“Keluar lu, keluar!” teriak seorang pemuda memecah keheningan Kampung Cikaret, Gang Minabakti, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan. Sambil menenteng senjata tajam (sajam) di tangannya, pemuda yang diketahui geng motor itu bersama puluhan temannya menantang dan menyerang warga yang tengah ronda, Minggu (4/10) dini hari. AKSI puluhan pemuda bersajam dan bermotor itu terbilang cukup brutal. Hanya dalam waktu dua jam, berandalan itu menyerang kampung warga hingga empat kali. Seorang saksi, Itang (25), menjelaskan kronologi saat kampungnya diserang. Peristiwa itu bermula sekitar pukul 01:00 WIB, di mana anggota geng motor yang diduga masih berusia remaja itu konvoi di Jalan Raya Ciapus-Cikaret. Tepat di depan gang, mereka menggeber-geberkan motornya dan menantang siapa pun yang ada di sekitarnya. ”Mereka konvoi sambil teriak dan nantangin. ’Keluar lu, keluar!’. Kita lagi pada masak-masak di dalam pos,” ujarnya kepada Metropolitan, Senin (5/10). Memang posisi pos yang digunakan warga untuk masak-masak hanya berjarak sekitar 30 meter dari jalan raya. Sekitar pukul 02:30 WIB, rombongan geng motor itu kembali lagi dan mereka mulai menyerang. Ada sekitar 30 orang masuk gang dan menyerang warga sambil membawa sajam. Warga yang sedang berkumpul pun sontak berhamburan menyelamatkan diri. ”Ada beberapa warga yang mengadang pakai bambu. Kakak saya, Dika (35), saat mengadang sempat jatuh dan kakinya luka. Lalu Pak Dedi (38) dari rumah keluar untuk mengadang. Dia kena bacok di bahu kiri dan jempolnya,” tutur Itang. Dua warga, Dika dan Dedi, yang terluka pada serangan pertama langsung dibawa ke klinik untuk ditangani secara medis. Tak berhenti sampai di situ, rupanya anggota geng motor itu kembali melakukan penyerangan. Saat itu ada beberapa warga dan ibu-ibu yang sedang berkumpul di lokasi. Namun para berandalan itu masih saja menyerang, bahkan sampai merusak sepeda motor milik warga dan gerobak yang sedang diparkir. ”Ibu-ibu pada lari masuk rumah. Mereka sampai gebrak-gebrakin pagar rumah warga pakai sajam. Ada tiga motor punya warga dirusak,” beber Itang. Puluhan anggota geng motor itu pun mundur. Namun, tak berselang lama, anggota geng motor kembali melakulan penyerangan. Bahkan beberapa dari mereka masuk gang-gang perkampungan sambil membawa sajam. ”Ada 30 orang mah masuk ke gang-gang. Mereka pada bawa celurit. Lalu sama warga diadang lagi pakai batu, mereka mundur,” katanya. Jelang subuh sekitar pukul 04:20 WIB, anggota geng motor kembali melakukan penyerangan untuk yang keempat kalinya. Saat itu sudah banyak warga berkumpul dan mengadang mereka. ”Kita sempat mengadang tapi teman-teman mereka pada maju banyakan, kita mundur. Kang Deden (38) maju mengadang sendiri dan terjatuh. Kepalanya mau dibacok dan dia nangkis pakai tangan, makanya tangannya kena bacok dan luka parah,” jelas Itang. Baru saat azan subuh berkumandang, anggota geng motor itu membubarkan diri. Sementara anggota patroli Polsek Bogor Selatan baru tiba di lokasi sekitar pukul 05:20 WIB. Sedangkan semua korban luka kini masih ditangani di Rumah Sakit (RS) Melania. Sementara itu, Ketua RT 02 Suyatna menyebut kejadian ini baru pertama kali menimpa kampungnya. ”Kita sudah koordinasi dengan bhabinkamtibmas dan babinsa, dan nanti katanya setiap malam Minggu akan ada patroli,” ucap Suyatna. Ia juga meminta orang tua yang memiliki anak remaja untuk selalu memerhatikan anak-anaknya. ”Jadi kalau sudah malam hari, mereka anak-anak harus sudah pulang. Jangan nongkrong di jalan,” imbaunya. Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengaku pihaknya langsung membentuk dua unit untuk mengusut kasus penyerangan geng motor ke perkampungan warga. Ia menduga motif dari anggota geng motor melakukan penyerangan hanya mencari gara-gara. ”Jadi semuanya bergerak dan mereka sudah bergerak untuk melakukan penyelidikan. Yakni Unit Kriminal Umum dan Unit Jatanras,” ujarnya kepada Metropolitan.id. Ia menyebut anggota geng motor itu tak hanya berulah di satu lokasi, melainkan di tiga lokasi di waktu yang sama. Pertama di wilayah Kelurahan Cikaret-Bogor Selatan, lalu di Cilendek-Bogor Barat dan Jalan KH Abdullah Bin Nuh di Tanahsareal. Ia menilai bahwa para anggota geng motor itu berulah hanya karena ingin cari gara-gara. ”Geng motor itu tidak mutlak asli orang Bogor, bisa saja dari luar kota. Jadi masih samar. Mereka cari gara-gara,” kata Rachmat. Terkait dari mana anggota geng motor tersebut berasal, Rachmat enggan menuturkan lebih lanjut. Ia menekankan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. Namun, ada informasi dari warga yang menyebut bahwa geng motor itu bernama TOM alias Tim Ogah Mundur. Mereka diduga pecahan dari geng motor XTC, yang kemudian melakukan perekrutan baru. ”Saya tidak bisa menyatakan, yang jelas ini dalam penyelidikan. Dan dua tim ini telah bergerak,” ucap Rachmat. ”Kita imbau supaya masyarakat jangan nongkrong di jalan, ikuti imbauan dari polisi yang patroli. Jangan kucing-kucingan, karena itu bisa mengundang aksi kejahatan. Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan jangan keluyuran,” pintanya. Terpisah, Kanit Jatanras Polresta Bogor Kota Ipda Roy mengaku sudah mengantongi beberapa nama yang diduga menjadi pelaku penyerangan. Ia beserta unitnya akan langsung melakukan penyisiran, dibantu pihak Polsek Bogor Selatan. ”Nama-nama dan foto sudah kami kantongi, nanti akan kami infokan lebih lanjut perkembangannya,” kata Roy. Saat ditanyakan apa motif dari serangan geng motor ini, Roy sendiri mengaku belum mengetahuinya. Namun ada dugaan bahwa serangan geng motor ini hampir sama seperti serangan geng motor Moonraker yang sebelumnya sempat diamankan pihak kepolisian. ”Kita belum tahu motifnya, tapi ada dugaan ini sama seperti kemarin,” ucapnya. Kendati demikian, Roy meminta masyarakat lebih berhati-hati dalam beraktivitas di malam hari. Bahkan ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak keluar di malam hari demi menjaga keselamatan diri. ”Kami akan selesaikan ini, dan kami imbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas dulu pada malam hari,” pungkasnya. (cr3/dil/d/rez/run)