Senin, 22 Desember 2025

Nuryadi Wijiharjono, Dulu OB, Kini Dekan FEB Uhamka

- Jumat, 20 November 2020 | 11:09 WIB

Usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Perumpamaan itu nampaknya tepat disematkan kepada Nuryadi Wijiharjono. Mantan cleaning service atau OB ini kini merupakan seorang dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (Uhamka). HAL ini diketahui melalui kegiatan Uhamka Awards yang disel­enggarakan belum lama ini. Nuryadi Wijiharjono adalah sosok yang telah mengabdikan jiwa dan pemikirannya dalam mencerdaskan bangsa bersama Uhamka selama 30 tahun lebih. ­ Awal mula menjadi bagian Uhamka, Nuryadi, memulai pengabdian sebagai cleaning service dan karyawan. Hing­ga akhirnya nasib berpihak kepadanya. Ia menjadi dosen dan mendapat penghargaan berupa emas dan uang tunai sebagai bentuk ucapan terima kasih atas dedikasinya yang luar biasa untuk Uhamka. Kariernya di Uhamka begitu luar biasa. Ia memulai hidup merantau dari Yogyakarta ke Jakarta menjadi tukang becak, buruh masak hingga akhirnya ia diminta membesarkan kam­pus IKIP Muhammadiyah (saat ini Uhamka) menjadi karyawan perpustakaan. Karena kegigihan dan keu­letan Nuryadi, Uhamka me­nyekolahkannya ke strata 2 yang akhirnya membawanya menjadi dosen. Bahkan, pun­cak kariernya sebagai dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka. “Betapa ber­likunya jalan yang pernah ditempuh untuk bisa berada dalam posisi saat ini. Awal karier saya di Uhamka dari profesi cleaning service, ke­mudian menjadi karyawan, dosen sampai saat ini,” kata­nya saat memberikan kesan dan pesan di kampus FEB Uhamka. Nuryadi melanjutkan, rasa syukur sampai saat ini masih diberi kesempatan untuk hidup dan mengabdi bagi Uhamka dan persyarikatan Muham­madiyah. Rasa bangga melihat Uhamka yang kini telah ber­kembang pesat bila dibanding­kan saat pertama kali ia mena­pakkan kakinya ke kampus yang saat ini telah memiliki lebih dari 30 ribu mahasiswa. Ia juga menyampaikan ha­rapan dan nasihat kepada seluruh generasi muda yang menimba ilmu di Uhamka dalam berbagai disiplin keil­muan agar belajar dengan giat dan memiliki cita-cita untuk bisa meneruskan jen­jang pendidikan lanjutannya di perguruan tinggi ternama di seluruh dunia. “Sebaik-baik seorang kader Muhammadiyah ialah kader yang berprestasi dalam ba­nyak disiplin bidang keil­muan, namun setelah ia berhasil ia tak lupa pulang dan berkontribusi nyata bagi perkembangan Muhamma­diyah,” ucapnya. Ia pun terharu sampai me­nitikkan air mata, kemudian sujud syukur. “Terima kasih kepada Rektor Uhamka Prof Gunawan Suryoputro dan pimpinan lainnya yang telah menyelenggarakan acara ini. Sungguh ini suatu keistime­waan dan tidak bisa dilupakan,” imbuhnya. “Saya pernah jadi tukang becak, tukang sapu, buruh, 30 tahun sudah saya di Uham­ka. Saya tidak tahu ke depan saya akan ada lagi. Saya ber­doa semoga akan banyak lahir kader-kader hebat dari Uham­ka, hebat dalam memikirkan kemajuan bangsa, pemberi solusi dan membawa kemasla­hatan bagi banyak orang,” tandas Nuryadi. (rep/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X