METROPOLITAN - Di balik protes warga Ciletuhhilir atas pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Kabupaten Bogor, memunculkan fakta baru. Proyek pembangunan MNC Land itu diklaim mampu menampung puluhan ribu tenaga kerja. Tak hanya tenaga kerja, kawasan ini diproyeksikan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya Kabupaten Bogor. Hal itu diungkapkan Bupati Bogor Ade Yasin, kemarin. ”Jadi menurut Pak Hary Tanoe pada saat kemarin (10/3), bahwa paling sedikit 21 ribu tenaga kerja akan kami rekrut. Ini minimal ada harapan buat kita untuk pengangkatan atau penuntasan pengangguran,” kata perempuan yang akrab disapa AY. AY pun mengaku akan mendorong pembangunan KEK-Pariwisata MNC Lido City karena sejalan dengan programnya, yaitu Bogor Sport and Tourism. Selain adanya peningkatan potensi ekonomi karena nilai investasi yang sangat besar. ”Jadi gini, KEK ini tentu harus kita dorong, dan selain mendorong juga ada kita memberi insentif bagi mereka (investor, red) untuk mempermudah perizinan,” ujarnya. Diketahui, baru-baru ini PT MNC Land Tbk (KPIG) melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk memulai pembangunan Lido Music & Arts Center di MNC Lido City. Turut hadir dalam acara tersebut seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Bupati Bogor Ade Yasin, Bupati Sukabumi Marwan Hamami hingga Wali Kota Bogor Bima Arya. Dalam sambutannya, Sandiaga Uno menyebut KEK Pariwisata MNC Lido City berpotensi membuka 21.154 lapangan pekerjaan dalam proses pengembangannya. “KEK Lido ini akan menyerap 21.154 lapangan pekerjaan. Ada tambangan 84.000 orang di luar KEK ini yang akan menjadi tenaga kerja pendukung. Ini motivasi kita untuk pariwisata bangkit,” kata Sandiaga, Rabu (10/3). Selain membuka lapangan pekerjaan, Sandiaga menyinggung bahwa Lido Music & Arts Center yang dibangun PT MNC Land Tbk ini juga bisa menjadi wadah kreativitas anak-anak muda Jawa Barat. Lido Music & Arts Center yang sepenuhnya dimiliki MNC Land akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektare. Venue ini dibentuk dengan konsep amphitheater, menjadikannya sebagai tempat festival musik dan seni outdoor terbesar di Indonesia. Nantinya Lido Music & Arts Center bakal dapat menampung lebih dari 50.000 pengunjung dalam satu acara, dilengkapi empat panggung untuk mengakomodasi pertunjukan yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Lido Music & Arts Center ini diharapkan menjadi tujuan utama penyelenggaraan berbagai festival musik dan seni bertaraf internasional di Asia Tenggara. Selain itu, venue ini juga disebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai acara seperti festival olahraga, berbagai pertunjukan, pertemuan budaya dan sosial, dan lain-lain. “Lido Music & Arts Center milik MNC Land ini juga mendukung program pemerintah sebagai destinasi wisata baru, yang mana sekaligus memajukan industri musik dan kesenian Indonesia,” kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di kesempatan yang sama. (eb/dil/c/rez/run)