METROPOLITAN - Holywings Cafe Bogor yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, secara resmi dibuka pada Selasa (8/2). Peresmian dihadiri langsung salah satu petinggi Holywings Cafe Bogor yakni Hotman Paris. Selain Hotman Paris, turut hadir juga Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai tamu undangan beserta para pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor hingga tokoh agama. Namun, ada hal menarik yang terjadi dalam peluncuran Holywings Cafe Bogor tersebut. Bima Arya sempat menjadi bahan tertawaan bagi salah seorang yang hadir dalam kegiatan tersebut. Mulanya, Bima Arya meminta pihak Holywings Cafe Bogor dapat memerhatikan kearifan lokal Kota Bogor. Dalam hal ini suguhan menu yang disajikan kepada pelanggan. Yakni, menyuguhkan menu berupa bajigur, bandrek, hingga makanan khas Kota Bogor lainnya. Tiba-tiba, ada seseorang dari sebelah kanan Bima Arya tertawa mendengar pernyataan tersebut. Kemudian, Bima Arya pun bereaksi dan meminta agar pernyataannya itu tidak jadi bahan tertawaan. ”Jangan ketawa! Saya serius ini. Ini kebanggaan orang Bogor dan Sunda. Jangan ketawa, Bang! Ada di meja saya (bajigur, red). Bang Hotman, tolong angkat itu,” kata Bima Arya dalam sambutannya. Selain itu, Bima Arya juga menekankan agar Holywings Cafe Bogor tidak menjual minuman beralkohol di atas lima persen. Sebab, izin minuman beralkohol di atas lima persen ada diskresi yang dimilikinya sebagai pemimpin daerah. ”Kalau di bawah lima persen izinnya diberikan pemerintah pusat. Tapi ada diskresi dari wali kota, hak preogratif wali kota untuk menolak. Dan saya nyatakan selama Bima Arya menjabat wali kota (Bogor), saya tidak mengizinkan alkohol di atas lima persen dijual di tanah Kota Bogor,” tegasnya. Lalu, lanjut Bima Arya, jangan ada di sudut Holywings Cafe Bogor ini yang memberikan kemungkinan untuk terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, seperti di kota lain. ”Saya tidak perlu sebutkan kotanya. (Intinya, red) Saya tidak mau melihat pemandangan anak mudanya mabuk-mabukan dan teler atau pulang dalam keadaan tidak sadar,” pinta Bima Arya. ”Tidak mau saya. Tanggung jawab saya sebagai pemimpin untuk memastikan itu. Jadi tolong dipastikan ruangan ini terbuka dan nggak usah lah ada DJ,” sambungnya. Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya mengatakan, Holywings di Kota Bogor sangat jauh berbeda konsepnya dengan Holywings yang sudah dibuka 35 cabang di berbagai kota di Tanah Air. “Holywings di kota lain lebih dikenal dengan resto dan bar. Jadi tempat di mana jual berbagai macam jenis minuman beralkohol. Sekitar bulan lalu, saya dipanggil Pak Wali. Saya senang sekali, setiap buka Holywings, belum pernah dipanggil kepala daerah. Saya ketemu langsung dan menjelaskan visi-misi Kota Bogor. Waktu dijelaskan, saya justru merasa terpanggil. Kita Holywings harus menyesuaikan semua kota di Indonesia,” jelasnya. Setelah dipaparkan konsep dan peraturan yang ada di Kota Bogor, Ivan mengaku pihaknya langsung mengubah konsep bar menjadi resto keluarga. “Kita sesuaikan mengikuti dengan peraturan Kota Bogor. Lalu saya presentasikan dengan konsep baru. Holywings Cafe pertama kali, belum pernah ada konsep dengan makanan dan minuman dengan kearifan lokal. Baru ada di sini. Kita sinergi dengan pemerintah daerah. Inilah Holywings Cafe Kota Bogor,” tandasnya. (rez/feb/run)