Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Bogor tidak menyurutkan aksi remaja untuk balapan sepeda motor. Di Jalan Raya Bogor, sejumlah remaja tanggung alias ABG asyik trek-trekan di jalanan demi segepok duit taruhan.
INFORMASI yang dihimpun Metropolitan pada Rabu (28/7) dini hari, gerombolan remaja asyik menunggangi kuda besinya di Jalan Raya Bogor, atau yang biasa dikenal dengan jalur balap liar Greet. Lokasi persisnya yakni setelah melewati gerbang utama Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cibinong.
Salah seorang warga Pondokrajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Batiar (27), memberikan informasi bahwa di jalur Greet tersebut memang sering dijadikan arena balap liar. Biasanya dimulai pukul 00:00 WIB.
“Semakin malam itu makin ramai. Karena makin malam itu partai (pertandingan, red) balap liarnya. Kelasnya makin beda tinggi. Jadi makin seru,” ungkap Batiar.
Ia juga menyebut balap liar yang terjadi pada Rabu (28/7) lalu itu merupakan partai besar antar-bengkel yang sudah eksis di dunia balap drag race.
”Kemarin itu yang main, bengkel dari luar daerah Bogor. Daerah Cibubur lawan bengkel daerah Manggarai. Main Rp15 juta. Bengkelnya sudah terkenal. Jadi saya datang ke sana mau nonton juga,” lanjutnya.
Dari pantauan Metropolitan, aksi balap liar di jalur Greet tersebut dilakukan sekitar pukul 02:30 WIB. Warga yang penasaran dengan aksi kebut-kebutan itu sudah membanjiri jalur sejauh kurang lebih 300 meter dari garis start.
Ada juga yang berada di tengah-tengah jalan dan menutupi laju kendaraan lain yang ingin melintas agar jalur balapnya menjadi kosong.
Informasi yang dihimpun Metropolitan, dalam tiap kali balap biasanya pesertanya membuat kesepakatan melalui WhatsApp. Taruhannya pun bervariasi.
“Kalau partai kecil biasanya sekitar Rp2,5–5 juta. Tapi kalau partai besar bisa di atas Rp15 juta,” terangnya.
Aksi balap liar di tengah pandemi ini tak hanya terjadi di Jalan Raya Bogor. Di titik lainnya, seperti Jalan Bogor-Kemang juga kerap jadi lokasi favorit para ABG unjuk gigi balap motor.
Sampai akhirnya petugas gabungan berhasil menciduk para remaja yang kedapatan hendak melakukan aksi meresahkan tersebut.
Dipimpin Camat Tajurhalang, Fikri Ikhsani, petugas yang terdiri dari Polsek Kemang, Polsek Tajurhalang, Satpol PP, dan Dishub Kabupaten Bogor menemukan sejumlah anak usia remaja yang terindikasi hendak menggelar balap motor liar.
Puluhan remaja itu langsung diberi pembinaan dan diminta kembali ke rumah masing-masing. Selain itu, petugas juga menutup jalur utara menggunakan beton pembatas jalan dan memasang palang besi di jalur selatan.
-
“Hal itu dilakukan karena Jalan Bomang (Bogor-Kemang, red) belum diresmikan penggunaannya,” ujar Fikri Ikhsani di sela-sela penutupan jalan, Rabu (28/7).
Ia menjelaskan, selain sebagai antisipasi aksi balap liar yang marak terjadi, penutupan juga dilakukan guna mencegah masuknya kendaraan besar ke jalan tersebut.
Selain penutupan jalan, pihaknya pun telah mengusulkan adanya penambahan portal kecil di sepanjang ruas Jalan Bomang. Fikri memastikan, petugas gabungan akan terus menggelar patroli guna meminimalisasi adanya aksi balap liar yang acap kali terjadi.
“Akan lebih diperbanyak giat patroli oleh polsek dan koramil, dari Satpol PP kecamatan dan kabupaten juga turut memantau setiap harinya,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolsek Tajurhalang, Iptu Dwi Yulianto, menjelaskan penutupan jalan tersebut imbas banyaknya laporan warga mengenai Jalan Bomang yang dijadikan arena balap liar.
Selain itu, lanjut Dwi, tak jarang jalan tersebut juga dijadikan tempat berkumpulnya warga, sehingga menimbulkan kerumunan.
“Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi dan mempersempit ruang gerak para pelaku balap liar. Sekaligus juga mencegah terjadinya kerumunan,” terangnya.
Maraknya balap liar di sejumlah wilayah, rupanya menjadi perhatian Kapolres Bogor, AKBP Harun. Meski belum menerima laporan resmi, Harun mengaku akan menindaklanjuti bentuk kegiatan-kegiatan yang cukup meresahkan masyarakat ini.
”Nanti akan kita tindak lanjuti. Apalagi saat ini sedang PPKM. Di mana setiap kegiatan masyarakat dibatasi,” kata Harun.
Dalam PPKM ini, lanjut Harun, harusnya masyarakat lebih paham akan masifnya penularan Covid-19. Sehingga tidak memperparah penularan tersebut dengan berkumpul. Sebab, khawatir menularkan atau bahkan menjadi klaster baru.
”Tentunya ini menjadi perhatian kita. Karena dalam balap liar itu, selain meresahkan, pasti kumpul-kumpul. Apalagi pelakunya ini anak muda,” paparnya.
Harun juga mengaku akan menginstruksikan kapolsek untuk meningkatkan patroli malam, sekaligus untuk mengantisipasi adanya kejadian seperti itu.
“Akan kami giatkan patroli untuk menindaknya,” tegasnya. (cr1/d/mam/feb/run)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Jumat, 13 Juni 2025 | 15:30 WIB
Kamis, 17 April 2025 | 00:48 WIB
Jumat, 3 Januari 2025 | 12:48 WIB
Kamis, 22 Agustus 2024 | 20:39 WIB
Kamis, 22 Agustus 2024 | 20:23 WIB
Kamis, 22 Agustus 2024 | 20:03 WIB
Kamis, 22 Agustus 2024 | 19:39 WIB
Rabu, 14 Agustus 2024 | 11:46 WIB
Rabu, 14 Agustus 2024 | 10:52 WIB
Rabu, 14 Agustus 2024 | 10:19 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 23:29 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 22:10 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 21:10 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 20:06 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:12 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:50 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:14 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 17:18 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 16:33 WIB
Selasa, 13 Agustus 2024 | 16:10 WIB