METROPOLITAN - Kepergian artis Jane Shalimar untuk selamanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Mereka mengenang sosok mendiang sebagai pribadi yang kuat dan tangguh. Ketangguhan Jane Shalimar bahkan masih dirasakan keluarganya saat ia terpapar Covid-19 yang merenggut nyawanya. ”Tangguh ya, kakak tuh kuat banget,” ungkap adik ipar Jane Shalimar, Adhi, saat ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Minggu (4/7). Hal serupa juga diungkapkan tante dari Jane Shalimar, Risda Tobing. Ia bercerita, Jane Shalimar tidak pernah mengeluh selama sakit dan merasa dirinya kuat untuk melawan penyakitnya. ”Pejuang tangguh. Dia memang nggak pernah mau bilang sakit. Nggak bilang ini. Kemarin saja pas dinyatakan positif itu sudah mau saya bawa ke rumah sakit tapi dia bilang, nggak usah lah mau isoman saja,” tutur Risda. ”Bahkan, pas sampai IDG (instalasi gawat darurat, red) pun dia masih kayak kesal kenapa kami bawa ke rumah sakit. Karena dia maunya isoman. Tapi kan kami khawatir,” timpal adik Jane, Karina. Karina pun menyebut kakaknya selalu meyakinkan anggota keluarganya bahwa ia baik-baik saja dan terus berjuang melawan sakitnya. Ia juga mengungkapkan, hingga detik terakhir, Jane Shalimar masih memiliki keinginan besar untuk bisa kembali sehat. ”Dia bilang, ’Nggak, saya kuat’. Dia menyatakan dirinya kuat. Dia mau sembuh. (Kata Jane, red) ’Saya kuat kok, saya kuat’, itu sih,” kenang Karina. Meski Jane Shalimar bersikeras untuk sembuh, menurut Karina, mungkin kini waktunya anggota keluarga berlapang dada dan mengikhlaskan kepergiannya. ”Manusia berencana, Tuhan berkehendak. Sekarang Jane sudah nggak sakit lagi,” ujar Karina. Jane Shalimar meninggal dunia pada Minggu (4/7) pukul 04:02 WIB. Sebelumnya, ia sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS JMC, Jakarta. Ia mengembuskan napas terakhir setelah mengidap virus corona disertai penyakit asma sebagai penyerta. Ia juga ketahui terkena pneumonia akut yang menyebabkan saturasi oksigennya turun drastis. (de/feb/run)