METROPOLITAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor secara resmi menggelar program vaksinasi, kemarin. Sejumlah pejabat menjadi peserta vaksin perdana. Namun sayang, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan yang sedianya menjadi salah satu peserta vaksin perdana, harus gagal menerima bibit pengebal imun itu. Gagalnya Iwan menjadi peserta vaksin perdana itu diduga kondisi kesehatan orang kedua di Kabupaten Bogor itu tidak memungkinkan menerima vaksin Sinovac. Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, gula darahnya naik. Iwan pun menyebut hal itu kemungkinan disebabkan gegara ia kebanyakan minum kopi. “Iya gara-gara banyak ngopi, jadi naik (gula darah, red),” kata Iwan saat pencanangan vaksinasi Covid-19 Kabupaten Bogor di Puskesmas Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kamis (28/1). Meski gula darahnya naik, kondisi fisik iwan stabil. Namun, dokter merekomendasikan untuk menunda terlebih dulu vaksin untuk politisi Gerindra itu. “Harusnya 7,5, tapi hasil pemeriksaan tim medis gula darah saya naik 0,2. Makanya direkomendasikan dokter saya tidak diizinkan untuk vaksin, harus diturunkan dulu sehari atau dua hari. Kalau sudah normal di poin standar 7,5, baru saya bisa di vaksin,” ungkapnya. Meski mengalami peningkatan gula darah, Iwan mengaku tidak mendapatkan syarat-syarat khusus dari tim medis. Ia hanya diminta untuk menjaga pola makan. Iwan juga mengaku dirinya baru mengetahui jika kondisi gula darahnya naik tepat hari ini sebelum pemberian vaksin. “Baru tahu tadi pas skrining. Kemarin saya tidak tahu hasilnya karena langsung pulang dan dikasih tahu baru tadi,” kata Iwan. Iwan menegaskan kegagalan dirinya menerima vaksin Covid-19 bukan karena ia tak mau divaksin. Melainkan berdasarkan rekomendasi dari tim medis sesuai hasil skrining. Syarat bagi penerima vaksin yaitu harus berusia 16-59 tahun, tidak sedang hamil/menyusui, tidak punya komorbid, bukan penyintas Covid-19, dan dalam keadaan sehat. “Bukan menolak, tapi ada catatan medis yang mengharuskan saya tidak divaksin dulu. Saya juga tidak kecewa, kan masih bisa nanti. Paling selang dua hari saya langsung akan menjalani vaksin Covid-19, kalau diperbolehkan secara medis,” ujarnya. Tak hanya wabup Bogor, ada dua orang lainnya yang juga gagal divaksin. Mereka adalah perwakilan Kodim 0621 Mayor (Cba) Ujang Rohmat dan perwakilan MUI Kabupaten Bogor KH Takiyudin. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, sedianya ada sepuluh influencer yang akan divaksin saat pencanangan vaksinasi Covid-19 yang digelar di Puskesmas Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kamis (28/1). Mereka yang dipilih untuk divaksin pertama berasal dari perwakilan pemerintah, TNI, Polri, pemuka agama, hingga tenaga kesehatan. Namun karena hasil skrining kondisi kesehatan tiga orang tidak memungkinkan, hanya tujuh orang yang mengikuti vaksin kemarin. “Ada tiga orang (batal divaksin kemarin, red), yakni Pak Wabup, perwakilan MUI, dan satu orang dari perwakilan Kodim 0621. Mereka sedang tidak fit dan ada beberapa gejala yang harus disembuhkan dulu,” kata Ade Yasin, Kamis (28/1). Meski demikian, bukan berarti ketiganya tak bisa divaksin. Hanya saja perlu menunggu kondisi kesehatannya normal. “Nanti kalau sudah sembuh akan divaksin, sekarang ditunda dulu. Jadi buat Pak Iwan jangan kecewa ya,” ungkapnya. Bupati Bogor sendiri tak diberi vaksin lantaran sebelumnya pernah terpapar Covid-19. Sedangkan pejabat yang menerima vaksin di antaranya kapolres Bogor, wakapolres Bogor, ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, kepala BPJS Cibinong, perwakilan dokter rumah sakit, dan perwakilan dokter spesialis. Selain itu, pemuka agama juga ikut dalam pencanangan vaksinasi ini. (ogi/c/fin/rez/run)