Senin, 22 Desember 2025

Sempat Ditentang, Holywings Bogor Klaim Ubah Haluan. Dari Bar Jadi Resto Keluarga

- Rabu, 9 Februari 2022 | 10:01 WIB

METROPOLITAN - Holywings Cafe Bogor yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, secara resmi dibuka pada Selasa (8/2). Peresmian dihadiri langsung salah satu petinggi Ho­lywings Cafe Bogor yakni Hotman Paris. Selain Hotman Paris, turut hadir juga Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai tamu undangan beserta para pejabat Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor hingga tokoh agama. Namun, ada hal menarik yang terjadi dalam peluncuran Holywings Cafe Bogor tersebut. Bima Arya sem­pat menjadi bahan tertawaan bagi salah seorang yang hadir dalam kegiatan tersebut. Mulanya, Bima Arya me­minta pihak Holywings Cafe Bogor dapat memerhatikan kearifan lokal Kota Bogor. Dalam hal ini suguhan menu yang disajikan kepada pelang­gan. Yakni, menyuguhkan menu berupa bajigur, bandrek, hingga makanan khas Kota Bogor lainnya. Tiba-tiba, ada seseorang dari sebelah kanan Bima Arya tertawa mendengar pernya­taan tersebut. Kemudian, Bima Arya pun bereaksi dan meminta agar pernyataannya itu tidak jadi bahan terta­waan. ”Jangan ketawa! Saya serius ini. Ini kebanggaan orang Bo­gor dan Sunda. Jangan ketawa, Bang! Ada di meja saya (ba­jigur, red). Bang Hotman, tolong angkat itu,” kata Bima Arya dalam sambutannya. Selain itu, Bima Arya juga menekankan agar Holywings Cafe Bogor tidak menjual mi­numan beralkohol di atas lima persen. Sebab, izin minuman beralkohol di atas lima persen ada diskresi yang dimilikinya sebagai pemimpin daerah. ”Kalau di bawah lima per­sen izinnya diberikan pe­merintah pusat. Tapi ada diskresi dari wali kota, hak preogratif wali kota untuk menolak. Dan saya nyatakan selama Bima Arya menjabat wali kota (Bogor), saya tidak mengizinkan alkohol di atas lima persen dijual di tanah Kota Bogor,” tegasnya. Lalu, lanjut Bima Arya, jangan ada di sudut Holywings Cafe Bogor ini yang memberikan kemungkinan untuk terjadi peristiwa yang tidak diingin­kan, seperti di kota lain. ”Saya tidak perlu sebutkan kotanya. (Intinya, red) Saya tidak mau melihat peman­dangan anak mudanya mabuk-mabukan dan teler atau pulang dalam keadaan tidak sadar,” pinta Bima Arya. ”Tidak mau saya. Tanggung jawab saya sebagai pemimpin untuk memastikan itu. Jadi tolong dipastikan ruangan ini terbuka dan nggak usah lah ada DJ,” sambungnya. Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya mengatakan, Holy­wings di Kota Bogor sangat jauh berbeda konsepnya dengan Holywings yang sudah dibuka 35 cabang di berbagai kota di Tanah Air. “Holywings di kota lain lebih dikenal dengan resto dan bar. Jadi tempat di mana jual ber­bagai macam jenis minuman beralkohol. Sekitar bulan lalu, saya dipanggil Pak Wali. Saya senang sekali, setiap buka Holywings, belum per­nah dipanggil kepala daerah. Saya ketemu langsung dan menjelaskan visi-misi Kota Bogor. Waktu dijelaskan, saya justru merasa terpanggil. Kita Holywings harus meny­esuaikan semua kota di In­donesia,” jelasnya. Setelah dipaparkan konsep dan peraturan yang ada di Kota Bogor, Ivan mengaku pihaknya langsung mengubah konsep bar menjadi resto keluarga. “Kita sesuaikan mengikuti dengan peraturan Kota Bogor. Lalu saya presentasikan dengan konsep baru. Holywings Cafe pertama kali, belum pernah ada konsep dengan makanan dan minuman dengan keari­fan lokal. Baru ada di sini. Kita sinergi dengan pemerin­tah daerah. Inilah Holywings Cafe Kota Bogor,” tandasnya. (rez/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X