Senin, 22 Desember 2025

Bupati bakal Rekrut Relawan Covid

- Jumat, 25 Juni 2021 | 10:20 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin. (Arifin/Metropolitan)
Bupati Bogor Ade Yasin. (Arifin/Metropolitan)

METROPOLITAN - Banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang tumbang akibat Covid-19, memaksa Bupati Bogor Ade Ya­sin mengambil sikap. Salah satunya mem­buka opsi menambah jumlah relawan na­kes. Ade Yasin juga mengaku akan berkomu­nikasi dengan para pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Bogor, untuk menambah tempat tidur sesuai Peraturan Men­teri Kesehatan (Permenkes). “Saya akan bahas di rapat, persoalan itu. Tapi sesuai Permenkes, setiap rumah sakit harus menambah 30 persen bed (tempat tidur, red) untuk pasien Covid. Apalagi kalau jumlah pasiennya semakin melonjak,” katanya, Kamis (24/6). Dengan penambahan bed, menurutnya, ruang ICU pun akan bertambah. Namun, sebelum itu, Ade mengaku akan berkoordinasi dengan para dokter. Karena pusat isolasi di Cibogo masih kosong, pasien Covid-19 yang akan melakukan isolasi mandiri akan diarahkan ke Cibogo. “Sementara untuk pusat isolasi di Kemang, kondisinya sudah lumayan penuh. Jadi maksud saya, ada zonasi untuk bagian selatan, di Ci­bogo bagian barat, dan ut­ara di Kemang,” jelas Ade Yasin. Ia tak memungkiri jika me­ningkatnya jumlah pasien yang terjadi membuat nakes cukup kewalahan. Bahkan, ia akan menambah relawan nakes jika benar-benar di­butuhkan. Sebab, menurut­nya, sejauh ini penanganan Covid-19 masih bisa diken­dalikan. “Untuk relawan yang lama masih cukup. Artinya, di Ka­bupaten Bogor ini belum terlalu darurat. Dan nantinya bakal diserahkan di masing-masing rumah sakit untuk penambahan relawannya,” paparnya. Namun, ia tak menampik adanya ledakan kasus Covid yang naik 75,8 persen pasca- Lebaran atau Idul Fitri lalu. Lonjakan kasus ini didomi­nasi usia muda. Sampai 24 Juni 2021, jumlah kasus Co­vid-19 di Kabupaten Bogor sudah mencapai 19.801 jiwa. “Kenaikan kasus positif ak­tif setelah Idul Fitri sampai 23 Juni 2021 sebesar 75,8 persen. Kasus lebih banyak didomi­nasi usia muda 20–49 tahun atau 55 persen,” terang Ade Yasin, Kamis (24/6). Menyikapi kondisi tersebut, perempuan yang juga ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bogor itu me­minta penelusuran atau tracing diperluas. Minimal, petugas harus melakukan swab anti­gen bagi sepuluh orang yang kontak erat per kasus konfir­masi. Selain itu, Ade Yasin me­minta Satgas Covid-19 men­goptimalkan pusat isolasi mandiri dan membentuk pusat isolasi tingkat desa un­tuk pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau OTG. “Satgas juga perlu menam­bah nakes dengan melakukan rekrutmen relawan untuk pusat isolasi dan rumah sakit,” pintanya. “Kita juga lakukan percepa­tan vaksinasi Covid-19 mela­lui penjadwalan baku minimal tiga hari per minggu di setiap puskesmas dan pemberday­aan masyarakat untuk pem­bentukan Sentra Vaksinasi Inisiasi Masyarakat,” tandas­nya. (mam/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X