Senin, 22 Desember 2025

Produktif selama Pandemi, Isi Waktu lewat Menulis Sudah Lahirkan 12 Buku

- Jumat, 16 Juli 2021 | 09:20 WIB

Sejak pandemi merebak pada awal 2020, Wina Bojonegoro langsung mengambil aksi sigap untuk menghadapinya. Agar tidak jenuh dalam melakukan aktivitas di rumah, ia pun menggelar berbagai kegiatan menulis. Dari situ, belasan buku kini telah lahir. HINGGA Juli ini, 12 buku resmi dilahirkan Wina Bojonegoro. Dua belas buku itu tentu tidak digarapnya sendiri. Ia mengajak banyak orang untuk terlibat di dalamnya Art Love & Journey menjadi buku pertama yang di-launching pada masa pandemi. Buku biografi itu ditulisnya sendiri setelah menggelar pameran bersama sang suami, sesaat sebelum Surabaya resmi menutup kegiatan berpameran akibat pandemi. Tak lama kemudian, Wina melanjutkan sebuah karya cerpen antologi, Kisah-Kisah Pembunuh Sepi, yang ditu­lisnya sendiri. Setelah itu, terbitlah berbagai buku an­tologi lain yang ditulis ba­nyak orang dari berbagai macam background. Yang menarik, dalam proses pembuatan buku-buku anto­logi yang melibatkan banyak penulis itu, Wina tidak hanya membuat sistem open call penulis. Tapi, juga lewat work­shop menulis. ”Jadi, awal pandemi lalu, saya itu buka kelas menulis lewat WhatsApp. Gratis. Buat siapa saja yang mau,” tuturnya. Ia mengakui kelas menulis itu mulanya dibuka hanya untuk menyibukkan diri. Agar otak tetap bekerja, jiwa dan raga juga tetap sehat. ”Eh, kok ter­nyata peminatnya banyak. Ada 30-an orang waktu itu,” sam­bungnya. Dari kelas menulis yang hanya lewat WhatsApp selama se­puluh minggu tersebut, mu­rid-muridnya ditantang untuk membuat tugas akhir cerpen. ”Yang akhirnya itu melahirkan buku Hujan Tak Jadi Datang Malam Ini,” lanjutnya. Aktivitas kelas menulis pun dikiranya akan selesai sampai di situ. Namun, ternyata ba­nyak muridnya yang ingin dia menggelar batch II. ”Katanya, mereka takut kendur kalau berhenti dari kegiatan menu­lis,” bebernya soal rengekan murid-muridnya itu. Wina mulanya agak sungkan jika harus membuka kelas lagi. Sebab, meski dia mem­buka kelas secara gratis, na­rasumber-narasumber yang membagikan ilmunya adalah para penulis yang sudah pu­nya nama. Akhirnya murid-muridnya pun merekomendasikan agar kelas menulis batch II dibuat berbayar saja. Setelah kese­pakatan disetujui, kelas kedua pun digelar hingga terbitlah buku baru, Labirin 25. Setelah kelas usai, batch III berlanjut hingga buku lainnya terbit. Sementara itu, saat menja­lankan kelas menulis, CEO Padmedia Publisher tersebut juga tidak berhenti dengan gerakan menulis di jalur lain. Yakni, jalur essay open call yang biasa diberinya nama serial Hidup Ini Indah Beib (HIIB). ”Di gerakan menulis jalur ini, prosesnya tentu berbeda dengan kelas menulis. Kami langsung share pengumuman bahwa kita mencari cerita untuk tema yang sudah di­tentukan,” jelasnya. Selanjutnya, naskah-naskah yang masuk dikurasi, dilaku­kan coaching, sampai akhir­nya diterbitkan menjadi buku. Yang menarik lagi, rata-rata dari serial HIIB, penulisnya adalah para pe­rempuan. ”Kecuali untuk tema khusus dokter di seri keenam yang dokternya berkisah, Cinta Tawa dan Luka, sama yang akan datang ada seri Hidup Ini Indah Bro,” terangnya. Hampir di setiap buku yang diterbitkan lewat payung publisher-nya itu, Wina turut menyumbangkan tulisannya. Ide-ide tema tulisan pun dia­kuinya tidak pernah keku­rangan. Kegiatan tulis-menulis itu tidak berhenti di bawah pay­ung publisher-nya. Pada 30 Maret lalu, Wina resmi men­dirikan organisasi Perem­puan Penulis Padma (Per­lima). Organisasi yang kini memiliki 65 anggota dari seluruh Indonesia itu sudah resmi berbadan hukum. ”Nah, lewat Perlima ini, kita menggelar banyak ke­giatan khusus literasi. Mulai bedah buku, workshop me­nulis, sampai workshop challenge untuk menerbitkan buku juga,” jelasnya. Yang berarti, meski 12 buku sudah terbit hanya dalam waktu kurang dari dua tahun ini, buku-buku lain sudah me­nanti untuk dilahirkan juga. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X