Senin, 22 Desember 2025

Giant Pamit

- Kamis, 27 Mei 2021 | 10:50 WIB

Awan mendung menyelimuti dunia retail di masa pandemi. Beberapa perusahaan terpaksa gulung tikar. Tak terkecuali gerai retail raksasa milik PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group), Giant. Manajamen telah mengumumkan untuk pamit mulai Juli mendatang. PERUSAHAAN retail mul­tiformat PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group) mengumum­kan akan menutup gerai Giant pada akhir Juli 2021. Hal itu dilakukan guna menindakla­njuti langkah strategis atas seluruh lini bisnisnya. Head of Corporate and Con­sumer Affairs PT Hero Super­market Tbk, Diky Risbianto, mengaku pihaknya akan men­gonversi hingga lima gerai Giant menjadi IKEA untuk meningkatkan aksesibilitas konsumen ke merek dagang tersebut. “Kami masih dalam proses diskusi peralihan gerai hingga proses tersebut finalisasi,” ka­tanya, Rabu (26/5). Diky juga mengaku belum lama ini pihaknya telah mem­buka sebuah gerai IKEA selu­as 31.500 meter persegi di Bandung. “Dan kami akan membuka gerai IKEA seluas 35.000 me­ter persegi di Jakarta Garden City, tahun ini,” ujarnya. Ia menambahkan, untuk saat ini perusahaan belum dapat memberi angka atau infor­masi apa pun secara detail. Namun, pihaknya melihat potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dari IKEA, Guar­dian, dan Hero Supermarket. Grup akan memfokuskan investasi dalam proses peng­embangan ketiga brand ter­sebut. “Kami berencana mening­katkan investasi di infrastruk­tur rantai pasokan kami dan mempersiapkan kemampuan kami untuk bertumbuh lebih lanjut,” jelasnya. Meski begitu, salah satu ge­rai Giant di Kota Bogor, Giant Yasmin, rupanya masih dipa­dati pengunjung yang berbe­lanja. Pantauan Metropolitan, pada Rabu (26/5) sore, para pengunjung masih berdatan­gan dan berbelanja di salah satu retail di kawasan Jalan KH Abdullah bin Muh Nuh itu. Tidak terlihat seperti su­permarket yang akan tutup. Terlihat pula lokasi parkir yang masih disesaki kendar­aan roda dua dan empat yang parkir di halaman gedung. Jumlahnya pun lebih dari se­tengah kapasitas yang ada. Salah seorang pengunjung, Ratih (23), mengaku tidak tahu perihal rencana penutu­pan gerai Giant seluruh Indo­nesia, termasuk Kota Bogor. Warga Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, itu juga mengaku sering berbelanja di Giant Yasmin untuk kebutuhan bu­lanan. ”Kaget sih. Lumayan sering ke sini karena dekat rumah. Kalau harus tutup ya gimana lagi, kalau sudah kebijakannya begitu. Mungkin kasihan ka­ryawannya ya, berarti pada ikut di-cut juga ya,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bogor Elia Buntang mengaku belum ada laporan yang ma­suk ke Disnaker Kota Bogor terkait rencana penutupan gerai Giant di Kota Bogor itu. Mengingat, penutupan gerai bisa jadi pengaruh terhadap nasib karyawan-karyawan yang mencari nafkah di berbagai gerai Giant. ”Belum ada lapo­rannya sama sekali,” kata Elia kepada Metropolitan.id, Rabu (26/5) malam. Karena itu, sambung Elia, pihaknya belum berencana melakukan pemanggilan atau mendatangi manajemen Giant di Kota Bogor. Sebab, dengan penutupan gerai, mesti dip­astikan nasib para karyawan yang ikut diberhentikan juga atau tidak. ”Belum tahu. Kita harus cari tahu dulu permasalahan­nya, baru kita ambil tindak lanjut,” imbuh mantan ke­pala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor itu. Sementara itu, di media so­sial beredar video kesedihan karyawan Giant atas keputusan perusahaan menutup gerai. Salah seorang karyawan Gi­ant yang tak diketahui identi­tasnya mengunggah video suasana haru kala manajemen mengumumkan bahwa akti­vitas Giant akan berakhir pada 31 Juli. Mereka menyatakan bahwa Giant merupakan retail yang amat memikirkan kesejahte­raan para pegawainya, meski sedang sakit diterjang badai Covid-19. ”Giant itu salah satu retail yang sangat amat memanu­siakan manusia. Bahkan saat Covid, gaji masih full, THR (Tunjangan Hari Raya, red) masih full, dan bonus kita pun masih cair. Sedih sih sebenar­nya, tapi hidup kita masih terus berjalan,” katanya dalam video yang diunggah Instagram @insta.nyinyir, Selasa (25/5). Sebelumnya, Presiden Di­rektur PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall, mengaku bahwa perusahaannya akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guar­dian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertum­buhan lebih tinggi dibanding Giant. “Seperti bisnis mum­puni lainnya, kami terus be­radaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah. Termasuk menurunnya popularitas for­mat hypermarket dalam be­berapa tahun terakhir di In­donesia, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global,” tandasnya. (ryn/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X