Senin, 22 Desember 2025

Gage Dicabut, Jalan Semrawut

- Senin, 8 Maret 2021 | 10:10 WIB

Keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencabut kebijakan Ganjil-Genap (Gage) berbuntut panjang. Buktinya, di sejumlah titik ruas Kota Bogor kembali dipadati kendaraan. Kondisi itu sudah terjadi sejak Sabtu hingga Minggu (6–7/3). PANTAUAN Metropolitan kemarin siang, kendaraan arah masuk dan keluar Kota Bogor melalui Tol Jagorawi terlihat padat. Bahkan, kepadatan sudah terlihat dari Jalan Jalak Harupat, tepatnya di Jembatan Sempur. Begitu juga di Jalan Raya Jenderal Sudirman. Kendara­an terlihat padat dari Rumah Sakit Salak hingga Air Mancur. Bahkan, di sejumlah tempat pusat perbelanjaan dan tem­pat makan terlihat kendaraan terparkir di bahu jalan. Ken­daraan pelat B mendominasi kepadatan tersebut. Menanggapi hal itu, Wali Kota Bogor Bima Arya tak memungkiri Kota Bogor men­jadi lebih padat pada akhir pekan ini setelah aturan Gage ditiadakan. Bahkan, setelah Gage ditiadakan, warga me­manfaatkan pergi keluar rumah. ”Memang jauh lebih padat. Jadi beberapa titik sudah satu bulan terakhir lengang dan sepi, kembali padat. Saya kira ini jelas karena Gage sudah tidak berlaku. Mungkin orang-orang juga memanfaatkan ini,” ujarnya. Karena itu, Bima akan men­gusulkan Satgas Covid-19 melakukan evaluasi pada Se­lasa (9/3) sambil melihat per­kembangan data Covid-19 di Kota Bogor. “Saya akan mengusulkan kepada satgas, hari Selasa kita akan evaluasi lagi,” kata Bima. Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susa­tyo Purnomo Condro memas­tikan meskipun kebijakan Gage ditiadakan, patroli akan tetap dijalankan. Ketika ada ruas jalan yang padat, bisa saja dilakukan penutupan se­mentara atau kebijakan lain untuk mengurangi kepadatan.
-
“Kami sampaikan selalu, ada penurunan kerumunan. Bukan lalu lintas. Tapi penurunan di tempat kerumunan selama Gage di Kota Bogor,” katanya. Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bogor resmi menghen­tikan sementara kebijakan Gage di Kota Bogor selama dua akhir pekan ke depan. Sebab, dalam beberapa hari terakhir setelah kebijakan Gage dite­rapkan di Kota Bogor, kasus Covid-19 di Kota Bogor menunjukkan penurunan ka­sus. Hal itu diungkapkan Wa­kil Wali Kota Bogor Dedie Rachim. Menurutnya, penurunan angka Covid-19 mulai terjadi setelah 16 Februari lalu. Se­hingga ia menilai kebijakan Gage cukup efektif dalam men­ekan angka Covid-19. Sebab, potensi kerumunan hingga mobilitas orang di Kota Bogor pun dibatasi. Dedie mengaku awalnya kebijakan ini sebagai bentuk upaya menurunkan potensi kerumunan warga dari luar maupun menuju Kota Bogor. Ia menyebut Keputusan Pem­kot Bogor menghentikan se­mentara penerapan Gage lantaran beberapa hari sebe­lumnya sudah dapat diasum­sikan ada penurunan laju penularan Covid-19. Bebera­pa waktu lalu terjadi penuru­nan laju kasus yang signifikan. “Skema Gage sepertinya ber­jalan baik, dan itu (kasus Co­vid-19, red) diindikasikan menurun. Ternyata berhasil menurunkan potensi kerumu­nan yang dihasilkan perte­muan warga dari luar Kota Bogor menuju Kota Bogor,” kata Dedie. Pemkot Bogor pun melaku­kan relaksasi selama dua akhir pekan mendatang dengan meniadakan skema Gage. Dedie menjelaskan, secara keseluruhan data kasus Co­vid-19 di Kota Bogor baru terjadi grafik penurunan jum­lah kasus harian dari puncak awal 19 Maret 2020 hingga 16 Februari 2021. (cr1/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X