Senin, 22 Desember 2025

Cibiran Guru Antarkan Anggi Piliang Wujudkan Mimpi, Tiga Kali Gagal, Kini Jadi Pasukan Elite Kostrad

- Senin, 12 April 2021 | 10:20 WIB

Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Perumpamaan itu diwujudkan seorang prajurit bernama Anggi Piliang. Perjuangannya mewujudkan mimpi terbayar meski sempat mengalami cibiran hingga kegagalan. DIBUTUHKAN proses panjang bagi Anggi Piliang untuk menjadi anggota TNI. Serangkaian tes harus dilakoni untuk bisa lolos seleksi TNI. Setelah menamatkan bangku sekolah me­nengah, Anggi Piliang men­coba peruntungan dengan ikut seleksi TNI. Namun, ia gagal lulus menjadi anggota TNI.­ Tak putus asa, ia kembali mengikuti seleksi masuk ang­gota TNI di tahun-tahun se­lanjutnya. Bahkan ia sampai tiga kali ikut seleksi dan tiga-tiganya gagal. Meski menga­lami kegagalan berturut-turut, Anggi tak pantang arang. Ia mencoba memahami kesa­lahan yang diperbuatnya pada seleksi pertama. Tak berhenti sampai di situ, pada tahun berikutnya Ang­gi kembali mencoba. Namun sayang, ia kembali menda­patkan kegagalan. Tentu sem­pat terpuruk, namun Anggi tak menyerah. Ia kembali bangkit dan belajar dari kesa­lahan sebelumnya hingga merasa bila postur tubuh menjadi kunci lolos juga. Percobaan ketiga, Anggi masih saja mendapatkan ke­pahitan. Tak sedikit tetangga yang menghina. Hingga dira­mal tak akan sukses. Mirisnya lagi, Anggi disebut tidak akan bisa jadi tentara dan disumpahi dengan beragam kata-kata buruk. ”Dan saya di situ sudah mulai kayak stres ya. Pokoknya keluarga saya telepon itu ng­gak saya angkat, saya biarkan saja. Nah, begitu saya balik, wah saya balik itu sudah dengar omongan semuanya ’Anggi itu nggak akan lulus tentara dia itu. Kalau sempat masuk tentara, potong telinga saya’ Saya dengar itu. Ba­nyak yang mengejek saya,” ujar Anggi. Bukan hanya tetangga, ba­hkan gurunya sendiri pun pernah merendahkan Anggi. ”Waktu saya masih SD, ada satu guru yang ngomong sama saya ’dia ini nggak akan bisa menjadi orang yang sukses, dia bilang gitu ke saya. Kenapa? Saya pernah tinggal kelas dulu, jadi SD itu saya pernah tinggal kelas, bandel juga ya,” ungkap Anggi. Perasaan dan semangat Anggi kala itu sempat jatuh. Namun, ia mencoba kem­bali introspeksi diri dan memu­tuskan mengikuti seleksi di 2017. Anggi sudah berpesan pada dirinya, bahwa itu akan menjadi kali terakhirnya men­coba seleksi TNI. Selain usaha, Anggi juga mengharap keajaiban Tuhan. Melalui doa, ia berharap di­beri kemudahan untuk bisa mengabdi kepada Ibu Pertiwi. ”Saya tidak tahu, saya cuma berharap mukjizat ini saja satu. Saya percaya akan mukji­zat-Mu, kalau seandainya ini rezeki saya, Engkau permu­dahkanlah jalan saya untuk menjadi seorang tentara. Saya tidak minta gajinya, saya ingin menjadi seorang ten­tara yang mengabdi kepada negara,” papar Anggi. Akhirnya perjuangan Anggi selama ini membuahkan ha­sil. Sempat tak percaya na­manya dinyatakan lolos kala itu, ia pun seketika sujud syukur dan mengaku bangga bisa masuk pendidikan mili­ter untuk menjadi seorang prajurit TNI AD. Tak lupa ia mengucap terima kasih ke­pada Tuhan dan orang terde­kat. Ditambah lagi, berterima kasih pada orang-orang yang pernah menghinanya. Serda Anggi Piliang berhasil membuktikan, bahwa kegi­gihan dan semangat juang bisa diraih. Melalui cibiran orang, ia mengambil sisi po­sitif. Pria yang mengaku per­nah tidak naik kelas ini, be­rusaha menjadi sosok yang berubah lebih baik. Tak heran namanya kini termasuk dalam Pasukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad). ”Dari kegagalan itulah dia­jarkan bermental baja. Dari cacian itulah kalian diajarkan bermental baja. Ingat kawan, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil,” pesan Anggi. (*/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X