Berkarier dengan sebuah boneka sejatinya tak pernah terbayangkan oleh Ria Enes. Tak terasa, kebersamaan Ria Enes dan Susan sudah berjalan 30 tahun. Ria Susan pun kini masih produktif mengembangkan edutainment, yakni edukasi dan entertainment alias hiburan. LAMA tak terdengar, Ria Susan kini sibuk mengisi webinar, acara virtual atau live streaming terkait parenting atau pendidikan anak. Lewat YouTube-nya, ia pun masih aktif dengan dunia parenting. Bahkan, Ria juga mengelola lembaga pendidikan “Sekarang mengelola playgroup, TK, dan sanggar juga. Ya tetap berkutat di dunia anak-anak di dalam koridor pendidikan yang menghibur,” ungkap Ria. Ria pun menceritakan soal awal mula bertemu boneka Susan yang namanya tak lekang ditinggal zaman. Bermula dari siarannya di radio, ia memunculkan karakter anak bernama Susan. Rupanya banyak yang mengira bahwa Susah ini adalah kecil sungguhan. Hingga Ria pun mencari boneka yang pas dengan karakter Susan yang selama ini ditampilkan. “Dia (Susan, red) centil, sok tahu, nakal juga. Tapi, senakal-nakalnya anak kan tetap lucu ya, natural. Kenakalannya masih bisa ditoleransi, tinggal bagaimana kita yang mengarahkan. Justru, di situ saya ciptakan dialektika anak-anak dengan orang tua dan guru. Ya saya mewakili karakter pendidik/kakak/orang tua. Susan tuh tetap anak kecil yang nggak selalu nurut dan patuh,” paparnya. Ria mengaku sengaja mencari boneka Susan yang dianggapnya pas hingga berhasil menemukannya di sebuah mal di Surabaya. “Kan ada juga boneka yang wajahnya manis, terlihat lembut, tapi Susan bukan yang seperti itu. Makanya, saya cari yang mukanya anak-anak nakal ini,” terangnya. Tak terasa, sudah 30 tahun boneka Susan menemani perjalanan karier Ria. Hingga kulitnya pun berubah jadi terlihat makin cokelat. “Ya namanya barang berumur memang nggak bisa dibohongi pasti, warnanya lebih kusam. Tapi justru itu malah bikin kulitnya jadi lebih Nusantara ya. Susan sudah sawo matang nih kulitnya,” ucapnya sambil tertawa. Ria pun tak pernah ketinggalan untuk merawat boneka Susan. Termasuk rutin menyisir rambutnya agar tidak berubah jadi gimbal. “Pastinya harus rutin dibersihkan, disisirin rambutnya supaya nggak gimbal, ditaruh dengan posisi duduk/tiduran dan jangan sampai miring. Ditempatkan di hardcase gitu,” ucap Ria. Ria merasa kebersamaannya dengan Susan sudah untuk dipisahkan. Bahkan, ia bersyukur karena profesinya selama ini jadi sebuah kenikmatan tersendiri. “Adakalanya saya merasa ingin berkarier sendiri tanpa melibatkan Susan. Tapi, banyak teman yang merasa bahwa itu adalah kenikmatan. Itu membuat saya tersadarkan dan merasa bersyukur. Ketika lagi ngisi acara parenting dan tidak ada kaitannya dengan anak-anak, yang dicari tetap aja Susan. Kayak udah 2in1 gitu ya, tidak bisa dipisahkan. Insya Allah, bakalan sama-sama terus,” tandasnya. (jp/feb/run)