Senin, 22 Desember 2025

1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Mendarat di Indonesia

- Selasa, 9 Maret 2021 | 10:07 WIB

METROPOLITAN - Indonesia kembali kedatangan vaksin. Namun, kali ini yang diterima bukan vaksin Sinovac. Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia, Senin (8/3). Jutaan dosis vaksin itu dibawa pesawat dari maskapai KLM, dari Amsterdam, Be­landa, dan tiba di Bandara Soetta pada Senin petang. Vaksin ini nantinya akan digunakan untuk program vaksinasi gratis pemerintah. Dalam keterangan persnya, Menlu Ret­no Marsudi menyatakan Indonesia me­nerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebanyak 1.113.600 dosis dalam bentuk vaksin jadi. Berat totalnya mencapai 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton.­ Kedatangan vaksin Astra­Zeneca ini, adalah bagian awal dari kelompok pertama pem­berian vaksin melalui skema COVAX. ”Di dalam batch pertama, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vak­sin jadi. Pengiriman batch pertama akan dilakukan hingga Mei 2021 dan insyaal­lah menurut rencana akan diikuti batch-batch selanjut­nya,” kata Retno. Untuk diketahui, COVAX adalah kerja sama multilate­ral yang dibentuk Aliansi Vaksin GAVI, WHO, dan Koa­lisi untuk Inovasi Kesiapsia­gaan Epidemi (CEPI), dan UNICEF. Tujuan COVAX ada­lah memastikan semua orang di dunia menerima vaksin Covid-19. Sementara Indonesia mela­lui Menlu RI Retno LP Marsu­di adalah salah satu ketua bersama (co-chair) dari pro­gram kerja sama vaksin mul­tilateral COVAX Advance Market Commitment Enga­gement Group yang berang­gotakan 92 negara ini. Sebelumnya, sudah ada lima tahap kedatangan vaksin Co­vid-19 ke Indonesia. Yang pertama adalah vaksin Sino­vac sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020. Lalu pada 31 Desember 2020, kem­bali datang 1,8 juta dosis vak­sin Sinovac. Kemudian, pada 12 Januari 2021, didatangkan sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac yang kemudian diolah BUMN PT Bio Farma. Selanjutnya sebanyak 10 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac tiba pada tanggal 2 Februari 2021. Terakhir, pada 2 Maret 2021 lalu, sebanyak 10 juta bahan baku vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Sama seperti vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Oxford Uni­versity mengembangkan vak­sin dari virus SARS-CoV-2 yang dimatikan. Jadi, vaksin Ast­raZeneca harus disuntikkan dua kali. Sementara untuk efikasi vaksin AstraZeneca sekitar 62 hingga 65 persen. Dengan datangnya vaksin AstraZeneca, target herd im­munity 80 persen pemerintah bisa lebih cepat tercapai. (kom/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X