Senin, 22 Desember 2025

Warga Bogor ogah Divaksin

- Senin, 2 November 2020 | 10:25 WIB
YOGI FAISAL/METROPOLITAN
YOGI FAISAL/METROPOLITAN

Rencana pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat tampaknya butuh perjuangan ekstra. Sebab, masih banyak masyarakat yang ragu dan tak berani divaksin. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bogor. BUPATI Bogor Ade Yasin membenarkan hal tersebut. Ia menyebut masyarakat yang berada di zona merah penye­baran Covid-19, yang masuk kategori penerima program vaksinasi, merasa ragu. Bah­kan, tak sedikit yang tak be­rani ikut ambil bagian dalam program vaksinasi dari pe­merintah itu. “Alasannya banyak. Rata-rata masyarakat takut ada apa-apa setelah divaksin hingga belum adanya contoh penerima vaksin. Masyarakat masih meragukan vaksin yang akan diujikan. Mungkin per­lu ada sosialisasi yang lebih masif. Karena saat kami tanya untuk vaksin, mereka ragu dan tidak semangat untuk divak­sin, padahal ini gratis,” kata Ade Yasin, Minggu (1/11). Melihat hal tersebut, Pe­merintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana menggencar­kan kembali sosialisasi pro­gram vaksinasi kepada ma­syarakat. Langkah itu dilaku­kan untuk mengurangi kera­guan dan tanda tanya di pi­kiran masyarakat. “Makanya kita harus masifkan kembali sosialisasi ini kepada masy­arakat. Terutama testimoni soal vaksin,” ucapnya. Namun, sejauh ini Pemkab Bogor juga belum mendapat informasi lebih lanjut soal program vaksinasi tersebut. “Kita belum ada info lagi soal vaksinasi ini. Terakhir kita baru diminta untuk siap­kan data saja by name by address. Kita juga masih menunggu arahan lanjutan dari pemerintah pusat,” imbuh Ade Yasin. Di sisi lain, pihaknya beren­cana membuka pendaftaran relawan penerima vaksin Covid-19. Langkah ini diam­bil untuk menjawab kera­guan masyarakat soal keama­nan vaksinasi. “Siapa saja yang mau, yang penting mereka masyarakat Kabupaten Bogor dan tidak keluar dari sebelas kategori yang sudah kita si­apkan kemarin,” katanya. “Saya juga sudah minta ke­pada Satgas Covid-19 untuk membuka pendaftaran ini secara online, siapa yang ber­minat divaksin. Baik dari segi profesi dan usia produktif,” sambung politisi Partai Persa­tuan Pembangunan (PPP)itu. Dibukanya pendaftaran re­lawan vaksin itu untuk memun­culkan testimoni bahwa vaksi­nasi yang dilakukan pemerin­tah aman dan tidak memiliki efek samping. “Kita harus munculkan testimoni-testi­moni dari orang-orang yang divaksin agar keraguan ma­syarakat hilang,” terangnya. Untuk diketahui, Pemkab Bogor bakal mendapat kuota 1,2 juta penerima vaksin Co­vid-19. Kuota tersebut bakal dibagi untuk sebelas kate­gori. Rinciannya tenaga kese­hatan 16.452 orang, Kodim 0621/Kabupaten Bogor 641 orang, Polres Bogor 1.800 orang dan pesantren 14.070 orang. Lalu guru 1.200 orang, guru diniyah 9.100 orang, pegawai Kabupaten Bogor 20.046 orang, perangkat desa 4.160 orang, RT 16.256 orang, RW 4.086 orang dan masyarakat usia produktif di tujuh kecamatan zona merah 1.112.189 orang. (ogi/b/fin/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X