Senin, 22 Desember 2025

Vaksin Sinovac Masih Efektif

- Kamis, 4 Maret 2021 | 09:40 WIB
Salahsatu tenaga kesehatan saat dilakukan penyuntikan vaksinasi di Puskesmas Tanahsareal, Kota Bogor, Kamis (28/01/2020). Nampaknya jumlah nakes yang disuntik vaksinasi ke dua baru mencapai 46,6 persen.Foto: Fadli/Metropolitan
Salahsatu tenaga kesehatan saat dilakukan penyuntikan vaksinasi di Puskesmas Tanahsareal, Kota Bogor, Kamis (28/01/2020). Nampaknya jumlah nakes yang disuntik vaksinasi ke dua baru mencapai 46,6 persen.Foto: Fadli/Metropolitan

METROPOLITAN - Pakar Kesehatan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengatakan, vaksin Covid-19 Sino­vac yang tersedia saat ini masih efektif dalam menangkal varian baru virus corona B117. Setidaknya untuk setahun ke depan. ”Semua virus itu akan be­rubah untuk mempertahan­kan diri supaya tetap eksis. Virus mana pun akan bermu­tasi, nggak bisa dicegah. Ala­miah seperti itu,” ujar Kus­nandi saat ditemui di RSP Unpad, Kota Bandung, Rabu (3/3). Ketua tim uji klinis vaksin Covid-19 itu mengatakan, saat ini penelitian tengah dilaku­kan untuk mengetahui karak­teristik dari virus mutan yang pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020 lalu. ”Saya lagi teliti, kita mene­liti di Indonesia, Brasil, Uni Emirat Arab, Turki melihat efektivitasnya. Tapi kalau se­tahun, harapan saya masih efektif, jadi memang tidak berhenti-hentinya meneliti,” kata Kusnandi. Dari informasi yang dida­patkan, ia menyebut B117 ini memang lebih menular. Te­tapi, keganasannya disebut masih sama dengan Covid-19 yang muncul saat pertama kali. Kusnandi menuturkan, un­tuk sementara langkah anti­sipasi dari varian virus baru tersebut adalah tetap mene­rapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, cuci tangan, dan memakai masker. ”Nggak boleh sembarangan, nggak pergi ke mana-mana kalau nggak perlu, jaga daya tahan tubuh kita, nggak ada yang lain,” imbaunya. Sementara itu, pendapat berbeda diutarakan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dok­ter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerba. Menurutnya, vaksin Sinovac belum terbukti ampuh seperti Pfizer yang berhasil menangkal mutasi baru B117. ”Bukti Sinovac bisa menang­kal virus Inggris belum ada. Nanti kita akan mencari dari berbagai negara, mungkin Turki atau Brasil, kita harapkan bisa mendapatkan data apakah nanti Sinovac bisa menangkal virus B117 itu. Masih kita tunggu bukti ilmiahnya. Kita harapkan sinovac juga sama seperti Pfizer untuk menang­kal B117,” kata Zubairi. Zubairi menjelaskan, penye­baran virus mutasi baru di Inggris begitu cepat sebelum dilakukan vaksinasi. ”Begitu vaksinasi dimulai, kemudian yang dipakai di Inggris pa­kainya Pfizer, ternyata bisa melindungi,” lanjutnya. Bahkan, jelas Zubairi, vaksin Pfizer bisa di Inggris terbukti bisa melindungi tubuh ma­nusia selama tiga bulan. Se­hingga vaksinasi kedua yang di Indonesia dilakukan dua pekan sampai satu bulan, di Inggris bisa dilakukan hingga tiga bulan. Artinya, Pfizer yang diguna­kan di Inggris terbukti berha­sil memproteksi penularan Covid-19 dengan baik. Ter­masuk yang sudah bermu­tasi menjadi B117. Sementara itu, untuk vaksin Sinovac hingga kini belum ada penelitian yang menunjuk­kan efikasi vaksin terhadap virus corona mutasi baru. Tentunya terkait hal ini perlu ada penelitian lebih lanjut. Walaupun demikian, ia me­negaskan masyarakat tidak perlu panik dengan adanya virus corona mutasi baru B117. Meskipun lebih cepat meny­ebar, cara pencegahan virus ini masih sama seperti Co­vid-19 yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan tidak berlama-lama di tempat tertutup. ”Artinya bisa ditangkal dengan cara yang sama untuk mencegah penularan,” pung­kas Zubairi. (de/fre/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X