Kabar baik datang dari Rektor IPB Arif Satria. Ia sudah dinyatakan sembuh dari virus corona. Kini ia sudah kembali ke kediamannya setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit di Bogor, seminggu lalu. ARIF menceritakan bagaimana kondisinya sejak sebelum dinyatakan positif corona. Ia menyebut saat itu kurang lebih tiga minggu kondisi kesehatannya naik turun. ”Jadi poinnya adalah memang sejak saya dinyatakan positif dan memang itu adalah ketika saya sudah mengalami kurang lebih tiga minggu ya, up and down. Tidak stabil kondisinya. Kemudian kondisi drop inilah kemudian bisa rentan terhadap imun, terhadap Covid,” kata Arif dalam diskusi SmartFM, Sabtu (26/9). Arif menilai kondisi drop inilah waktu rentan dirinya tertular corona. Dari hasil laboratorium, jelas Arif, ternyata saat diketahui positif corona, virus tersebut sudah ada dalam tubuhnya sekitar tiga hingga empat hari sebelumnya. ”Jadi saya mungkin banyak aktivitas kegiatannya sangat padat, jadi mungkin terpengaruh itu,” ucapnya. Setelah dinyatakan positif corona, ia mengaku mengalami guncangan psikologis dan mental. Namun ia memutuskan mengumumkan kepada publik bahwa ia terjangkit virus tersebut. Tak diduga, ternyata respons rekan-rekannya sangat positif, dan ini yang ia nilai sangat membantu dalam proses pemulihan penyakitnya. ”Begitu saya Sabtu declare saya kena Covid, mohon doa, itu adalah awal dapatkan energi positif yang luar biasa karena doa datang dari mana-mana,” katanya. ”Wakil wali kota, ’saya kirim obat empat hari sembuh’. Kemudian Pak Eko Putro Sandjojo (mantan Mendes, red) saya kirim obat pasti sembuh. Kemudian Pak Syarif Husein, kemudian Pak Mentan. Banyak orang-orang, sahabat-sahabat, juga pada kirim obat,” sambungnya. Selain dukungan, Arif menyebut ketenangan dan sikap ikhlas sangat membantu dalam proses pemulihan dari corona. Ia pun mengaku selama diisolasi selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan, sehingga bisa menumbuhkan aura positif dan sembuh dari corona. ”Ketenangan itu penting menurut saya. Ketenangan juga penting, hobi kita apa? Saya buat lagu dengarin musik, itu penting. Kemudian dengarin murotal, ngaji. Pas lagi siang dengarin musik,” imbuhnya. Ia pun berpesan kepada masyarakat yang kini terkena corona untuk tetap berpikiran positif dan ikhlas. Selain itu, sangat baik untuk mencari dan melakukan hal-hal yang membuat semangat. ”Jadi kita harus satu cari sumber semangat. Kita kan tahu apa yang semangati kita itu apa-apa saja, setiap orang beda-beda. Jadi kita cari sumber semangat, saya selalu buka sumber WA yang semangati saya, satu itu. Kedua, mau tak mau pada akhirnya ini ketahanan spiritual, yang penting ini ikhlas dulu. Pengalaman spiritual ini yang saya tulis puisi, saya musikalisasi, saya kirim ke tim untuk dinyanyikan,” kata Arif. ”Saya bikin lagu, kemudian itu saya putar-putar terus bikin senang kan. Itu suara hati saya, cukup gambari suasana spiritual itu. Ini cobaan, harus kita relakan. Ini dari Allah, cara Ia ingatkan kita,” pungkasnya. (kum/rez/run)