METROPOLITAN - Kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor terhitung masih tinggi. Terbukti, tingginya penambahan kasus positif Covid-19 berujung pada penuhnya sejumlah ruang khusus penanganan bagi pasien positif corona. Bahkan, sebanyak dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Bumi Tegar Beriman sudah menyatakan ruang khusus bagi pasien Covid-19 penuh terisi. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bogor, sejak Senin (23/11) hingga Sabtu (28/11), penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor mencapai 197 kasus, dengan rata-rata penambahan kasus harian mencapai 40 hingga 50 kasus positif Covid-19 baru di setiap harinya. Kasubag Humas RSUD Ciawi Heri Juhaeri mengatakan, berdasarkan data yang ada pada pihaknya, pada Minggu (29/11), ruang bagi pasien Covid-19 di RSUD Ciawi dalam kondisi penuh. ”Ruang isolasi penanganan Covid-19 di RSUD Ciawi penuh. Per hari ini semua ruangannya sudah terisi penuh,” singkatnya kepada Metropolitan. Hal sama terjadi di RSUD Cibinong. Wakil Direktur (Wadir) Bidang Pelayanan RSUD Cibinong, dr Fusia Mediawaty, mengatakan bahwa penambahan kasus positif Covid-19 yang terbilang cukup tinggi membuat pihaknya kewalahan. Sebab, sejak dua pekan terakhir, tingkat kedatangan pasien positif Covid-19 ke RSUD Cibinong tergolong cukup tinggi, yang membuat ketersediaan ruang pasien positif di RSUD Cibinong menipis. Berdasarkan pengakuannya, RSUD Cibinong Kabupaten Bogor memiliki ruang isolasi sebanyak 160 tempat tidur, yang terdiri dari ruang khusus anak, ibu hamil dan dewasa. ”Kapasitas ruang isolasi kami itu 160. Sedangkan sejak dua pekan kemarin, kami menerima 120 sampai 135 pasien per hari, dengan sirkulasi keluar-masuk. Ini yang menyebabkan ruangan isolasi kami penuh,” katanya. Atas hal tersebut, pihaknya menyarankan bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG), alangkah lebih baiknya melakukan isolasi mandiri di rumah, dengan memohon kepada petugas Puskesmas untuk melakukan pengecekan. ”Karena kalau memaksakan dirawat di RSUD akan sangat riskan. Takutnya yang OTG malah ikut bergejala, karena tertular dari teman satu ruangannya. Jadi lebih baik isolasi mandiri di rumah, sambil berkoordinasi dengan puskesmas di wilayah,” ujarnya. Pun demikian yang diungkapkan Manajer Operasional Pusat Isolasi Covid-19 Kabupaten Bogor, Ongko Priyanto. Berdasarkan data yang ada pada pihaknya, jumlah pasien yang ada di Wisma Diklat BPSDM milik Kemendagri terindikasi bakal mengalami peningkatan, setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan. ”Kapasitas ruang isolasi kita ada 84 kamar. Pada September kemarin total yang dirawat di kita ada 131. Oktober ada 70 pasien dan pada November ini ada 41. Ini diprediksi akan bertambah karena kasus Covid-19 masih ada,”pungkasnya. (ogi/c/ rez/run)