Matahari sedang terik-teriknya. Jalanan di Kampung Pisang, Kelurahan Karadenan, Kabupaten Bogor, ramai dikerumuni warga. Banyak dari mereka yang penasaran melihat isi bungkusan kardus misterius, hingga sontak membuat kaget warga yang melihatnya. “ASTAGFIRULLAH, gusti!” ujar warga yang tercengang melihat ‘paket’ mayat seorang wanita di pinggir jalan yang masih berupa tanah itu. Jalan Kampung Pisang tak begitu lebar. Hanya cukup satu mobil. Kanan-kirinya adalah tembok pembatas. Sekitar pukul 12:30 WIB, warga yang melintas mencium bau tak sedap. Ia melihat ada bungkusan plastik seperti paket besar tertinggal di pinggir jalan kampung. Karena curiga, ia pun mengajak warga lainnya untuk melihat isi paket yang sudah dikerubungi lalat itu. “Pas lewat, lihat bungkusan kardus. Terus bau juga dan banyak lalat. Pas dibuka, ternyata mayat,” terang salah seorang warga, Ismail. Ismail bersama warga lainnya menyibak pelan-pelan isi paket dalam plastik hitam tersebut. Ketika plastik dibuka, tampak bagian leher mayat seperti terlilit kain. Dan benar saja, mayat wanita dalam kardus tersebut dibungkus banyak kain berlapis. Bahkan, di dalamnya juga ditemukan mukena dan dilapisi karung serta pakaian. ”Pokoknya leher dibungkus kain, muka nggak lihat. Begitu tahu cewek, sudah saya mah,” imbuhnya. Temuan itu pun langsung menjadi perhatian warga. Banyak warga berdatangan ingin melihatnya langsung. Tak berselang lama, tim dari Polsek Cibinong tiba di lokasi usai mendapat laporan. Mayat pun langsung dievakuasi. Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu mengatakan, mayat tersebut langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut. Yunli juga tak menuntup kemungkinan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan, jika melihat kondisi ditemukannya. “Mungkin ya (korban pembunuhan, red). Masih dalam penyelidikan. Kita langsung bawa ke Kramat Jati (RS Polri, red),” kata Yunli, Rabu (9/2). Misteri ‘paket’ mayat wanita yang ditemukan warga di Cibinong itu mengingatkan kembali pada kasus kematian remaja asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Di bulan yang sama, Februari tahun lalu, jasad DS ditemukan dalam kantong plastik dengan kondisi kedua kaki terikat di wilayah Tanahsareal, Kota Bogor, Kamis (25/2/2021). Dari hasil autopsi, diketahui ada luka benda tumpul di bagian leher korban. Polisi menduga korban DS tewas dibunuh dengan cara dicekik. Tak berselang lama, polisi berhasil menangkap pelakunya yang terungkap modusnya adalah untuk mengencani sekaligus menguras harta korban. Kasus penemuan mayat sebelumnya terjadi di Kelurahan Kertamaya. Mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan di Sungai Ciamut, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (5/1/2022). Saat ditemukan, mayat tersebut sudah dalam kondisi membusuk dan bercampur sampah. Mayat laki-laki itu pertama kali ditemukan Tatang, ketua RW setempat, yang tengah membersihkan sampah di Sungai Ciamut. ”Mayat laki-laki itu ditemukan pagi oleh ketua RW setempat atas nama Tatang. Jadi saksi saat itu sedang membersihkan rumput di belakang perumahan, di pinggir sungai. Kemudian saksi melihat sosok mayat itu di tengah sungai dan sudah bercampur sampah,” kata Kasi Humas Polresta Bogor Kota Iptu Rachmat Gumilar, Rabu (5/1/2022). Bersama warga lainnya, tutur Rachmat, mayat laki-laki itu kemudian ditarik ke tepian sungai untuk dievakuasi. Temuan mayat itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. ”Kita tidak temukan identitas. Ciri-ciri utama itu dia menggunakan kemeja warna abu, tidak memakai celana. Wajahnya sulit dikenali karena sudah agak membusuk,” beber Racmat dalam keterangannya. ”Posisi korban saat ditemukan itu telentang dan tertutup sampah dan ranting pohon,” tambahnya. Polisi pun masih menyelidiki penyebab kematian laki-laki itu sekaligus mencari identitasnya. (fin/feb/run)