Minggu, 21 Desember 2025

Kisah Faiz Bikin Situs Online sebagai Pusat Informasi Alternatif, Akomodasi Semua Kebutuhan kaitan Covid-19

- Kamis, 15 Juli 2021 | 08:20 WIB

Di situs yang dibuat Faiz Ghifari, orang bisa mencari informasi. Mulai soal tabung oksigen, tempat isolasi, sampai hotline darurat rumah sakit dan ambulans. Rumah Harapan Melanie Subono ikut membantu menyalurkan sembako, popok, dan obat-obatan. INFORMASI pada masa pan­demi bak buih di lautan. Banyak, tetapi tidak semuanya utuh dan bisa dimanfaatkan. Padahal, di sisi lain, ada banyak orang yang berada dalam kon­disi kritis. Mereka butuh in­formasi tentang tabung oksigen, tempat isolasi, donor plasma, dan banyak tetek bengek lain­nya yang valid dan segera. Situasi itu membuat Faiz Ghi­fari resah. ­ ”Orang cari info oksigen ng­gak ada info terpusat, cari info vaksin belum ada info terpusat, dan sebagainya,” ujar alumnus ITB yang bekerja di sebuah perusahaan Singa­pura tersebut kepada Jawa Pos, Jumat pekan lalu (8/7). Padahal, dalam situasi saat ini, informasi yang valid men­jadi kebutuhan krusial. Kalau terlambat, bisa berdampak pada keterlambatan penanga­nan. Ujungnya bisa fatal: hi­langnya nyawa. ”Akhirnya, orang nyari info di medsos (media sosial). Sementara, di medsos terkadang ada per­soalan pada validitas,” katanya. Berangkat dari semangat itu, pada awal Juli, dia membuat sebuah situs bernama urun­daya covid.com. Faiz berharap situs tersebut menjadi pusat informasi alternatif yang da­pat mengakomodasi kebutu­han informasi dasar bagi masyarakat. Urundaya covid.com meru­pakan situs yang menyediakan berbagai informasi terkait dengan penanganan Covid-19. Di sana ada informasi soal tempat pembelian/isi ulang tabung oksigen, layanan do­nor plasma konvalesen, peny­edia swab PCR, tempat iso­lasi, layanan vaksinasi, hing­ga hotline darurat rumah sakit, puskesmas, dan ambulans. Lengkap dengan alamat atau nomornya. Sebagaimana namanya, urundayacovid.com hadir dengan sistem crowdsourcing. Alias, mengumpulkan infor­masi dari berbagai pihak. Siapa pun yang memiliki in­formasi terkait dengan penanganan Covid-19 bisa mengunggahnya secara man­diri. Nanti informasi itu diva­lidasi sebelum ditayangkan dalam situs. Cara itu menjadi langkah paling rasional yang bisa dila­kukannya. Sebab, ia tak me­miliki struktur jaringan di semua daerah layaknya pe­merintah atau organisasi ma­syarakat. Sebab, harus pula diakui, pandemi membutu­hkan kekompakan dari ma­syarakat. ”Peran civil society dan komunitas urgen banget,” ungkapnya. Apalagi, civil society relatif bisa lebih berinovasi. Dalam penyusunan situs urundaya covid.com, misalnya, Faiz bisa membuat tampilan yang user-friendly bila dibanding­kan dengan milik pemerintah yang relatif kaku. ”Jadi kayak search engine,” tuturnya. Meski baru seumur jagung, urundayacovid.com sudah mendapat banyak partisi­pasi. Per 6 Juli atau tiga hari setelah diluncurkan, sudah lebih dari 1.230 informasi penanganan Covid-19 yang disampaikan publik. Semen­tara, ada ribuan user yang mengunjungi situs tersebut. Meski demikian, dia berha­rap semakin banyak yang mau berkontribusi menyumbang informasi. ”Informasi kan swadaya warga yang mengisi. Jadi, akan bergantung sama warganya,” katanya. Untuk memaksimalkan pe­ran, dalam waktu dekat Faiz berencana merekrut relawan yang bertugas menjaga hot­line. Melalui hotline tersebut, masyarakat yang terkendala harapan mengakses kebutu­han bisa dibantu advokasi. Tak berhenti sampai di situ, melalui urundayacovid.com, Faiz juga bakal berupaya meng­galang dana berkolaborasi dengan kitabisa.com. Dana itu nanti sepenuhnya diguna­kan untuk penanganan Co­vid-19. ”Ada donasi nakes, masyarakat rentan, dan do­nasi untuk oksigen,” jelasnya. Bagi Faiz, urundayacovid.com bukan kiprah perdana di ranah sosial. Sebelumnya, dia juga pernah menggagas sejumlah platform untuk membantu masyarakat pada era pandemi. Di antaranya, #ButuhDriver, sebuah apli­kasi yang mempertemukan ojol dengan customer tanpa biaya, hingga platform belajar gratisinbelajar.com untuk membantu siswa. ”Itu semua berasal dari uang saya pri­badi,” ungkap Faiz. Aksi gotong royong bantu masyarakat terdampak pan­demi ini juga dilakukan Rumah Harapan Melanie asuhan musisi, aktris, dan aktivis Me­lanie Subono. Ajakan Melanie untuk bahu-membahu me­lawan dampak pandemi ini sempat beredar luas di media sosial. Ia membuat video yang berisi tulisan ajakan donasi barang kebutuhan. Menurutnya, selama 14 ta­hun Rumah Harapan berdiri, baru kali ini dirinya menda­pati kondisi yang sangat parah hingga membuatnya nekat membuat video tersebut. ”Pada dasarnya, gue tuh ma­lu minta. Makanya, di video nggak berani ngomong, cuma tulisan,” paparnya. Melanie hanya mengajak berbagi dalam bentuk barang. Bukan uang. Ajakannya ter­nyata direspons banyak se­kali orang. Banyak di antara mereka yang selama ini sebe­narnya ingin membantu, te­tapi tidak tahu disalurkan ke mana. Bantuan terus menga­lir, baik berupa beras, diaper, maupun sebagainya. ”Bahkan, ada yang nawarin satu bung­kus pamper dewasa dan ber­tanya, ’Boleh tidak saya ny­umbang ini?’ Tentu boleh sekali. Yang penting niatnya,” ujarnya. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X