Minggu, 21 Desember 2025

Ekspedisi Gerakan Anak Negeri, Berakhir Bawa Spirit Bogor, 147 Jam Menyusuri Jawa-Bali

- Rabu, 22 September 2021 | 10:30 WIB

Ekspedisi Gerakan Anak Negeri, akhirnya tuntas. Butuh 147 jam bagi rombongan untuk menyusuri Jawa-Bali. YOGYAKARTA menjadi kota terakhir yang dising­gahi rombongan Gerakan Anak Negeri. Setelah menikmati indahnya malam di kawasan Malio­boro, tim melanjutkan perjalanan pada Sabtu (18/9) siang. Butuh waktu delapan jam untuk tiba di Kota Hu­jan. Tol yang dilintasi rombongan ma­sih cenderung sepi. Tidak berbeda jauh saat kepergian awal. Selama pandemi, suasana tol lintas Jawa memang benar-benar senyap. Hanya jalur tol di se­kitar Jabodetabek yang keli­hatan hidup. Perjalanan rombongan bah­kan sempat tersendat saat memasuki kawasan tol yang mulai mengarah ke Ibu Kota Jakarta. Sekitar pukul 21:21 WIB, rom­bongan akhirnya tiba di garis akhir di Graha Pena, Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor. Kantor berita Radar Bogor ini, memang menjadi titik start sekaligus garis finish dari per­jalanan panjang selama tujuh hari tersebut. Setiba di Graha Pena, lantunan lagu selamat ulang tahun langs­ung menyambut. “Selamat ulang tahun, kami ucapkan. Selamat panjang umur, kami kan doakan. Selamat sejahtera, sehat sen­tosa,” ucap para penjemput rombongan Gerakan Anak Negeri, yang sudah menunggu sejak bada Isa. Ya, kedatangan rombongan memang disambut langsung oleh karyawan Radar Bogor Group dan sejumlah rekan dan kolega Inisiator dan Penanggung Jawab Gerakan Anak Negeri, Hazairin Sitepu. Salah satunya dari komunitas Sunday Walking. Mereka secara khusus me­nanti kedatangan Bang HS -sapaan akrab Hazairin Si­tepu- untuk memberi kejutan di momen milad Hazairin, ke-57 yang kebetulan tidak dapat dirayakan di Bogor. Saat bertambah usia, Hazairin masih berada di Surabaya bersama rombongan Gerakan Anak Negeri, Jumat (17/9) pagi. “Luar biasa ini. Alham­dulillah. Terima kasih atas semua doa teman-teman, karyawan, dan para sponsor. Kita bisa kembali setelah se­minggu melakukan perjala­nan,” ucap Bang HS. Ia begitu bahagia mendapati banyak orang yang meluang­kan waktu untuk menyambut kedatangan rombongan Eks­pedisi Gerakan Anak Negeri. Lelahnya mengendarai mobil selama puluhan jam langsung terbayarkan dengan tawa dan canda para kolega. Bagi Bang HS, misi mengkam­panyekan hidup berdam­pingan dengan Covid-19, sudah komplit. Tersisa mem­bagikan cerita-cerita itu ke­pada semua warga Bogor. “Spirit Bogor ini yang kami bawa ke daerah-daerah,” ucap­nya. Butuh 147 jam bagi rombong­an Gerakan Anak Negeri me­nyusuri Jawa-Bali. Dengan rute Bogor-Baduy-Bogor-Yogyakarta-Surabaya-Bany­uwangi dan Bali. Bali menjadi daerah yang paling lama dijelajahi. Tiga hari rombongan menetap di pulau dewata. Selama di sana, Hazairin melihat Bali seperti hilang. “Kita benar-benar menyak­sikan bagaimana Bali men­jadi sepi karena pandemi. Makanya setiap tempat wi­sata yang didatangi, kami beli apa saja yang mereka jual,” imbuhnya. Ekspedisi ini benar-benar membuka mata mengenai pariwisata di berbagai daerah. Mulai dari yang terdampak pandemi, hingga yang mulai membiasakan diri hidup di antara pagebluk. Semuanya punya cara unik dalam men­ghadapi Covid-19. “Sejak awal, tujuan ekspedisi ini untuk menyampaikan pesan ke­pada semua orang, bahwa Covid-19 bukan lagi musuh yang perlu ditakuti,” pung­kasnya. (mam/d/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X