Senin, 22 Desember 2025

Kampung Warga Diserang Geng Motor, Masuk Gang Asal Bacok

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 10:07 WIB
BERJAGA: Warga Kampung Cikaret, Gang Minabakti, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, berjaga usai diserang geng motor pada Minggu (4/10) dini hari WIB. FOTO: YUDHY/METROPLITAN
BERJAGA: Warga Kampung Cikaret, Gang Minabakti, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, berjaga usai diserang geng motor pada Minggu (4/10) dini hari WIB. FOTO: YUDHY/METROPLITAN

“Keluar lu, keluar!” teriak seorang pemuda memecah keheningan Kampung Cikaret, Gang Minabakti, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan. Sambil menenteng senjata tajam (sajam) di tangannya, pemuda yang diketahui geng motor itu bersama puluhan temannya menantang dan menyerang warga yang tengah ronda, Minggu (4/10) dini hari. AKSI puluhan pemuda ber­sajam dan bermotor itu terbi­lang cukup brutal. Hanya dalam waktu dua jam, berandalan itu menyerang kampung warga hingga empat kali. Seorang saksi, Itang (25), menjelaskan kronologi saat kampungnya diserang. Peris­tiwa itu bermula sekitar pukul 01:00 WIB, di mana anggota geng motor yang diduga masih berusia remaja itu konvoi di Jalan Raya Ciapus-Cikaret. Tepat di depan gang, mereka menggeber-geberkan motornya dan menantang siapa pun yang ada di sekitarnya. ”Mereka konvoi sambil te­riak dan nantangin. ’Keluar lu, keluar!’. Kita lagi pada masak-masak di dalam pos,” ujarnya kepada Metropolitan, Senin (5/10). Memang posisi pos yang di­gunakan warga untuk masak-masak hanya berjarak sekitar 30 meter dari jalan raya. Seki­tar pukul 02:30 WIB, rombong­an geng motor itu kembali lagi dan mereka mulai meny­erang. Ada sekitar 30 orang masuk gang dan menyerang warga sambil membawa sajam. War­ga yang sedang berkumpul pun sontak berhamburan meny­elamatkan diri. ”Ada beberapa warga yang mengadang pakai bambu. Kakak saya, Dika (35), saat mengadang sempat jatuh dan kakinya luka. Lalu Pak Dedi (38) dari rumah keluar untuk mengadang. Dia kena bacok di bahu kiri dan jempol­nya,” tutur Itang. Dua warga, Dika dan Dedi, yang terluka pada serangan pertama langsung dibawa ke klinik untuk ditangani secara medis. Tak berhenti sampai di situ, rupanya anggota geng motor itu kembali melakukan penyerangan. Saat itu ada beberapa warga dan ibu-ibu yang sedang ber­kumpul di lokasi. Namun para berandalan itu masih saja menyerang, bahkan sam­pai merusak sepeda motor milik warga dan gerobak yang sedang diparkir. ”Ibu-ibu pada lari masuk rumah. Mereka sampai gebrak-gebrakin pagar rumah warga pakai sajam. Ada tiga motor punya warga diru­sak,” beber Itang. Puluhan anggota geng motor itu pun mundur. Namun, tak berselang lama, anggota geng motor kembali melakulan penyerangan. Bahkan beber­apa dari mereka masuk gang-gang perkampungan sambil membawa sajam. ”Ada 30 orang mah masuk ke gang-gang. Me­reka pada bawa celurit. Lalu sama warga diadang lagi pakai batu, mereka mundur,” katanya. Jelang subuh sekitar pukul 04:20 WIB, anggota geng mo­tor kembali melakukan penyerangan untuk yang ke­empat kalinya. Saat itu sudah banyak warga berkumpul dan mengadang mereka. ”Kita sempat mengadang tapi teman-teman mereka pada maju ba­nyakan, kita mundur. Kang Deden (38) maju mengadang sendiri dan terjatuh. Kepalanya mau dibacok dan dia nangkis pakai tangan, makanya tangan­nya kena bacok dan luka parah,” jelas