Senin, 22 Desember 2025

Belajar Tatap Muka cuma Wacana

- Rabu, 23 Desember 2020 | 10:14 WIB

Keputusan pemerintah yang mengizinkan sekolah kembali menggelar belajar tatap muka pada awal 2021 tampaknya tidak akan diikuti Kota Bogor. Masih tingginya penyebaran kasus Covid-19 jadi faktor rencana belajar di kelas urung dilaksanakan. Pelajar Kota Bogor pun dipaksa bersabar lebih ekstra untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara daring. WAKIL Wali Kota Bogor Dedi A Rachim mengatakan, hingga kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih belum bisa memastikan rencana penerapan Pembelajaran Ta­tap Muka (PTM) pada Janu­ari mendatang. Hal itu dise­babkan karena saat ini penye­baran Covid-19 di Kota Bogor masih sangat tinggi dan dip­rediksi akan terus meningkat sampai awal 2021. ”Jadi sampai saat ini karena situasi kondisi bertambahnya jumlah kasus Covid-19 ini sangat signifikan, kita belum pernah membahas lagi. Terus terang,” kata Dedie A Rachim, Selasa (22/12). Meski begitu, Dedie tetap memerintahkan Dinas Pen­didikan (Disdik) Kota Bogor agar tetap mempersiapkan sekolah-sekolah agar bisa menggelar PTM nantinya. ”Jadi artinya gini, meskipun kita belum menyampaikan bahwa 14 Januari PTM dilaks­anakan, tetapi intinya tadi kita sampaikan biar bagaima­napun teman-teman Disdik harus mempersiapkan skena­rio yang akan dilaksanakan,” ujar Dedie. Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Atang Trisnanto meminta PTM diundur sampai keadaan nor­mal kembali. “Kalau melihat dari perkembangan hari ini, kami merekomendasikan agar PTM di sekolah maupun lem­baga pendidikan ditunda dulu. Sampai kemudian ang­ka penyebaran mulai menu­run,” kata Atang, Selasa (22/12). Menurut Atang, jika keada­an sudah normal dan mem­baik, maka PTM yang digelar pun lebih aman bagi siswa dan tidak membebani pikiran orang tua murid yang khawa­tir anaknya terpapar Covid-19. “Ini kan menyangkut anak-anak sekolah yang barang­kali ada di bawah usia yang belum memiliki kesadaran yang kuat akan protokol kese­hatan (prokes),” ucap Atang. “Maka saya pribadi sebagai ketua DPRD Kota Bogor me­rekomendasikan agar proses pendidikan belajar mengajar di sekolah dasar, sekolah me­nengah, itu bisa ditunda sam­pai pada saat penyebaran mulai menurun,” ujarnya. Meski belum dipastikan PTM bakal dilaksanakan pada awal 2021, Kepala Disdik Kota Bo­gor Fachrudin mengaku pi­haknya akan tetap mulai melakukan evaluasi terhadap sekolah yang akan menggelar PTM. ”Jadi saat ini kita masih sosialisasi sampai akhir De­sember. Nah, di awal Januari 2021, kita akan langsung la­kukan evaluasi sekolah yang siap menggelar PTM,” kata pria yang akrab disapa Fahmi. Evaluasi yang akan dilakukan Disdik meliputi kesiapan se­kolah dalam hal penyediaan sarana dan prasarana prokes. Di antaranya sekolah harus menyediakan tempat cuci tangan (wastafel), handsani­tizer, thermogun, bilik disin­fektan dan masker. ”Yang diverifikasi nantinya adalah kesiapan sekolah memenuhi daftar periksa prokes maupun kesiapan materi pembelajaran,” ujarnya. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Bogor. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tampaknya masih ragu untuk mengizinkan siswa belajar tatap muka pada awal 2021. Hal itu diakui Bupati Bogor Ade Yasin. “Banyak keluhan dari orang tua tentang pembelajaran tatap muka, tapi ada sebagian juga yang ingin sekolah tatap muka. Karena terus terang banyak orang tua yang kewa­lahan anaknya di rumah,” kata Ade Yasin. “Kalau saran dari saya, jangan dulu. Karena yang dewasa saja belum benar-benar patuh pada protokol kesehatan, apalagi anak-anak. Siapa yang memastikan anak betah pakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan? Ini harus diper­timbangkan. Karena saya juga tidak bisa menahan itu, karena itu merupakan kepu­tusan menteri,” sambungnya. Meski demikian, Ade Yasin mengaku tidak bisa memu­tuskan satu pihak. Ia menyera­hkan kepada pihak orang tua tentang kesiapan tatap muka tersebut. “Intinya, dari saya, sekolah boleh, tidak sekolah pun tidak apa-apa. Tapi saya pribadi memilih tidak, tapi Pak Mentri memperbolehkan,” tandasnya. (bd/dil/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X