Senin, 22 Desember 2025

Bima Tanggung Utang Gaji Karyawan PDJT Rp2,5 Miliar

- Selasa, 17 November 2020 | 10:21 WIB

METROPOLITAN - Carut-marut persoalan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) kini menjadi beban bagi Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor. Pasalnya, perusa­haan yang mempekerjakan kurang lebih seratus karyawan itu menyisakan tunggakan gaji yang belum dibayarkan hingga mencapai Rp2,5 mi­liar. Untuk menyelesaikan ma­salah tersebut, Pemkot Bogor pun mengaku akan bertang­gung jawab atas pembayaran upah yang sudah menunggak itu. ”Nanti akan dihitung pas­tinya, kewajiban mana yang masih harus dipenuhi dan caranya seperti apa yang tidak melanggar hukum,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya kepada Metropolitan.id di GOR Pajajaran, Minggu (15/11). Bobroknya PDJT, menurut Bima, dikarenakan lebih be­sar pasak dari pada tiang. Di mana pengeluaran yang ter­jadi di PDJT lebih besar da­ripada pemasukan yang di­terima. Hal itu pun yang melandasi hancurnya PDJT pada 2015 silam. Meski Pemkot Bogor sudah memberi suntikan dana se­besar Rp5,5 miliar, pada ke­nyataannya uang tersebut tidak mampu menyelamatkan PDJT. Yang ada malah mem­buat jajaran direksi mundur secara teratur. ”Di masa lalu besar pasak daripada tiang. Sehingga tidak mudah sele­saikan kewajiban. Operasio­nal lebih besar dari pemasu­kan,” ucap Bima. Karena itu, proses penyelama­tan PDJT yang saat ini tengah digodok DPRD Kota Bogor menjadi krusial. Sebab, dengan perubahan badan hukum perusahaan, PDJT bisa meng­gaet investor untuk kembali menghidupkan perusahaan pemilik TransPakuan itu. Sebab jika terus bertumpu pada APBD Kota Bogor, PDJT tidak akan bisa hidup. ”Itu agenda prioritas untuk dise­hatkan. Pertama, konsep ma­tang. Kedua, SDM disiapkan,”jelasnya. Wacana Pemkot Bogor mem­bantu PDJT dalam menyele­saikan persoalan tunggakan gaji itu pun disambut baik Pejabat Sementara (Pjs) Di­rektur Utama PDJT, Agus Su­prapto. Menurutnya, kebera­daan PDJT yang masih eksis­ting sampai saat ini memang masih membutuhkan ban­tuan dari Pemkot Bogor. Terlebih, pada 2017 silam, Pemkot Bogor sudah pernah menggelar audiensi dengan 140 karyawan PDJT yang ga­jinya ditunggak. ”Yang jelas Pemkot Bogor memang sudah berkomitmen. Karena peru­sahaan juga tidak dipailitkan, berarti kewajiban pada ka­ryawan masih menjadi tang­gungan pemkot. Cuma kon­disinya juga belum ada uang­nya,” kata Agus seraya mem­beberkan bahwa tunggakan gaji karyawan PDJT kini sudah menyentuh Rp2,5 miliar. Di mana tunggakan paling ba­nyak terjadi pada 2016 sampai 2017. Agus menambahkan, PDJT sudah berusaha mencicil pembayaran tunggakan gaji. Di mana pada awal Januari silam sempat dibayarkan se­jumlah uang kepada karyawan dengan menggunakan uang hasil pendapatan dari Trans­Pakuan trayek Cidangiang sampai Belanova. Namun, jumlah itu masih jauh dari biaya yang harus dibayarkan. ”Jadi kita juga sudah beru­saha lah untuk membayar secara bertahap. Tapi karena kondisi pandemi seperti ini, ya belum bisa maksimal. Mudah-mudahan ke depan­nya ada jalan,” pungkasnya. (dil/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X