METROPOLITAN - Di tengah pasokan obat-obatan yang bikin waswas, sejumlah kelompok penimbun obat-obatan berhasil diringkus jajaran Polda Metro Jaya. Sedikitnya ada tiga kelompok penimbun obat-obatan dan oksigen saat pandemi Covid-19. ”Untuk penimbun obat-obatan terkait Covid-19, kami sudah menangkap tiga kelompok, baik itu avigan, ivermectin, dan tabung oksigen,” ujar Kapolda Metro Jaya Fadil Imran usai apel di Polda Metro Jaya, Kamis (8/7). Fadil menyebut saat ini ketiga kelompok itu sedang didalami lebih lanjut oleh jajarannya. Kemudian polisi juga terus melakukan pemantauan di lapangan, serta mengawal ketersediaan obat dan tabung oksigen. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya kebocoran distribusi obat dan harganya tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). ”Tim terus bekerja mulai dari hulunya, dari pabriknya, distributornya. Kami kawal sampai kepada toko-toko obat dan apotek-apotek,” kata Fadil. Sejak kasus Covid-19 melonjak, Polri menyoroti kelangkaan obat-obatan dan oksigen di masa sulit karena pandemi Covid-19. Polri juga akan melakukan aktivitas deteksi intensif terhadap berbagai informasi isu-isu yang berkembang di masyarakat. ”Mempersiapkan langkah antisipasinya tentang kelangkaan obat, kelangkaan oksigen. Ini tentunya akan menjadi perhatian,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, dalam keterangannya secara daring, Rabu (7/7). Karena itu, Rusdi memperingatkan kepada pihak yang memanfaatkan mencari keuntungan pribadi dari situasi sulit ini untuk berhenti. Di antaranya, untuk tidak menimbun, berspekulasi terhadap situasi sulit saat ini. ”Karena yakinilah karena Polri akan melakukan tindakan-tindakan yang tegas terhadap segala perilaku-perilaku yang merugikan masyarakat hanya untuk kepentingan pribadi,” tegas Rusdi. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 bakal melakukan razia ke apotek-apotek. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan obat dan harga yang dijual tak melebihi HET yang sudah ditentukan pemerintah. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan saat rapat koordinasi dengan para direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor untuk mengoptimalkan penanganan terkini Covid-19, di aula Pendopo Bupati Bogor, Kamis (8/7). Menurut Iwan, ketersediaan obat penting untuk penanganan Covid-19. “Saya meminta Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor melalukan razia ke sejumlah toko obat untuk mengetahui harga eceran tertinggi dari obat, seperti yang sudah dilakukan pemerintah pusat. Ketersediaan obat juga penting untuk penanganan Covid-19 ini,” tegas Iwan. Ia juga meminta Satgas Covid-19 melakukan monitoring ketersediaan oksigen di Kabupaten Bogor. Caranya, dengan menyediakan Posko Pengendalian Oksigen Rumah Sakit yang berlokasi di gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor. “Segera bangun poskonya sebagai tempat sharing dan koordinasi untuk mendapatkan informasi. Karena ini darurat maka perlu ada posko dan bentuk tim monitoring ketersediaan oksigen Kabupaten Bogor,” pintanya. Untuk ketersediaan ruang rawat atau tempat tidur, berdasarkan hasil monitoring ke rumah sakit swasta di Kabupaten Bogor, Iwan mengaku semuanya sudah menyediakan kamar bagi pasien Covid-19 lebih dari 30 persen. Bahkan, ada yang sudah 50 persen sesuai perintah yang diberlakukan. Untuk diketahui, catatan kasus harian Covid-19 di Indonesia pada Kamis (8/7) bertambah 38.391 orang. Dengan demikian, total kumulatif kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak yang pertama diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada awal Mei 2020, per hari ini menjadi 2.417.788 orang. Dari jumlah tersebut, 1.994.573 pasien dinyatakan sembuh (bertambah 21.185) dan 63.760 meninggal (bertambah 852). Dengan demikian, jumlah kasus aktif baik dirawat maupun isolasi mandiri per hari ini adalah 359.455 orang. Sementara, untuk suspek Covid-19 di seluruh Indonesia yang dicatat satgas per hari ini dalam 12 jam terakhir adalah 100.839 orang. Spesimen yang diperiksa di laboratorium kesehatan dalam 24 jam terakhir hingga pukul 12:00 WIB hari ini adalah 200.381. Sehari sebelumnya, Rabu (7/7), Satgas Covid-19 mencatat penambahan kasus baru sebanyak 34.379 pasien. Itu adalah rekor lonjakan hingga hari itu, di mana total kasus Covid-19 di RI menembus 2.379.397 kasus sejak awal pandemi. Dalam laporan yang sama, juga tercatat penambahan rekor angka kematian sebanyak 1.040 pasien, membuat total angka kematian mencapai 62.908 orang. Sementara itu, pasien sembuh bertambah 14.835 hari ini membuat total pasien sembuh sebanyak 1.973.388 orang. Pemeriksaan spesimen pada hari ini menembus 199.143 kasus. Total kasus aktif atau pasien yang masih menjalani perawatan dan isolasi sebanyak 343.101 pasien. Sebagai catatan, lonjakan kasus pada Kamis ini melanjutkan tren rekor yang beberapa hari terakhir. Selain Rabu lalu sebanyak 34.379 kasus baru, dua hari sebelumnya yakni Selasa (5/7), juga tercatat sebagai rekor lonjakan positif hingga hari tersebut yakni 31.189 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, untuk lonjakan kesembuhan harian terakhir tercipta pada 6 Juli lalu yakni 15.863 orang yang dinyatakan telah negatif Covid-19. (re/feb/run)