Senin, 22 Desember 2025

80 Persen Terpapar Varian Delta, Kasus Kematian Naik Lagi

- Jumat, 20 Agustus 2021 | 10:40 WIB

METROPOLITAN - Kasus Covid-19 harian di Indonesia bertambah 22.053 kasus pada Kamis (19/8). Angka itu didapat dari jumlah tes yang lebih tinggi dari sebelumnya, yakni 214.410 spesimen. Kini, total 3.930.300 orang terinfeksi Covid-19. Hanya saja, jumlah tes belum memenuhi target pemerintah di atas 400 ribu tes. Sementara, angka kematian masih tinggi di atas seribu jiwa. Bahkan, pada Kamis (19/8), naik lagi menjadi 1.492 jiwa. Angka itu naik dibanding Rabu (18/8), yakni 1.128 jiwa meninggal dunia. Angka kematian tinggi karena pasien yang datang ke ICU Rumah Sakit dalam kondisi sedang dan berat. Angka kematian mulai me­ningkat di luar Jawa-Bali. Kematian harian terbanyak terjadi di Jawa Tengah men­capai 388 jiwa. Kemudian disusul Jawa Barat sebanyak 239 jiwa, Jawa Timur 223 jiwa, Lampung 90 jiwa, dan Kali­mantan Timur 71 jiwa. Kasus Covid-19 harian ter­banyak disumbang Jawa Ba­rat yakni 3.266 kasus. Disusul Jawa Timur 3.019 kasus, Jawa Tengah 1.428 kasus, Yogya­karta 1.175 kasus, dan Suma­tera Utara 1.129 kasus. Kasus aktif turun sebanyak 8.451 kasus dalam sehari. Jumlah pasien aktif kini se­banyak 334.752 orang. Ada 115.108 orang yang di­periksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka po­sitivity rate mencapai 19,16 persen. Pasien sembuh harian ber­tambah 29.012 orang. Paling banyak kasus sembuh pada Kamis (19/8) di Jawa Barat yakni 6.680 kasus. Dan, total angka kesembuhan saat ini sebanyak 3.472.915 orang. Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah sepuluh kasus. Dan, tak ada satupun provinsi dengan nol kasus. Pemerintah terus menyeli­diki dan menelusuri jenis varian Covid-19 yang ada di Indonesia. Caranya dengan menggunakan metode who­le genome sequencing, semua varian virus akan terlacak. Juru Bicara Vaksinasi Co­vid-19 Kementerian Keseha­tan Siti Nadia Tarmizi men­gatakan, dari 5.000 sampel yang diuji, 80 persen varian Delta sudah menyebar di In­donesia. Ia meminta semua provinsi untuk waspada. “Penyebaran varian baru ini meningkatkan kemampuan penularan lebih tinggi dan gejala keparahan lebih tinggi. Kita harus selalu waspada, Indonesia harus mampu me­lacak dengan whole genome sequencing,” katanya secara daring, Rabu (18/8). Menurutnya, untuk mengantisipasi hal itu selain dengan protokol kesehatan 3M dan juga upaya pelacakan dengan 3T, maka juga harus dilakukan vaksinasi. Ia meminta sejumlah daerah paling dominan dengan va­rian Delta harus waspada dengan prokes ketat dan me­ningkatkan cakupan vaksi­nasi. “Dari 5.000, 80 persen adalah varian Delta. Provinsi harus waspada,” katanya. Varian Delta paling banyak ditemukan di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTT, NTB, Kali­mantan Barat, Sulawesi Sela­tan, Maluku, dan Papua. Nadia mendesak provinsi untuk terus melacak kasus baru di daerah masing-ma­sing. “Di sejumlah provinsi angka testing rate masih di bawah rata-rata nasional,” katanya. Dan bagi povinsi-provinsi yang belum menemukan, tambahnya, diharapkan me­ningkatkan kewaspadaan yang sama. Tingkatkan 3T dan la­kukan pemeriksaan whole genome sequencing di labo­ratorium yang ditunjuk. “Sejauh ini vaksinasi yang tersedia masih bisa cegah infeksi varian Delta,” tegasnya. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X