Alvaro baru saja menyabet peringkat pertama Mental Math se-Asia. Ia berhasil menjawab seratus soal dengan benar hanya dalam waktu 12 menit. Prestasinya juga tak melulu soal matematika. Kuncinya tidak hanya terletak pada latihan materi, tetapi juga fokus pada diri. KALAU dihitung-hitung, 12 menit itu sama dengan 720 detik. Kalau dibagi-lagi dengan seratus soal, berarti Alvaro bisa menaklukkan satu soal dengan rata-rata waktu 0,72 detik. Alias tak sampai satu detik. Bayangkan, menghitung 23 dikali 18 ditambah 73, berapa detik yang Anda butuhkan? “Kuncinya memang harus fokus sih. Tantangan utamanya di situ,” ucap remaja 15 tahun itu. Dalam pertandingan matematika yang diikuti 12 negara Asia tersebut, Alvaro punya kesempatan tiga kali untuk menyelesaikan sebanyak-banyaknya soal. Di babak penyisihan, Alvaro hanya berhasil menduduki peringkat ke-52 se-Asia. Namun, peringkat pertama disabet seusai menjalani pertandingan di final. Kunci meraih fokus ala Alvaro adalah rutin melakukan meditasi. Alvaro selalu meluangkan waktunya untuk meditasi, minimal 30 menit sehari. Jika terlalu pendek, masih banyak hal lain yang mengganggu pikiran. Alias gagal menyelami fase meditasi itu sendiri. Waktu minimal 30 menit bisa membantu Alvaro menyelami alam bawah sadar dan melatih fokusnya. Makin dekat dengan kompetisi atau ujian, durasi meditasinya diperpanjang. Ada banyak tingkatan meditasi yang bisa dilakukan. “Ada 40 cara sih, tapi yang paling simpel itu meditasi dengan fokus pada pernapasan,” ujar siswa Sekolah Ciputra tersebut. Alvaro mencontohkan salah satu meditasi yang dia lakukan, yaitu samatha bhavana. Meditasi tingkat awal yang digunakan untuk mencapai ketenangan jasmani dan batin lewat pemusatan pikiran pada satu objek. Alvaro memilih pernapasan sebagai objek fokusnya. “Jadi, setiap tarikan napas, embusan napas. Itu yang jadi perhatian kita. Nggak boleh ada hal lain di pikiran,” katanya. Alvaro memang dilatih sang ibu untuk bermeditasi sejak usia tujuh tahun. Ia juga cukup sering mengikuti sekolah Minggu Buddha yang melatih meditasi. Kebiasaan itu yang menurut Alvaro mengantarkannya bisa menjajal banyak bidang, bahkan hingga menyabet prestasi. Bukan hanya bidang matematika. Alvaro juga aktif mencetak prestasi di bidang lain. Sejak duduk di bangku SMP, Alvaro menjajal lomba debat Model United Nations (MUN). ”Yang diadakan sekolah sendiri maupun sekolah lain. Dulu ya sangat terpaksa karena didaftarkan mama,” kenangnya, kemudian terkekeh. ”Dulu Alvaro ini memang anaknya sangat pemalu. Bukan anak yang suka bersosial,” papar Continuum PR & Events Sekolah Ciputra Cornelia Nathalie. Bisa dibilang, matematika menjadi jalan ninja Alvaro untuk berprestasi kala itu. Lomba debat? Ya kali deh, pikirnya. ”Tapi, waktu itu setelah joint, ternyata seru juga. Topik bahasannya beragam dan interesting sekali buat aku,” imbuhnya. Misalnya, bicara tentang aplikasi TikTok yang pernah menuai kontroversi saat dilarang di beberapa negara. MUN ternyata tak seserius yang dibayangkan. Kini tiap tahun pasti ada waktu khusus yang diluangkan Alvaro untuk ikut lomba sejenis. Terakhir, ia juga menyabet predikat Best Delegates di Sekolah Ciputra MUN 2021. Alvaro juga sedang menekuni olahraga basket dan musik. ”Sekarang lagi coba-coba bikin beat sendiri dengan aplikasi. Jalin kerja sama dengan beberapa orang biar bisa dipasarkan,” imbuh pria berkacamata itu. Fokus bagi Alvaro adalah kunci menjajal banyak hal. Punya banyak minat tidak berarti memiliki pikiran yang terpecah ke sana kemari. Tetapi, justru meletakkan fokus pada satu kegiatan di satu waktu. ”Buat jadwal. Kalau sedang dekat lomba matematika, ya habiskan untuk latihan soal. Kalau dekat dengan tanding, ya latihannya dipanjangkan,” imbuhnya. Jadi, lupakan yang lain sementara kalau memang harus fokus ke satu bidang, ya. (feb/run)