Kamis, 1 Juni 2023

Jelang Pengoperasian Jalur Ka Bogor-Sukabumi, Proyek Rel Ganda Sisakan ‘Utang’ Ke Warga

- Rabu, 16 Maret 2022 | 10:50 WIB

Pengoperasian rel ganda Bogor–Sukabumi tinggal menghitung hari. Sesuai rencana, pada 20 Maret nanti, jalur tersebut mulai diuji coba. WALI Kota Bogor Bima Arya pun langsung meninjau peng­erjaannya di kawasan Stasiun Batutulis, hingga banyak me­nampung keluhan warga se­tempat terkait dampak proy­ek nasional tersebut. Termasuk soal banyaknya jalan rusak akibat aktivitas pembangunan proyek rel ganda (double track) Bogor– Sukabumi. Bima Arya mengaku pihaknya akan kembali menagih ’utang’ kepala pelaksana proyek, yang dalam hal ini melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Barat (Jabar). Salah satu bentuk utang yang selama ini belum dibayarkan yakni, soal perbaikan jalan yang rusak. Bima Arya mengaku telah menerima banyak keluhan terkait akses Jalan Cipaku yang rusak dan kerap menimbul­kan kemacetan. “Sebetulnya (kondisi, red) ini sudah sejak akhir tahun lalu,” ungkap Bima Arya di sela kunjungan meninjau proyek rel ganda di Batutulis, Selasa (15/3). Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sempat me­nyurati pelaksana melalui BTP Jabar yang disampaikan pada Oktober 2021 lalu untuk me­merhatikan perbaikan jalan tersebut. Kemudian, pada akhir tahun yang sama, juga terjadi kese­pakatan antara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Bogor Selatan dengan pihak pelaksana proyek rel ganda untuk per­baikan jalan. “Bahkan ada kesepakatan perbaikan tidak hanya tambal sulam, tapi juga permanen,” kata Bima Arya. Adapun titik lokasi yang mengalami kerusakan yakni, ruas Jalan Raya Cipaku–Batu­tulis; Jalan TPU Dreded–Pe­rumahan BNR; Jalan Lay­ungsari; dan Jalan Gunung­gadung, Kecamatan Bogor Selatan. Namun, Bima Arya belum melihat pelaksana proyek telah memenuhi kewajiban­nya memperbaiki jalan yang rusak akibat dampak pembangunan rel ganda ter­sebut. “Sampai hari ini kami belum melihat itu (perbaikan, red). Jadi langkah kami adalah saya akan kembali menyurati dengan mengingatkan kem­bali kesepakatan-kesepakatan ini,” katanya. Untuk hal ini, Bima Arya menegaskan akan terus ber­koordinasi dengan BTP Jabar lantaran kondisi tersebut sangat merugikan warga se­kitar maupun yang mengak­ses Jalan Cipaku. “Ada kemacetan di sini yang timbul setiap hari,” cetusnya. Tak hanya itu, Bima Arya juga akan meminta laporan atau progres yang telah dijan­jikan. Sebab, pada akhir Fe­bruari atau awal Maret, pe­kerjaan proyek rel ganda sudah selesai. “Kita ingin berkoordinasi soal tahapan yang direncana­kan ini, apakah meleset atau tidak,” ujarnya. Saat disinggung terkait ren­cana uji coba rel ganda Bo­gor–Sukabumi yang akan dilakukan pada 28 Maret, Bima Arya mengaku belum mengetahuinya. “Apalagi kalau sudah tanggal 28 (uji coba, red), seharusnya diiringi sosialisasi dan komit­men awal. Harusnya ini dip­erbaiki dulu lah. Kita minta itu,” tegasnya. Tak hanya perbaikan jalan, Pemkot Bogor juga mengu­sulkan adanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Sebab, jika usu­lan itu tidak dilakukan, akan ada warga yang terisolasi. “Makanya kami menyurati ada permintaan pembangu­nan JPO juga. Jadi surat kami bukan hanya untuk memper­baiki jalan, tapi beberapa opsi JPO untuk akses warga. Nah, ini juga masih belum ketemu,” ungkapnya. Ada empat titik JPO yang diusulkan Pemkot Bogor. Ya­kni, dua JPO di Kelurahan Batutulis, JPO Cipaku, dan JPO di Kelurahan Genteng. “Untuk akses, kami minta permohonan JPO tadi. Kita akselerasikan juga. Besok (hari ini, red) akan kita su­rati,” bebernya. Camat Bogor Selatan Hi­dayatulloh menambahkan, tak hanya jalan, sejumlah drainase yang dilintasi alat berat juga mengalami kerusa­kan akibat pembangunan rel ganda. Meski, sudah ada upaya perbaikan sementara yang dilakukan pelaksana proyek dengan penambalan. “Namun karena memang bangkitan lalu lintas di sini cukup padat, sehingga kon­disinya tidak bisa lama,” ujar­nya. Karena itu, ia berharap pelaksana pekerjaan sebagai komitmennya dapat mem­fungsikan jalan seperti se­mula, sebelum ada pekerjaan rel ganda. “Semuanya, baik lurah, apa­rat wilayah, semua komuni­kasi. Namun, saya lihat belum ada akselerasi saja pekerjaan­nya,” katanya. Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJ­KA) Kementerian Perhubung­an (Kemenhub) sudah me­nargetkan jalur ganda Kereta Api (KA) Bogor–Sukabumi dilakukan uji coba pada 20 Maret 2022 mendatang, se­hingga diharapkan akhir Ma­ret sudah beroperasi. Target tersebut seiring pro­gres pembangunan double track yang diklaim hampir rampung. Kepala Balai Besar Perkere­taapian Wilayah Jabar Erni Basri mengatakan, hingga Minggu (13/3), progres fisik proyek rel ganda segmen Sta­siun Paledang sampai Stasiun Cicurug sudah mencapai 99,2 persen. ”Kini tinggal pemasangan balast atau tempat bantalan rel di kawasan Stasiun Batu­tulis, Bogor, dan fasilitas penunjang lainnya,” kata Erni. Setelah konstruksi rampung, selanjutnya dilaksanakan uji coba kelaikan rel ganda dan beban antara Stasiun Paledang sampai Stasiun Cicurug, yang dijadwalkan pada 20 Maret. Pengujian double track ter­sebut untuk memastikan ke­selamatan dan kelaikopera­sian jalur, bangunan, maupun fasilitas operasi kereta api. ”Rencananya diuji coba 20 Maret, tapi kami masih ber­koordinasi dengan PT KAI Daop 1 Jakarta terkait uji coba ini,” ujar Erni. Jika keseluruhan rangkaian pengujian berjalan lancar tanpa hambatan, tahapan operasional secara komersial untuk masyarakat umum da­pat segera dilakukan. Renca­nanya, pengoperasian KA Bogor–Sukabumi dijadwalkan pada 28 Maret. ”Hanya saja pengoperasian nanti belum dapat difungsikan untuk jalur ganda, tapi masih single track,” terangnya. Pembangunan rel ganda KA Bogor–Sukabumi dibagi dua segmen. Yaitu, Paledang–Ci­curug dan Cicurug–Sukabumi. Pembangunan Segmen I Paledang–Cicurug sepanjang 26,7 km dimulai pada 2019. Semula ditargetkan selesai pada 2021, namun melenceng dari perkiraan sebelumnya karena alasan pandemi dan sebagainya. Sedangkan untuk proyek Segmen II Cicurug–Sukabumi sepanjang 30,5 km, direncana­kan akan mulai dikerjakan pada 2023. (rb/lip/feb/run)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X