METROPOLITAN - Lahan seluas satu hektare di Desa Pondokudik, Kecamatan Kemang, mencuri perhatian warga. Betapa tidak, ada belasan bangkai pesawat yang mengisi lahan kosong di Kampung Jampang. Wartawan sulit menembusnya karena tertutup tembok tinggi. Gerbangnya juga terkunci. Namun, ada bagian tembok yang bolong sehingga bisa leluasa diintip dari luar. Menurut warga, lahan tersebut sudah lama diisi bangkai pesawat. Biasanya bagian bodi pesawat yang sudah tidak terpakai dibawa dengan kontainer di malam hari. “Peruntukannya tidak tahu. Belum lama buat bangkai pesawat dikumpulin di lokasi tersebut, bahkan area juga sewa dari warga sekitar,” terang Dicki. Sementara itu, Sekdes Pondokudik, Kecamatan Kemang, Imam Hermawan, mengaku lahan tersebut memang dipakai untuk gudang bangkai pesawat. “Selebihnya belum dikroscek lagi ke lokasi,” terang Imam Hermawan ketika ditemui wartawan. Namun, ia tidak merinci siapa pihak yang mengajukan izin. Imam hanya mengatakan bahwa bangkai pesawat tersebut dibawa dari Halim. ”Kurang lebih dua tahun lokasi tersebut dijadikan gudang pesawat,” ujar Imam. Imam juga mengaku sudah melakukan koordinasi awal dan berjalan sesuai pemberitahuan sejak ditempati untuk bangkai pesawat. ”Itu hanya gudang saja. Informasi lainnya, sepertinya akan dijadikan bisnis rumah makan. Tapi belum ada tindak lanjut oleh desa,” terang Imam. Ketika ditanya tentang jumlah pesawat tersebut, Imam mengaku tidak tahu pasti. “Kurang lebih ada lima, selebihnya masih tercecer. Karena jenisnya ada boeing dan ATR. Kalau tempat satu lokasi, mungkin untuk keamanan ya. Jadi memang tertutup,” ujarnya. Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Metropolitan dari CNBC Indonesia, bangkai pesawat yang berada di tanah merah itu sengaja disimpan untuk dijual kembali. Rupanya, bangkai tersebut punya harga jual tinggi meski bentuknya seperti rongsokan. Ada yang direparasi menjadi properti seperti tempat makan atau tempat pertemuan. Namun, Metropolitan belum mengkroscek kembali dengan penjaga lahan lantaran area tersebut sepi saat didatangi. (mul/feb/ run)