Rencana pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat tampaknya butuh perjuangan ekstra. Sebab, masih banyak masyarakat yang ragu dan tak berani divaksin. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bogor. BUPATI Bogor Ade Yasin membenarkan hal tersebut. Ia menyebut masyarakat yang berada di zona merah penyebaran Covid-19, yang masuk kategori penerima program vaksinasi, merasa ragu. Bahkan, tak sedikit yang tak berani ikut ambil bagian dalam program vaksinasi dari pemerintah itu. “Alasannya banyak. Rata-rata masyarakat takut ada apa-apa setelah divaksin hingga belum adanya contoh penerima vaksin. Masyarakat masih meragukan vaksin yang akan diujikan. Mungkin perlu ada sosialisasi yang lebih masif. Karena saat kami tanya untuk vaksin, mereka ragu dan tidak semangat untuk divaksin, padahal ini gratis,” kata Ade Yasin, Minggu (1/11). Melihat hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana menggencarkan kembali sosialisasi program vaksinasi kepada masyarakat. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi keraguan dan tanda tanya di pikiran masyarakat. “Makanya kita harus masifkan kembali sosialisasi ini kepada masyarakat. Terutama testimoni soal vaksin,” ucapnya. Namun, sejauh ini Pemkab Bogor juga belum mendapat informasi lebih lanjut soal program vaksinasi tersebut. “Kita belum ada info lagi soal vaksinasi ini. Terakhir kita baru diminta untuk siapkan data saja by name by address. Kita juga masih menunggu arahan lanjutan dari pemerintah pusat,” imbuh Ade Yasin. Di sisi lain, pihaknya berencana membuka pendaftaran relawan penerima vaksin Covid-19. Langkah ini diambil untuk menjawab keraguan masyarakat soal keamanan vaksinasi. “Siapa saja yang mau, yang penting mereka masyarakat Kabupaten Bogor dan tidak keluar dari sebelas kategori yang sudah kita siapkan kemarin,” katanya. “Saya juga sudah minta kepada Satgas Covid-19 untuk membuka pendaftaran ini secara online, siapa yang berminat divaksin. Baik dari segi profesi dan usia produktif,” sambung politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)itu. Dibukanya pendaftaran relawan vaksin itu untuk memunculkan testimoni bahwa vaksinasi yang dilakukan pemerintah aman dan tidak memiliki efek samping. “Kita harus munculkan testimoni-testimoni dari orang-orang yang divaksin agar keraguan masyarakat hilang,” terangnya. Untuk diketahui, Pemkab Bogor bakal mendapat kuota 1,2 juta penerima vaksin Covid-19. Kuota tersebut bakal dibagi untuk sebelas kategori. Rinciannya tenaga kesehatan 16.452 orang, Kodim 0621/Kabupaten Bogor 641 orang, Polres Bogor 1.800 orang dan pesantren 14.070 orang. Lalu guru 1.200 orang, guru diniyah 9.100 orang, pegawai Kabupaten Bogor 20.046 orang, perangkat desa 4.160 orang, RT 16.256 orang, RW 4.086 orang dan masyarakat usia produktif di tujuh kecamatan zona merah 1.112.189 orang. (ogi/b/fin/rez/run)