METROPOLITAN - Hujan deras disertai es melanda sejumlah wilayah di Bogor, kemarin. Fenomena alam yang berlangsung kurang lebih sekitar 20 menit itu menerjang enam kecamatan yang tersebar di Kota dan Kabupaten Bogor. Berdasarkan informasi yang dihimpun, hujan es ini melanda dua kecamatan di Kota Bogor, yakni Bogor Barat dan Tanahsareal. Sedangkan di Kabupaten Bogor terjadi di Kecamatan Dramaga, Kemang, Rancabungur dan Ciampea. Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Dramaga, Sigit. Ia menyebut fenomena ini terjadi kurang lebih 20 menit. “Kejadiannya tadi sebelum Magrib, sekitar jam 17:30 WIB. Ukurannya segede batu kerikil,” kata Sigit kepada Metropolitan, kemarin. Sementara itu, Bagian Data dan Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, Kabupaten Bogor, Hadi Saputra, menilai fenomena hujan es yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten dan Kota Bogor terjadi lantaran siklus udara di angkasa. Biasanya hujan es terjadi melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Es yang terjadi pada proses ini biasanya berukuran sedang hingga besar. Meski kadang es yang turun berukuran kecil hingga sedang, hal tersebut lantaran perubahan suhu udara saat es tersebut berjatuhan ke tanah dan atap. Proses lain yang dapat menyebabkan hujan es, sambungnya, lantaran adanya proses pembekuan. ”Di mana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terbentuklah es dengan ukuran besar,” katanya. Hadi menambahkan, hujan es biasanya berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis atau awan Cumulo Nimbus (CB) di dekat permukaan bumi. Atau bisa juga berasal dari awan multisel dan pertumbuhannya secara vertikal. Biasanya kejadian hujan es berlangsung singkat antara tiga hingga lima menit. ”Atau bisa juga sepuluh menit, tetapi jarang. Karena itu, peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak merata,”jelasnya. Di sisi lain, hujan deras yang melanda juga membuat bangunan hunian sementara (huntara) di Kampung Cipandawa, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, mengalami kerusakan. Camat Sukajaya Rosidin mengatakan, kerusakan di huntara Kampung Cipandawa terjadi lantaran hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada pukul 17:30 WIB. Setidaknya ada tujuh huntara hancur akibat tersapu angin kencang yang menerjang sore itu. ”Ada beberapa huntara yang hancur akibat hujan deras dan angin kencang sore tadi,” katanya. Saat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Cileuksa bersama warga sedang mengevakuasi korban terdampak sambil melakukan pendataan terhadap korban. ”Sedang dilakukan pendataan oleh RT dan Pemdes Cileuksa. Sambil mengevakuasi pengungsi ke huntara tetangga yang tidak terdampak angin kencang,” ujarnya. Tak hanya merusak huntara, hujan deras juga menyebabkan dua pohon tumbang di wilayah Kota Bogor. Akibatnya empat unit sepeda motor rusak parah. Danru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Maruli Sinambela mengatakan, pohon tumbang terjadi di wilayah Kelurahan Sindangbarang, Bogor Tengah, dan di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Tanahsareal. ”Untuk di Yasmin depan Giant ini pohon tumbang menimpa empat sepeda motor,” kata Maruli. Ia melanjutkan, pohon tumbang tersebut diakibatkan karena hujan deras disertai angin kencang yang melanda sekitar pukul 17:15 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun sepeda motor yang sedang parkir di bawah pohon mengalami rusak cukup parah. Sedangkan arus lalu lintas sempat tersendat akibat peristiwa ini. Pihaknya langsung melakukan evakuasi dengan memotong pohon kenari yang tumbang. ”Yang tumbang ini pohon kenari dengan diameter sekitar 60 cm. Tim BPBD Kota Bogor sedang melakukan pemotongan terhadap pohon yang tumbang menggunakan gergaji mesin,” tuturnya. Sementara itu, pemilik motor yang tertimpa pohon, Muhammad Rizal, mengaku sedang berteduh di pinggir jalan bersama rekannya sesama ojek online sebelum kejadian. ”Saya lagi neduh sama teman-teman, kebetulan memang basecamp juga. Motor diparkir di pinggir jalan,” kata Rizal. Tiba-tiba ia terkejut pohon besar yang berada tepat di lokasi pun tumbang dan menimpa motor mereka. Alhasil, motor yang digunakan untuk menarik penumpang sehari-harinya itu mengalami kerusakan. ”Nggak nyangka saja itu pohon bakal roboh. Anginnya memang kencang tapi cuma sebentar. Ada empat motor yang ketimpa. Ada satu lagi tapi nggak parah,” jelasnya. Ia pun pasrah karena sepeda motornya biasa digunakan untuk mencari nafkah dengan menjadi driver ojek online. (ogi/cr3/c/rez/run)