Senin, 22 Desember 2025

Jelang Nataru, Omicron Masuk RI Bikin Ngeri

- Jumat, 17 Desember 2021 | 10:40 WIB

METROPOLITAN - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap kronologi ter­konfirmasinya kasus Omicorn perdana di Tanah Air. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menga­ku pihaknya mendeteksi kasus Omicron melalui pekerja kebersihan di Rumas Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Ke­mayoran, Jakarta. Pihaknya melakukan tes RT-PCR rutin secara acak di Wisma Atlet pada Rabu (8/12). Pada tes RT-PRC itu terdapat tiga petugas kebersihan Wisma Atlet. Budi menjelaskan hasil tes itu lalu dikirimkan ke Badan Pe­nelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). ”Pada 15 Desember keluar hasil WGS-nya tiga orang ini, satu ialah Omicron. Yang dua bukan Omicron,” katanya. Menurut Budi, petugas keber­sihan Wisma Atlet itu berini­sial N. Budi menerangkan pihaknya sudah mengaran­tina ketiga petugas kebersihan itu. Ia menegaskan saat ini pasien tersebut sudah dinya­takan negatif Covid-19 setelah dilakukan tes RT-PCR. ”Me­reka sudah PCR dan semua negatif,” jelasnya. Saat ini, Kemenkes juga masih memantau lima orang yang diduga tertular subvarian Co­vid-19, Omicron. Budi men­gatakan kelima orang ini bukan hasil pengembangan dari kasus pertama Omicron di Indonesia, yakni petugas ke­bersihan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Ke­mayoran, Jakarta. ”Kemenkes mendeteksi lima kasus probable Omicron. Be­lum pasti Omicron karena kami tes PCR dengan spesifi­kasi khusus,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12). Eks Wakil Menteri BUMN itu memerinci dua kasus meru­pakan WNI yang baru saja kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Budi menerangkan ketiganya tengah menjalani karantina di Wisma Atlet Kemayoran. ”Sementara, tiga kasus proba­ble adalah WNA dari Tiongkok datang ke Manado dan diiso­lasi di Manado,” katanya. Budi meminta waktu tiga hari untuk memastikan status Covid-19 yang dialami kelima orang itu. Sampel kelima orang itu akan dianalisis Badan Pe­nelitian dan Pengembangan (Balitbangkes). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan men­gungkapkan potensi dampak yang ditimbulkan dari keha­diran virus Covid-19 varian Omicron terhadap perekono­mian. Luhut mengaku jenis varian baru ini melahirkan ketakutan baru bagi banyak negara di seluruh dunia, termasuk In­donesia. Sejak ditemukan pada November lalu di ne­gara Afrika Selatan, virus ter­sebut telah menyebar ke be­berapa negara Eropa hingga mengganggu aktivitas masy­arakatnya. Menurutnya, varian Omicron memicu ketakutan baru ka­rena penyebarannya sangat cepat dibandingkan varian sebelumnya meskipun dampak yang ditimbulkan tidak ter­lalu berbahaya seperti varian Delta. Segingga, semua ne­gara termasuk Indonesia ber­sikap waspada. “Ketakutan varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir No­vember membuat setiap ne­gara di dunia termasuk Indo­nesia waspada, menurut per­kiraan awal omicron berpo­tensi lebih menular dan me­miliki karakteristik kekebalan dari vaksinasi,” kata Luhut secara virtual, Kamis (16/12). Luhut menyebut sejauh ini gejala yang ditimbulkan va­rian Omicron ke tubuh ma­nusia dikategorikan tingkat ringan hingga sedang. Kede­pannya, varian ini menjadi kunci pemulihan ekonomi di tahun depan. Jika varian omi­cron dapat meningkatkan rawat inap di Rumah Sakit (RS), maka akan menghambat pe­mulihan ekonomi yang telah ditargetkan. Meskipun demikian, Luhut menambahkan, dalam histo­risnya, virus akan menjadi lebih jinak seiring berjalannya waktu. Begitu juga Covid-19, meski lebih menular diperki­rakan memiliki gejala yang minimal. “Kita bisa mengha­rapkan pemulihan yang lebih cepat karena kita dapat hidup bersama virus lebih aman,” pungkasnya. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X