Minggu, 21 Desember 2025

Diimingi Game Online plus Duit Rp4.000, Tiga Bocah Jadi Korban Pedofilia

- Senin, 19 Juli 2021 | 10:20 WIB

METROPOLITAN - Tiga bocah warga Desa Ciherang­pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, men­jadi korban pencabulan Pedofilia dengan cara disodomi pelaku Ariswandi alias Idoy. Idoy dikenal warga berprofesi sebagai tukang baju keliling yang tak asing bagi warga setempat. Menurut orang tua korban, Winda, pelaku merayu korban dengan diimingi bermain Mobil Legend (ML) dan uang sebesar Rp4.000. Lalu korban diajak ke kandang kambing dan melakukan pencabulan. Belum selesai melaksana­kan aksi bejatnya, pelaku kepergok pemilik kandang kambing, Ence, yang curiga ada dua orang di dalam kan­dang kambing, yang salah satu anak dalam kondisi celana melorot. “Kejadiannya Jumat (16/7) sekitar pukul 16:00 WIB. Yang lihat kejadiannya Mang Ence, waktu mau mengambil selang di kandang kambing. Ence lihat pelaku sama anak saya (inisial D, red), celananya melorot. Langsung ditanya sama Mang Ence, kenapa ce­lana korban melorot? Pelaku menjawab lagi gatal katanya,” terang Winda, Sabtu (17/7). Ence yang curiga tidak lan­tas memercayai ucapan pela­ku hingga membawa pelaku ke rumah ketua RT untuk diamankan. Setelah itu, ketua RT bersama saksi menanyakan kejadian tersebut kepada D. D menjawab bahwa pelaku memasukkan kemaluannya ke dubur korban. Setelah dicecar dengan beberapa pertanyaan, pela­ku baru mengakuinya. Kor­bannya pun bukan cuma satu. Tetapi ada korban lain­nya. “Jumlahnya tiga orang. Se­mua anak sini, yang sudah dikenal pelaku. Kita juga ng­gak curiga ketika anak saya bilang duburnya sakit. Saya cuma jawab bahwa itu akibat makan yang pedas. Eh pada­hal duburnya sudah digituin sama pelaku,” ujarnya. Korban baru diketahui ber­jumlah tiga orang, yaitu D (10), M (8), dan S (9). Penuturan korban, mereka diberi pinjam hp untuk bermain ML dan uang Rp4.000, lalu diajak ke kandang kambing yang jaraknya lumayan jauh dari rumah korban. Korban menjadi pelampia­san nafsu bejat pelaku bukan cuma satu kali. Ada yang dua kali, satu kali, dan terbanyak empat kali selama dua bulan terakhir. “Setelah selesai diintero­gasi warga, suami saya dan RT sama saksi langsung mel­aporkan ke Polsek Caringin. Kesal, geram ada. Soalnya pelaku sudah dianggap war­ga sini. Kalau kehujanan, saya suruh neduh dulu, terus saya kasih kopi. Eh, berbuat yang kurang ajar. Kita kenal bukan setahun-dua tahun tapi se­puluh tahun sama pelaku. Dia sering ngeriditin baju sama warga sini. Saya juga sudah langganan sama dia. Maka dari itu, saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya,” kesalnya. Adanya kejadian tersebut, Kepala Desa (Kades) Cihe­rangpondok Aldi Wiharsa meminta agar keluarga korban bersabar. Sebab, pelaku telah diserahkan ke pihak berwajib untuk mempertanggungja­wabkan perbuatannya. “Kita serahkan semuanya ke pihak berwajib. Dan saya meminta agar Komisi Perlin­dungan Anak Indonesia (KPAI) mendampingi korban agar jiwa dan mental korban men­jadi normal. Karena saya dengar dari cerita orang tua, para korban ini kalau lihat orang tidak dikenal, pada lari ketakutan,” pintanya. “Maka supaya tidak trauma berkepanjangan, saya minta KPAI segera mendampingi korban. Saya juga mengimbau agar orang tua bisa menga­wasi anak-anaknya dan keja­dian ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” tegasnya. Terpisah, Kapolsek Caring­in AKP Waluyo membenarkan adanya hal tersebut. Pelaku telah ditahan dan pihak ke­polisian terus mengembang­kan kejadian ini. “Ya benar, pelaku sudah kita tahan. Kita sedang kembangkan terus kejadian ini. Untuk selanjutnya agar adanya pendampingan korban, kita serahkan ke Polres Bogor,” pungkasnya. (nto/c/suf/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X