”Kamu di mana, nak?” kalimat itu terlontar dari mulut Triyono (38). Dengan tatapan kosong, warga Gang Cempaka Warna IV, RT 01/05, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, itu masih tak percaya putri kesayangannya, Syakirah Atalla (14), belum pulang (hilang misterius) ke rumahnya hingga kini. SEBELUM dinyatakan hilang, Syakirah sempat meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi sekolah karena ada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP PGRI 5 Bogor, Jumat (9/10) lalu. Namun, hingga sore harinya tidak ada kabar dari Syakirah. Keluarga kemudian melakukan pencarian dengan menanyakan kepada teman-temannya. Namun, teman Syakirah juga tidak mengetahui keberadaannya karena saat itu tidak pernah kontak langsung atau bertemu Syakirah. Setelah dua hari tidak diketahui keberadaannya, akhirnya Triyono membuat laporan ke Polsek Bogor Selatan pada Minggu (11/10). Bahkan, sejak membuat laporan itu ia selalu mencari anaknya berkeliling wilayah Bogor sampai mendatangi orang pintar. ”Hampir delapan orang pintar yang saya tanya. Dan jawaban mereka macam-macam. Ada yang bilang di arah Jalan Ciapus-Nambo, Tamansari, Pasireurih dan Curug Putri. Semuanya sudah didatangi tapi hasilnya nihil,” katanya saat ditemui di kediamannya, kemarin. Ia pun mengaku bahwa pencarian terakhirnya di Curug Putri, Tenjolaya, pada Sabtu (17/10), belum berbuah hasil. Ia menanyakan kepada petugas jaga loket namun tak ada yang mengetahuinya. Selain diberi tahu soal posisi, ia juga mendapat informasi soal sosok yang diduga membawa putrinya. ”Saya dikasih tahu soal keadaan anak. Ada yang bilang dibawa sama pria yang katanya punya ilmu hipnotis. Ada juga yang bilang dibawa sama teman cewek baru kenal. Tapi saya nggak telan mentah-mentah semua,” ungkapnya. Selama ini, Syakirah dikenal sebagai anak pendiam. Triyono tak pernah tahu siapa sosok teman dekatnya. Putrinya itu juga tak pernah membawa teman dekat main ke rumahnya. ”Bahkan sama kakaknya yang cewek juga, mereka satu kasur tapi nggak pernah cerita masalah pribadi,” tuturnya. Tak hanya itu, akun media sosial Instagram dan Facebook-nya pun dalam kondisi tak ada posting-an apa pun. Nyaris seperti akun baru. Kini Triyono hanya bisa pasrah dan terus berusaha mencari keberadaan putrinya. ”Mudah-mudahan cepat ketemu, tidak terjadi apa-apa. Selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah,” harapnya. Sementara itu, Kapolsek Bogor Selatan Kompol Indrat mengaku hingga kini pihaknya masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait keberadaan Syakirah. ”Belum ada, kita masih terus minta bhabinkamtibmas untuk terus koordinasi dengan keluarga,” singkatnya. Kasus orang hilang bukan kali ini terjadi di Bogor. Pada tahun ini tercatat ada tujuh kasus kehilangan orang yang terjadi di Kota dan Kabupaten Bogor. Dari kasus-kasus ini, sebagian sudah ditemukan dan kembali ke kediamannya masing-masing. Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengaku sebenarnya selama tahun ini pihaknya sangat jarang menerima laporan adanya masyarakat yang menghilang tiba-tiba. Dari data yang tercatat, pihaknya baru mendapatkan satu laporan anak hilang. Itu pun, di hari yang sama, korban langsung ditemukan. ”Selama ini kita belum mendapatkan laporan adanya orang hilang. Sekali pun ada, itu baru satu kasus. Itu juga, di hari yang sama, korban langsung ditemukan,” kata Ita saat dikonfirmasi Metropolitan. Kasus yang terjadi di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, tersebut terjadi lantaran kecerobohan orang tua korban. ”Beruntung, di hari yang sama, petugas kepolisian berhasil mengantarkan korban kembali ke rumahnya,” tuturnya. Ita mengaku belum bisa memberi keterangan lebih lanjut terhadap sejumlah modus penculikan yang rata-rata kerap digunakan pelaku. ”Kita belum bisa tahu modusnya seperti apa karena baru ada satu kasus. Itu pun karena keteledoran orang tua,”ungkapnya. Sementara itu, Paur Humas Polresta Bogor Kota Iptu Rachmat Gumilar mengaku belum bisa memberikan data pasti mengenai jumlah kasus penculikan yang terjadi di Kota Bogor. ”Nanti saya cek dulu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” singkatnya. Rachmat mengaku belum bisa memastikan berapa angka kasus penculikan yang terjadi di wilayah Kota Bogor. Ia juga belum bisa buka suara soal rata-rata modus yang digunakan pelaku. ”Kita mesti cek dulu ke Satuan Fungsinya. Paling besok bisa kita berikan data dan angka pastinya soal ini,” tandasnya. (cr3/ogi/d/rez/run)