Senin, 22 Desember 2025

Cerita Sekuriti Evakuasi Warga saat Banjir Cimanggu, Selamatkan Gadis Terjebak Banjir

- Senin, 26 Oktober 2020 | 10:45 WIB

Suhu dingin yang menusuk tulang tak menjadi halangan Agus (45), sekuriti Perumahan Griya Cimanggu Permai, untuk menolong warga. Meski genangan air banjir cimanggu semakin meninggi, Agus tetap keliling memberi tahu warga untuk segera mengevakuasi diri. SORE itu, Sabtu (24/10), hujan di wilayah Kota Bogor mengguyur cukup deras. Agus yang saat itu sedang berjaga panik melihat genangan air di Perumahan Griya Cimanggu Permai, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal, makin meninggi. ”Awalnya Magrib jam setengah tujuh malam kondisi hujan. Air ternyata naik ke perumahan sudah sebetis,” katanya ke­pada Metropolitan, Minggu (25/10). ­ Karena hujan tak kunjung reda, lanjutnya, genangan air pun semakin meninggi. Lan­tas ia langsung berinisiatif menginformasikan kepada warga. Satu per satu rumah warga ia datangi untuk mem­beri tahu bahwa banjir sema­kin meninggi. Satu jam kemudian, keting­gian air pun meningkat. Paling tinggi sekitar 1,5 meter air menggenang rumah warga. Agus pun membantu meng­evakuasi warga di tengah hu­jan yang masih mengguyur malam itu. ”Malam itu belum ada petugas SAR yang ke sini. Jadi saya bantu informasi dan evakuasi warga,” ucapnya. Nahas, saat itu ia mendapat informasi bahwa masih ada seorang gadis yang masih ter­jebak dalam rumahnya, Icha (23). “Saya langsung ke sana, airnya sudah naik lagi sedada,” imbuhnya. Saat di depan rumah Icha se­kitar pukul 20:00 WIB, ia terus menggedor-gedor rumah dan memanggil namanya. Agus menceritakan, setelah dipang­gil, akhirnya Icha pun keluar. ”Dia ternyata kejebak di dalam rumah, lagi nangis di atas ka­sur. Air sudah sepaha masuk ke rumahnya,” bebernya. Ia lantas membantu mengeva­kuasi Icha menuju rumah warga yang tak terdampak banjir. Hingga tengah malam, Agus mengaku masih terus mem­bantu memberi tahu warga yang masih bertahan di dalam rumah. ”Saya sampai jam tiga Subuh nunggu di sini, bantu warga yang mau evakuasi dan mantau kalau air kembali naik,” ujar Agus. Sementara itu, Icha mengaku panik air sudah masuk rumah­nya saat baru bangun tidur. ”Saya bangun tidur dan kaget air sudah masuk rumah, sudah sebetis,” ujar Icha. Awalnya ia mencoba meng­evakuasi barang-barang ber­harga. Saat itu Icha memang sendiri di rumah, sebab orang tuanya sedang ke Jakarta. Ke­tinggian air ternyata semakin meningkat. Icha pun panik. Saking pa­niknya, ia bahkan hanya bisa menangis di atas kasur. Berun­tung, ia didatangi Agus yang saat itu sedang membantu mengevakuasi warga. ”Sekitar jam setengah delapan malam saya dievakuasi, sam­bil bawa kucing saya. Waktu itu masih hujan. Yang penting saya selamat dulu, barang-barang elektronik kayaknya pada nggak selamat,” ucapnya. Bahkan, sepeda motornya yang berada di parkiran rumah juga ikut tenggelam. Untuk diketahui, banjir di Pe­rumahan Griya Cimanggu Permai ini diakibatkan aliran Sungai Cipakancilan tersum­bat karena gorong-goronya tertutup longsor. Ada sekitar 30 rumah yang terendam dan sebagian besar sudah men­gungsi. (cr3/d/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X