Senin, 22 Desember 2025

Berani Timbun Obat, Apotek Nakal Diburu

- Jumat, 9 Juli 2021 | 10:30 WIB

METROPOLITAN - Di tengah pasokan obat-obatan yang bikin waswas, sejumlah kelompok pe­nimbun obat-obatan berhasil diringkus jajaran Polda Metro Jaya. Sedikitnya ada tiga kelom­pok penimbun obat-obatan dan oksigen saat pandemi Covid-19. ”Untuk penimbun obat-obatan terkait Covid-19, kami sudah menangkap tiga kelompok, baik itu avigan, ivermectin, dan tabung oksigen,” ujar Kapolda Metro Jaya Fadil Imran usai apel di Polda Metro Jaya, Kamis (8/7). ­ Fadil menyebut saat ini ke­tiga kelompok itu sedang didalami lebih lanjut oleh jajarannya. Kemudian polisi juga terus melakukan peman­tauan di lapangan, serta mengawal ketersediaan obat dan tabung oksigen. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya kebocoran distribusi obat dan harganya tidak me­lebihi Harga Eceran Terting­gi (HET). ”Tim terus bekerja mulai dari hulunya, dari pabriknya, distributornya. Kami kawal sampai kepada toko-toko obat dan apotek-apotek,” kata Fa­dil. Sejak kasus Covid-19 me­lonjak, Polri menyoroti ke­langkaan obat-obatan dan oksigen di masa sulit karena pandemi Covid-19. Polri juga akan melakukan aktivitas de­teksi intensif terhadap berba­gai informasi isu-isu yang berkembang di masyarakat. ”Mempersiapkan langkah antisipasinya tentang kelang­kaan obat, kelangkaan oksigen. Ini tentunya akan menjadi perhatian,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Ka­ropenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Har­tono, dalam keterangannya secara daring, Rabu (7/7). Karena itu, Rusdi mempe­ringatkan kepada pihak yang memanfaatkan mencari ke­untungan pribadi dari situa­si sulit ini untuk berhenti. Di antaranya, untuk tidak me­nimbun, berspekulasi terhadap situasi sulit saat ini. ”Karena yakinilah karena Polri akan melakukan tinda­kan-tindakan yang tegas ter­hadap segala perilaku-perila­ku yang merugikan masyara­kat hanya untuk kepentingan pribadi,” tegas Rusdi. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 bakal melakukan razia ke apotek-apotek. Lang­kah ini dilakukan untuk me­mastikan ketersediaan obat dan harga yang dijual tak melebihi HET yang sudah ditentukan pemerintah. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan saat rapat koordinasi dengan para direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor untuk mengoptimalkan penanganan terkini Covid-19, di aula Pendopo Bupati Bogor, Kamis (8/7). Menurut Iwan, ketersediaan obat penting untuk penanganan Covid-19. “Saya meminta Satgas Co­vid-19 Kabupaten Bogor melalukan razia ke sejumlah toko obat untuk mengetahui harga eceran tertinggi dari obat, seperti yang sudah dila­kukan pemerintah pusat. Ketersediaan obat juga penting untuk penanganan Covid-19 ini,” tegas Iwan. Ia juga meminta Satgas Co­vid-19 melakukan monitoring ketersediaan oksigen di Ka­bupaten Bogor. Caranya, dengan menyediakan Posko Pengendalian Oksigen Rumah Sakit yang berlokasi di gedung Badan Penanggulangan Ben­cana Daerah (BPBD) Kabu­paten Bogor. “Segera bangun poskonya sebagai tempat sharing dan koordinasi untuk mendapat­kan informasi. Karena ini darurat maka perlu ada posko dan bentuk tim monitoring ketersediaan oksigen Kabu­paten Bogor,” pintanya. Untuk ketersediaan ruang rawat atau tempat tidur, ber­dasarkan hasil monitoring ke rumah sakit swasta di Kabu­paten Bogor, Iwan mengaku semuanya sudah menyedia­kan kamar bagi pasien Co­vid-19 lebih dari 30 persen. Bahkan, ada yang sudah 50 persen sesuai perintah yang diberlakukan. Untuk diketahui, catatan kasus harian Covid-19 di In­donesia pada Kamis (8/7) bertambah 38.391 orang. Dengan demikian, total ku­mulatif kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak yang per­tama diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada awal Mei 2020, per hari ini menjadi 2.417.788 orang. Dari jumlah tersebut, 1.994.573 pasien dinyatakan sembuh (bertambah 21.185) dan 63.760 meninggal (ber­tambah 852). Dengan demikian, jumlah kasus aktif baik dirawat maupun isolasi mandiri per hari ini adalah 359.455 orang. Sementara, untuk suspek Covid-19 di seluruh Indone­sia yang dicatat satgas per hari ini dalam 12 jam terakhir adalah 100.839 orang. Spesi­men yang diperiksa di labo­ratorium kesehatan dalam 24 jam terakhir hingga pukul 12:00 WIB hari ini adalah 200.381. Sehari sebelumnya, Rabu (7/7), Satgas Covid-19 men­catat penambahan kasus baru sebanyak 34.379 pasien. Itu adalah rekor lonjakan hingga hari itu, di mana total kasus Covid-19 di RI menembus 2.379.397 kasus sejak awal pandemi. Dalam laporan yang sama, juga tercatat penambahan rekor angka kematian seba­nyak 1.040 pasien, membuat total angka kematian menca­pai 62.908 orang. Sementara itu, pasien sembuh bertambah 14.835 hari ini membuat total pasien sembuh sebanyak 1.973.388 orang. Pemeriksaan spesimen pada hari ini menembus 199.143 kasus. Total kasus aktif atau pasien yang masih menjalani perawatan dan isolasi sebanyak 343.101 pa­sien. Sebagai catatan, lonjakan kasus pada Kamis ini mela­njutkan tren rekor yang be­berapa hari terakhir. Selain Rabu lalu sebanyak 34.379 kasus baru, dua hari sebelumnya yakni Selasa (5/7), juga tercatat sebagai rekor lonjakan positif hingga hari tersebut yakni 31.189 kasus Covid-19 dalam 24 jam ter­akhir. Sementara itu, untuk lonjakan kesembuhan ha­rian terakhir tercipta pada 6 Juli lalu yakni 15.863 orang yang dinyatakan telah nega­tif Covid-19. (re/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X