METROPOLITAN - Angin kencang menerjang Balai Kota Bogor pada Senin (3/1) siang. Imbasnya, tiga unit kendaraan rusak akibat tertimpa atap bangunan gedung Kemuning yang beterbangan. Informasi dihimpun, angin kencang ini terjadi sekitar pukul 12:54 WIB, dimana cuaca sebenarnya terpantau cerah dan angin pun terpantau landai. Namun, berbeda dengan kondisi tiupan angin di atas gedung Kemuning Gading yang berlokasi di lingkungan Balai Kota Bogor. Tiupan angin terlihat kencang sehingga menimbulkan suara gemuruh sekitar satu menit. Tak lama, sejumlah material bangunan di atap gedung Kemuning Gading beterbangan dan terhempas ke bawah. Lalu menimpa dua unit kendaraan roda empat dan satu sepeda motor milik pegawai DPMPTSP Kota Bogor. “Kejadiannya cepat. Anginnya agak kencang, mutarnya di atas. Kalau di bawah, biasa saja,” kata sekuriti DPMPTSP Kota Bogor, Adi Yusuf. Akibat angin kencang tersebut, jelas Yusuf, sejumlah material atap bangunan gedung Kemuning Gading beterbangan. Mulai dari seng, balok, hingga asbes. “Sengnya menimpa dua mobil dan motor. Satu mobil kaca spionnya rusak (patah, red) dan lecet-lecet. Satu lagi lecet saja. Kalau motor lecet-lecet juga,” ucapnya. Saat kejadian, tambahnya, aktivitas di kantor DPMPTSP Kota Bogor yang berada tepat di bawah gedung Kemuning Gading tidak begitu ramai. Namun, sejumlah pegawai sempat panik dan berniat keluar gedung. “Pada panik, sampai pada mau keluar. Cuma saya nggak izinkan, takut tertimpa bangunan. Setelah reda, baru mereka diizinkan keluar,” imbuh Yusuf. “Untuk saat ini, material bangunan yang beterbangan sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” terangnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengecek gedung Kemuning Gading, Kecamatan Bogor Tengah, yang sempat diterjang angin kencang pada Senin (3/1). “Alhamdulillah tidak ada korban, walaupun ada beberapa kendaraan motor dan mobil (jadi korban, red). Saya kira ringan-ringan saja,” kata Bima Arya usai meninjau gedung Kemuning Gading. Menurutnya, memang gedung Kemuning Gading ini merupakan gedung tua dan kebetulan gedung kesenian ini baru saja dibahas terkait masa depannya. Namun, Bima Arya mengaku cukup kaget dengan kejadian yang melanda gedung yang berdiri di lingkungan Balai Kota Bogor ini. “Kebetulan tadi pagi kita baru membahas bagaimana penataan balai kota ke depan. Karena ini perpustakaan tahun ini selesai, balai kota juga rencana dipindahkan,” ujar Bima Arya. “Kita juga bahas Kemuning Gading. Bagaimana, apakah dipertahankan menjadi gedung kesenian atau mau dibongkar. Eh ternyata setelah dibahas malah terjadi sesuatu di sini,” sambungnya. Atas kejadian itu, Bima Arya pun meminta dinas terkait mengecek secara keseluruhan kelaiakan gedung Kemuning Gading ini. “Tapi saya kira begini, kalau bencana kan bangunan kuat juga kan bisa runtuh. Tapi ini jarang sekali, di sini ini baru pertama. Mungkin di balai kota,” imbuh Bima Arya. “Tapi nanti saya akan minta cek lagi secara keseluruhan gedung Kemuning Gading ini, sekaligus kita pastikan rencana penataan aset seputar balai kota seperti apa ke depan. Termasuk masa depan gedung Kemuning Gading ini,” lanjutnya. Pada kesempatan itu, Bima Arya juga meminta warga tetap berhati-hati, mengingat cuaca di Kota Bogor masih tergolong ekstrem. “Cuaca masih ekstrem. Kita juga mendengar imbauan dari BMKG agar warga berhati-hati semua. Jangankan hujan lebat, di kala cuaca terik pun bisa terjadi ada bencana. Maka semua harus waspada dan hati-hati,” tutupnya. (rez/feb/run)