Itang. Baru saat azan subuh berku­mandang, anggota geng motor itu membubarkan diri. Semen­tara anggota patroli Polsek Bogor Selatan baru tiba di lokasi sekitar pukul 05:20 WIB. Sedangkan semua korban luka kini masih ditangani di Rumah Sakit (RS) Melania. Sementara itu, Ketua RT 02 Suyatna menyebut kejadian ini baru pertama kali menimpa kampungnya. ”Kita sudah ko­ordinasi dengan bhabinkamtib­mas dan babinsa, dan nanti katanya setiap malam Minggu akan ada patroli,” ucap Suyatna. Ia juga meminta orang tua yang memiliki anak remaja untuk selalu memerhatikan anak-anaknya. ”Jadi kalau su­dah malam hari, mereka anak-anak harus sudah pulang. Jangan nongkrong di jalan,” imbaunya. Sementara itu, Kasubag Hu­mas Polresta Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar membenar­kan adanya kejadian tersebut. Ia mengaku pihaknya langsung membentuk dua unit untuk mengusut kasus penyerangan geng motor ke perkampungan warga. Ia menduga motif dari anggota geng motor mela­kukan penyerangan hanya mencari gara-gara. ”Jadi se­muanya bergerak dan mereka sudah bergerak untuk mela­kukan penyelidikan. Yakni Unit Kriminal Umum dan Unit Ja­tanras,” ujarnya kepada Met­ropolitan.id. Ia menyebut anggota geng motor itu tak hanya berulah di satu lokasi, melainkan di tiga lokasi di waktu yang sama. Pertama di wilayah Kelurahan Cikaret-Bogor Selatan, lalu di Cilendek-Bogor Barat dan Ja­lan KH Abdullah Bin Nuh di Tanahsareal. Ia menilai bahwa para ang­gota geng motor itu berulah hanya karena ingin cari gara-gara. ”Geng motor itu tidak mutlak asli orang Bogor, bisa saja dari luar kota. Jadi masih samar. Mereka cari gara-gara,” kata Rachmat. Terkait dari mana anggota geng motor tersebut berasal, Rachmat enggan menuturkan lebih lanjut. Ia menekankan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. Namun, ada informasi dari warga yang menyebut bahwa geng motor itu bernama TOM alias Tim Ogah Mundur. Mereka diduga pecahan dari geng motor XTC, yang kemudian melakukan perekrutan baru. ”Saya tidak bisa menyatakan, yang jelas ini dalam penyeli­dikan. Dan dua tim ini telah bergerak,” ucap Rachmat. ”Kita imbau supaya masyara­kat jangan nongkrong di jalan, ikuti imbauan dari polisi yang patroli. Jangan kucing-kucing­an, karena itu bisa mengundang aksi kejahatan. Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan jangan keluy­uran,” pintanya. Terpisah, Kanit Jatanras Pol­resta Bogor Kota Ipda Roy mengaku sudah mengantongi beberapa nama yang diduga menjadi pelaku penyerangan. Ia beserta unitnya akan langs­ung melakukan penyisiran, dibantu pihak Polsek Bogor Selatan. ”Nama-nama dan foto sudah kami kantongi, nanti akan kami infokan lebih lanjut perkembangannya,” kata Roy. Saat ditanyakan apa motif dari serangan geng motor ini, Roy sendiri mengaku belum mengetahuinya. Namun ada dugaan bahwa serangan geng motor ini hampir sama se­perti serangan geng motor Moonraker yang sebelumnya sempat diamankan pihak ke­polisian. ”Kita belum tahu motifnya, tapi ada dugaan ini sama seperti kemarin,” ucap­nya. Kendati demikian, Roy me­minta masyarakat lebih ber­hati-hati dalam beraktivitas di malam hari. Bahkan ia mengim­bau kepada masyarakat agar tidak keluar di malam hari demi menjaga keselamatan diri. ”Kami akan selesaikan ini, dan kami imbau kepada ma­syarakat agar tidak beraktivitas dulu pada malam hari,” pung­kasnya. (cr3/dil/d/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X