Di balik tingginya kasus penularan Covid-19 di Perumahan Griya Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, memunculkan fakta mengejutkan. Sebagian warga yang dinyatakan terkonfirmasi pasien Covid-19 masih ada yang melakukan kegiatan luar rumah. PANTAUAN Metropolitan di lokasi, terlihat seorang bapak berkaus putih tengah mengendarai sepeda motor bersama anaknya membawa galon air. Ia diduga hendak mengisi ulang air minum di depot sekitar perumahan. Namun, setelah sang bapak berlalu, petugas baru menyadari bahwa orang tersebut sudah dinyatakan positif Covid-19, yang seharusnya melakukan isolasi mandiri (isoman). Korlap Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Perumahan Griya Katulampa, Agus Tri Suprayudi, mengaku tengah kewalahan mengurus warga positif Covid-19 yang keluyuran. Sebab, peristiwa itu bukan yang pertama terjadi di Perumahan Griya Katulampa. “Ini salah satu isoman yang keluyuran. Kita sudah mengisolasi dan mengarantina orang di sini (Perumahan Griya Katulampa, red),” kata Agus seraya menunjuk salah seorang pasien positif yang tengah ke luar rumah itu, pada Senin (5/7). Agus mengaku sudah melaporkan persoalan ini ke kelurahan hingga kecamatan. Bahkan, pihaknya sudah menegur langsung dan mengimbau agar tidak keluyuran. Namun, kasus seperti itu masih terjadi hingga kini. “Yang jelas dari kita (satgas, red) sudah sering kali mengingatkan warga untuk mematuhi protap (prosedur tetap, red) yakni melakukan isoman. Tapi kembali lagi semua ke kesadaran masyarakat yang kurang. Intinya kalau saya selalu mengingatkan kepada warga, jangan jadi penular,” tegasnya. Tak sampai situ, lanjut Agus, warga juga kurang proaktif saat diajak mengikuti tes Covid-19 yang diselenggarakan pihaknya pada Senin (5/7). “Terbukti, dari 45 warga yang diundang mengikuti swab PCR, hanya 35 orang yang mengikuti. Mereka dengan alasan masing-masing, ada juga yang menolak,” bebernya. “Kalau di sini kebanyakan begitu. Pas tahu positif, mereka tidak mau lapor. Dan kesulitan kita di situ,” ujarnya. “Ketika dia ada masalah seperti mengalami gangguan penciuman, perasa hingga saturasi oksigen turun di bawah 90, baru mereka lapor ke kita,” sambungnya. Sementara itu, Camat Bogor Timur Rena Da Frina mengaku sudah mengetahui persoalan tersebut. Pihaknya melalui Satgas Covid-19 Perumahan Griya Melati juga sudah berulang kali mengingatkan warga setempat agar mematuhi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, salah satunya harus melakukan isoman bagi pasien positif. Namun, ternyata di Perumahan Griya Katulampa, khususnya warga yang positif Covid-19, belum mengindahkan aturan tersebut. “Padahal itu sudah konsekuensi (melalukan isoman, red). Tetapi ternyata (warga, red) di sana belum siap,” kata Rena di Kelurahan Katulampa, Senin (5/7). Atas dasar itu, lanjut Rena, pihaknya akan melakukan rapat bersama danramil dan kapolsek Bogor Timur dalam waktu dekat ini. “Kita akan rapatkan, untuk pengawasannya seperti apa di sana? Karena pengurus di sana juga sudah nyerah,” ujarnya. “Tadi saja kita sudah lakukan jemput bola melakukan PCR. Ada lima orang yang menolak. Jadi balik lagi ke pribadi masing-masing jika ingin penularan ini berhenti,” imbuhnya. “Sehebat apa pun peran pemerintah, kalau tidak dibantu dengan kesadaran dari warganya, itu akan susah,” jelasnya. Rena mengaku saat ini pihaknya telah berupaya menyediakan sejumlah kebutuhan warga yang terpapar Covid-19. Mulai dari tabung oksigen hingga sembako yang dibagikan swadaya masyarakat. Untuk diketahui, aktivitas warga di Perumahan Griya Katulampa masih terjadi saat ini, Senin (5/7). Beberapa warga terlihat berlalu-lalang keluar-masuk perumahan. Namun, akses pintu keluar-masuk perumahan dibuat hanya satu dari dua pintu yang ada. Sebelum masuk perumahan, warga juga dicek terlebih dahulu oleh petugas keamanan setempat. Per Senin (5/7), jumlah warga Perumahan Griya Katulampa yang terpapar virus corona tembus menjadi seratus orang. Jumlah itu dinilai masih bisa terus bertambah lantaran Satgas Covid-19 Perumahan Griya Katulampa masih menunggu hasil PCR ke-35 warganya. Lurah Katulampa Eka Deri Rahmat Irawan sudah mewanti-wanti agar warga Perumahan Griya Katulampa tidak keluyuran, apalagi menerima tamu. “(Saya, red) Mengimbau warga untuk tidak menerima tamu. Untuk sementara waktu,” tegasnya. (rez/feb/run)