Senin, 22 Desember 2025

Innova Maut Seruduk Tiga Motor, Mendadak Dingin Sebelum Pergi

- Rabu, 23 September 2020 | 10:51 WIB
GRAFIS: SIGIT/METROPOLITAN
GRAFIS: SIGIT/METROPOLITAN

Masih teringat di benak Bunga Kurnia, permintaan terakhir adiknya, BS (18). Baju putih dan bunga mawar jadi dua hal yang disenangi BS sebelum ditemukan tewas dalam kecelakaan Innova ’maut’ di Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Utara, Selasa (22/9) dini hari SEBELUM tewas, BS ber­sama kedua temannya, IH (20) dan IP (22), diketahui mengen­darai sepeda motor melintas di Jalan Bangbarung Raya menuju Jalan Pajajaran ke arah Jambu Dua sekitar pukul 00:00 WIB. Setelah melewati lampu me­rah, tepatnya di depan diler Toyota, datang Toyota Kijang Innova bernomor polisi F 1120 CT dengan kecepatan tinggi dari arah Tugu Kujang menu­ju Jambu Dua. Pengendara mobil yang di­ketahui bernama DF (19) itu lalu menabrak tiga pengen­dara motor hingga terpental. IH dan IP mengalami luka, sedangkan BS meninggal du­nia saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit PMI Bogor. Bunga Kurnia menceritakan firasat sebelum mendapat kabar adiknya menjadi korban kecelakaan maut. ”Jadi pas saya menikah sebulan lalu, dia bilang kalau saat dia nikah nanti, dia juga pengin banyak dikirim karangan bunga,” ucap­nya kepada Metropolitan. Ia juga bercerita bahwa BS sempat meminta bunga mawar di rumah temannya, tepat se­hari sebelum diseruduk Inn­ova. ”Kemarin ke rumah te­mannya, kebetulan ibunya punya bunga mawar. Dia bilang, ’Boleh nggak bu buat saya bunganya. Buat di rumah. Tapi nanti nitip dulu ya, nan­ti BS ambil lagi’,” kata Bunga menirukan ucapan adiknya. Selain bunga, seminggu bela­kangan ini korban senang mengenakan baju putih. BS cerita kepada sang ibu bahwa sedang menyukai baju putih. ”Ditanya sama ibu saya, ke­napa suka baju putih, katanya merasa ganteng kalau pakai baju putih. Pas kejadian ke­celakaan juga dia pakai baju putih,” terang Bunga. Selama ini, BS dikenal seba­gai anak yang kreatif dan pe­riang. Namun memang bebe­rapa hari belakangan korban terlihat agak pendiam dan dingin. ”Dia cita-cita setelah lulus SMA ingin kuliah hukum. Mau jadi pengacara, katanya. Dia kerja di kafe sekarang ini juga keinginan dia, nggak mau ngeberatin orang tua,” ujar Bunga. Di sisi lain, pengendara Toyota Kijang Innova yang menabrak tiga pengendara motor sekaligus itu kini telah diamankan di Unit Lakalantas Polresta Bogor Kota. DF, war­ga Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara, itu menangis saat men­ghubungi orang tuanya mela­lui telepon. Namun, DF tak langsung dikunjungi keluarganya yang tampak syok mendengar kabar tersebut. “Barusan telepon ibu. Ibu belum bisa ke sini karena dia nggak kuat untuk kondisi seperti ini,” ujarnya kepada Metropolitan, Selasa (22/8). DF pun mengaku belum mengetahui kondisi ketiga korbannya saat ini. Namun setelah mendapatkan infor­masi dari petugas kepolisian, DF syok dan matanya berkaca-kaca. “Saya nggak sempat ngelihat korban karena ramai banget. Saya juga sudah dikerumunin. Nggak ada luka, cuma lemas di punggung belakang nggak bisa gerak. Saya langsung di­bawa ke polsek,” tuturnya. DF diketahui belum lulus sekolah hingga kini. Ia masih menjalani home schooling. Di Mako