Pandemi Covid-19 tak menghalangi Iyul, warga Kampung Rau, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanahsareal, untuk berkreasi mendatangkan cuan. Lewat kelihaian tangannya, potongan kayu pun berhasil disulapnya jadi miniatur kapal pesiar. DI RUMAHNYA, pria yang sehari-hari membuka jasa pangkas rambut itu mencoba peruntungan dengan membuat miniatur kapal kayu. Baru enam bulan ia membuka usaha sampingannya itu. “Awalnya iseng buat nambah penghasilan,” kata Iyul. Namun tak disangka, respons terhadap hasil karyanya pun lumayan bagus. Iyul yang menjual lewat media sosial pun kebanjiran order dari para pembeli. Ada yang minta dibuatkan mobil truk juga kapal pesiar. “Nggak nyangka juga bakal ada yang beli. Soalnya modal saya juga terbatas. Cuma Rp150 ribu untuk beli lem dan cat. Selebihnya saya pakai kayu bekas,” ungkap Iyul yang juga jadi tukang cukur rambut itu. Untuk menjalankan bisnis miniatur kapal dan truk, Iyul memanfaatkan waktu luang di sela usahanya membuka jasa potong rambut. Penghasilan yang didapat dari usaha sampingannya itu pun lumayan menjanjikan. Iyul bisa menjual satu minimatur kapal seharga Rp800 ribu. Sedangkan untuk truk ukuran kecil ia banderol Rp250 ribu. “Biasanya pembeli ada yang datang langsung ke rumah. Ada yang lewat Facebook atau IG,” katanya. Untuk proses pembuatan miniatur truk, ia membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Sedangkan untuk kapal bisa sampai satu bulan. Pembuatan yang lama itu miniatur kapal, soalnya detailnya susah. Kalau truk tidak terlalu susah,” sambungnya. Dalam waktu satu bulan, ia mengaku bisa membuat empat sampai lima miniatur truk. Dalam sebulan juga Iyul meraup untung sekitar Rp1,5jt. (cr3/c/feb/mam/run)