METROPOLITAN - Sejumlah wilayah Kota Serang terendam banjir akibat intensitas hujan tinggi sejak Senin (28/2) malam. Jalan Trip Jamaksari, Lingkungan Cigabus, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, salah satunya. Air setinggi pinggang orang dewasa menggenangi badan jalan hingga sejumlah kendaraan terpaksa putar arah. Bahkan, banjir juga menelan korban jiwa, termasuk tiga bocah yang terseret arus air bah. Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, jumlah korban jiwa akibat bencana banjir mencapai lima orang. Tiga orang anak-anak meninggal dunia akibat terseret arus banjir dan dua orang dewasa tersengat listrik serta tertimbun longsor. Selain korban jiwa, tercatat sejumlah rumah warga mengalami rusak berat akibat banjir tersebut. “Rumah ada juga yang roboh. Yang terbawa arus banjir juga ada. Tapi itu tidak permanen. Yang terbawa kali itu posisinya di kali, atapnya asbes,” kata Syafrudin saat konferensi pers, Selasa (1/3). Banjir tersebut menyebabkan 1.500 rumah terdampak. Sebanyak 3.500 warga Kota Serang terpaksa mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir. “Update yang terendam banjir jumlahnya 43 titik sementara ini. Mungkin bisa lebih, karena ini dari kota langsung air itu ke hilir ke Kecamatan Kasemen,” katanya. Kabidhumas Polda Banten Kombespol Shinto Silitonga menyampaikan, Polda Banten telah menurunkan Tim SAR untuk mengevakuasi korban banjir di sejumlah wilayah Kota Serang. Personel Polda Banten turun langsung melakukan evakuasi di sejumlah wilayah Kota Serang. Banjir terjadi di sejumlah wilayah Kota Serang yaitu Traffic Light Sumur Bor Jalan Raya Serang Cilegon dengan ketinggian air 50 cm. Beruntung jalan masih bisa dilewati kedua arah. Selain itu, Jalan Ahmad Yani Ciceri samping Carefour Serang dengan ketinggian air 70 cm. Jalan hanya dapat dilintasi satu lajur dari kedua arah. Tak hanya itu, Perumahan Padmaraya Kaujon juga terendam air dengan ketinggian air 80 cm. Jalan tertutup dari kedua arah. Kemudian Kawasan Jembatan Kalomati Cilegon ketinggian airnya mencapai 80 cm sehingga jalan tidak bisa dilintasi dari kedua arah. Di Jalan Raya Cipocok ketinggian air 50 cm, namum jalan masih bisa dilintasi dari kedua arah. Serta Jalan Raya Serang Arimbi Bawah ketinggian air 50 cm masih bisa dilintasi kendaraan bermotor. Shinto Silitonga mengatakan, akibat banjir dan cuaca ekstrem juga mengakibatkan pohon tumbang. Di Jembatan Kaujon, jalan tertutup tidak bisa dilintasi kendaraan. ”Arus lalu lintas dialihkan dari arah alun-alun menuju Kaujon karena ada pohon tumbang,” ujar Shinto Silitonga, Selasa (1/3). Shinto Silitonga menambahkan, Polda Banten mengerahkan sejumlah personel yang didukung peralatan SAR lengkap untuk evakuasi masyarakat. Dalam pelaksanaan evakuasi itu, pihaknya telah menyiapkan beberapa keperluan, seperti bus, double cabin, ambulans, rubber boat, dan perlengkapan SAR set lengkap untuk mengevakuasi masyarakat, terutama anak-anak, perempuan, serta warga lanjut usia. ”Kami prioritaskan untuk dievakuasi ke tempat lebih aman,” tutur Shinto Silitonga. Shinto Silitonga menjelaskan personel Polda Banten dan jajarannya telah disiagakan dan dikerahkan sesuai instruksi kapolda Banten tentang antisipasi bencana. (bntn/ feb/run)