Sembari jongkok, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tampak susah payah saat memipihkan jengkol-jengkol dengan cara tradisional menggunakan batu, untuk diolah menjadi penganan emping. Meski kesulitan dan hasilnya gagal, AHY tampak tak ingin melewatkan kesempatan mencoba cara produksi emping jengkol khas Kampung Labirin Bogor, Rabu (2/6). Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat itu dengan telaten mencoba menggeprek jengkol yang sudah direbus di atas batu yang mirip cobek. Hasilnya bisa ditebak. Gagal. AHY pun dibikin ‘KO’ oleh jengkol. Jengkol yang digepreknya itu tampak tidak rata dan acak-acakan. Ketebalannya pun tidak rata. Berbeda dibandingkan contoh hasil yang sudah jadi. Rapi dengan bentuk cenderung bulat, dengan ukuran ketebalan yang pas. “Begini bukan, bu?” tanya AHY kepada si ibu yang memperlihatkan cara produksi emping jengkol di Kampung Labirin, Kelurahan Babakanpasar, Kota Bogor, itu. “Itu salah,” jawab si ibu. Putra mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono itu pun tak malu mengakui bahwa ‘hasil karya’-nya itu gagal. “Ini cara yang salah ya teman-teman, jangan diikuti yang ini,” ujarnya diikuti riuh tertawa warga hingga kader partai berlambang bintang mercy yang mendampingi kunjungannya ke Bogor. Pengalaman itu makin berkesan di mata AHY. Sebab, batu cobek yang dipinjamnya itu sudah berumur lebih dari 50 tahun. Tampak penuh kagum, AHY menyebutnya sebagai ‘Batu Legendaris’. “Batunya legendaris ini, umurnya sudah 50 tahun. Digunakan turun-temurun sejak neneknya ibu ini, hingga sekarang,” ujar AHY. Jengkol gagal geprekan AHY itu juga jadi bahan ledekan Wali Kota Bogor Bima Arya yang ikut mendampingi kunjungan AHY ke Kota Bogor. “Ini mungkin terlalu keras ya, terlalu emosi (menggepreknya, red). Perlu kontrol emosi kali ya bu ya,” kelakar Bima Arya kepada si ibu. Kampung Labirin Bogor Harus Jadi Model Daerah Lain AHY pun tak sungkan melempar pujian dengan keberadaan Kampung Labirin yang ada di wilayah Kampung Kebonjukut, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, itu. Ia mengaku senang bisa berkunjung bersama istri, Anisa Pohan, didampingi Bima Arya dan istri, serta para kader Partai Demokrat. “Saya senang sekali bersama istri, bersama sahabat saya Kang Bima Arya dan Teh Yane Ardian, bisa datang ke Kampung Labirin Kota Bogor. Saya apresiasi. Ini bentuk leadership dari wali kota, serta dukungan warga yang ingin kampungnya maju, punya daya tarik wisata, dan bisa jadi percontohan,” kata AHY. Ia juga ingin para kader Demokrat menjadikan Kampung Labirin sebagai model untuk diterapkan di daerah lain. Meskipun wilayah dengan padat penduduk dan jarak rumah berdekatan, namun tertata baik dan warga yang ramah. “Apresiasi buat kreativitas warganya. Kami disuguhkan performance budaya. Ada Keju Nada, Kebonjukut Nada, di mana anak-anak mainkan angklung dan tari-tarian,” tutup AHY. (ryn/run)