Polresta Bogor Kota, DF mengaku kini duduk di kelas tiga SMA namun tak di sekolah reguler. Harusnya ia lulus tahun ini. Namun ka­rena sempat pesantren, kelu­lusannya tertunda. Sebelum kecelakaan terjadi, ia mengaku sempat mampir ke rumah kekasihnya di wi­layah Jalan Lodaya, Bogor Tengah, Senin (21/9). “Habis dari rumah pacar, terus saya sempat pulang ke rumah dulu. Sudah mau tidur tapi mau ngerokok sama ngopi, akhirnya keluar lagi cari warung,” katanya, Selasa (22/9). DF pun mencari warung untuk membeli kopi dengan mengendarai Innova ‘maut’ milik orang tuanya. Ia sempat berkeliling melintasi Jalan Pandu Raya, kemudian ke Ar­zimar lalu ke Jalan Lodaya. Setelah itu, ia ke Jalan Paja­jaran menuju Jambu Dua un­tuk kembali ke rumah. Nahas, saat di lokasi, tepatnya di sim­pang Jalan Bangbarung Raya, ia menabrak tiga pengendara motor. Saat di perjalanan, DF menga­ku sambil merenung memikir­kan tuntutan orang tuanya. “Pas kejadian, lagi biasa saja. Cuma mikirin soal orang tua, tapi masih konsentrasi. Ya orang tua punya harapan ingin anaknya begini-begini. Jadi kepikiran,” ucap DF. DF mengaku memang sem­pat tertinggal kelas setahun karena pesantren. Harusnya ia lulus home schooling pada 2019. “Sekarang belajarnya online. Kemarin ikut-ikut ulangan, UTS (Ujian Tengah Semester, red),” tutur DF. DF kembali bercerita. Saat itu, ia mengaku sempat meli­hat ketiga korban menyeber­ang dari arah Jalan Bangbarung Raya. Namun karena jaraknya terlalu dekat, ia tak bisa men­ghindar. “Saya nggak sempst klakson, sibuk ngerem. Jarak sudah dekat. Pas saya lihat ada tiga motor berjajar melambung dari arah Bangbarung. Saya bingung, saya sudah ambil kiri nggak ada peluang. Kanan juga nggak ada peluang. Jadi saya banting kiri, kanan, kiri lagi,” beber DF. Namun, meski sudah beru­saha menghindar, kecelakaan pun terjadi. Mobilnya juga sempat terbalik karena men­ghantam motor dan trotoar. “Kenanya pas sudah banting ke kiri. Dari head lamp, di situ sudah kaget. Saya juga langs­ung terguling, nggak ngerti gimana ceritanya,” sambung DF. Usai tabrakan, ia sempat tak sadarkan diri beberapa saat, lalu terbangun hingga akhirnya keluar dari mobil. Di situ ia sempat ditolong driver ojek online dan diberi minum. “Saya sempat duduk dulu lalu dibawa ke seberang. Saya dikerumunin banyak orang. Nggak tahu gimana kondisi korban karena sudah ramai juga dikerumunin banyak orang,” tuturnya. Usai kejadian, ia dibawa ke Mapolresta Bogor Kota untuk dimintai keterangan. Ia menga­ku menyesal, dan bila diberi kesempatan akan meminta maaf langsung dan bertang­gung jawab terhadap para korban. “Saya mau minta maaf sama keluarga korban, saya mau tanggung jawab,” ucapnya sambil matanya berkaca-kaca. Kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Unit La­kalantas Polresta Bogor Kota. Kanitlaka Lantas Polresta Bo­gor Kota Iptu Saein mengata­kan, barang bukti berupa mobil Innova F 1120 CT telah diamankan. “Masih dalam penyelidikan. Saat diperiksa, pengendara mobil nggak di bawah pengaruh alkohol, ma­sih normal,” terangnya. Sedangkan korban mening­gal telah dibawa ke rumah duka di Kampung Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabu­paten Bogor, untuk disemay­amkan. (cr3/d/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X