METROPOLITAN - Penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air 182 dengan rute penerbangan Jakarta- Pontianak terus berlanjut. Teranyar, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengaku telah mengantongi transkrip rekaman pembicaraan terakhir pilot Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Afwan. Rekaman itu berisi percakapan pilot dengan petugas pengatur lalu lintas udara sesaat sebelum pesawat dilaporkan hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1). ”Tim sudah mengirim dua orang untuk pengumpulan data di Airnav dan sudah mengumpulkan rekaman berikut transkrip pembicaraan antara pilot dengan pengatur lalu lintas udara,” kata Ketua Sub Komite Penerbangan KNKT, Capt Nurcahyo Utomo, dalam keterangannya, kemarin. Selain itu, lanjutnya, tim KNKT juga sudah mendapatkan data mentah dari data radar pergerakan pesawat yang akan dikaji lebih lanjut. ”Tim juga sudah melakukan wawancara dengan petugas lalu lintas udara yang kemarin bertugas mengendalikan penerbangan yang mengalami kecelakaan. Belum semua tuntas dilakukan. Akan ada beberapa interview yang akan dilakukan,” ujar Nurcahyo. Untuk diketahui, duka menyelimuti negeri pertiwi. Dua tahun pasca insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 (28/10/18), dunia penerbangan kembali berduka. Pesawat Sriwijaya Air 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak hancur berkeping-keping di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1). Serpihan bodi pesawat, potongan tubuh penumpang dan titik black box pun ditemukan. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode penerbangan SJY-182 hilang kontak dan dikabarkan jatuh pada Sabtu (9/1) pukul 14:40 WIB. Kemudian, serpihan pesawat, properti hingga potongan tubuh diduga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan di antara Pulau Lancang dan Laki pada Minggu (10/1). Tim SAR Gabungan telah mendeteksi lokasi kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di sekitar area pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1) sore. Hingga Senin (11/1), total ada 40 kantong jenazah yang berhasil dikumpulkan. Sedangkan operasi pencarian atau SAR Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu masih dilakukan. ”Sampai sore ini ada perkembangan yang tadinya 18 kantong jenazah yang sudah kita temukan hari ini bertambah 22. Jadi total kita sudah mengumpulkan 40 kantong jenazah,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito. Bagus menyampaikan operasi pencarian yang dilakukan berfokus pada evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ182. Kendati begitu, operasi pencarian tersebut juga turut dilakukan terhadap material pesawat. ”Adapun material, tadi mendapatkan penambahan dua kantong dan saat ini operasi SAR masih tetap berlangsung di area,” ucap Bagus. Selanjutnya, Bagus meminta masyarakat mendoakan setiap instansi dan pihak yang terlibat dalam operasi pencarian ini sehingga berjalan dengan lancar dan terselesaikan dengan baik. (bs/dtk/rez/run)