Pengoperasian rel ganda Bogor–Sukabumi tinggal menghitung hari. Sesuai rencana, pada 20 Maret nanti, jalur tersebut mulai diuji coba. WALI Kota Bogor Bima Arya pun langsung meninjau pengerjaannya di kawasan Stasiun Batutulis, hingga banyak menampung keluhan warga setempat terkait dampak proyek nasional tersebut. Termasuk soal banyaknya jalan rusak akibat aktivitas pembangunan proyek rel ganda (double track) Bogor– Sukabumi. Bima Arya mengaku pihaknya akan kembali menagih ’utang’ kepala pelaksana proyek, yang dalam hal ini melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Barat (Jabar). Salah satu bentuk utang yang selama ini belum dibayarkan yakni, soal perbaikan jalan yang rusak. Bima Arya mengaku telah menerima banyak keluhan terkait akses Jalan Cipaku yang rusak dan kerap menimbulkan kemacetan. “Sebetulnya (kondisi, red) ini sudah sejak akhir tahun lalu,” ungkap Bima Arya di sela kunjungan meninjau proyek rel ganda di Batutulis, Selasa (15/3). Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sempat menyurati pelaksana melalui BTP Jabar yang disampaikan pada Oktober 2021 lalu untuk memerhatikan perbaikan jalan tersebut. Kemudian, pada akhir tahun yang sama, juga terjadi kesepakatan antara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Bogor Selatan dengan pihak pelaksana proyek rel ganda untuk perbaikan jalan. “Bahkan ada kesepakatan perbaikan tidak hanya tambal sulam, tapi juga permanen,” kata Bima Arya. Adapun titik lokasi yang mengalami kerusakan yakni, ruas Jalan Raya Cipaku–Batutulis; Jalan TPU Dreded–Perumahan BNR; Jalan Layungsari; dan Jalan Gununggadung, Kecamatan Bogor Selatan. Namun, Bima Arya belum melihat pelaksana proyek telah memenuhi kewajibannya memperbaiki jalan yang rusak akibat dampak pembangunan rel ganda tersebut. “Sampai hari ini kami belum melihat itu (perbaikan, red). Jadi langkah kami adalah saya akan kembali menyurati dengan mengingatkan kembali kesepakatan-kesepakatan ini,” katanya. Untuk hal ini, Bima Arya menegaskan akan terus berkoordinasi dengan BTP Jabar lantaran kondisi tersebut sangat merugikan warga sekitar maupun yang mengakses Jalan Cipaku. “Ada kemacetan di sini yang timbul setiap hari,” cetusnya. Tak hanya itu, Bima Arya juga akan meminta laporan atau progres yang telah dijanjikan. Sebab, pada akhir Februari atau awal Maret, pekerjaan proyek rel ganda sudah selesai. “Kita ingin berkoordinasi soal tahapan yang direncanakan ini, apakah meleset atau tidak,” ujarnya. Saat disinggung terkait rencana uji coba rel ganda Bogor–Sukabumi yang akan dilakukan pada 28 Maret, Bima Arya mengaku belum mengetahuinya. “Apalagi kalau sudah tanggal 28 (uji coba, red), seharusnya diiringi sosialisasi dan komitmen awal. Harusnya ini diperbaiki dulu lah. Kita minta itu,” tegasnya. Tak hanya perbaikan jalan, Pemkot Bogor juga mengusulkan adanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Sebab, jika usulan itu tidak dilakukan, akan ada warga yang terisolasi. “Makanya kami menyurati ada permintaan pembangunan JPO juga. Jadi surat kami bukan hanya untuk memperbaiki jalan, tapi beberapa opsi JPO untuk akses warga. Nah, ini juga masih belum ketemu,” ungkapnya. Ada empat titik JPO yang diusulkan Pemkot Bogor. Yakni, dua JPO di Kelurahan Batutulis, JPO Cipaku, dan JPO di Kelurahan Genteng. “Untuk akses, kami minta permohonan JPO tadi. Kita akselerasikan juga. Besok (hari ini, red) akan kita surati,” bebernya. Camat Bogor Selatan Hidayatulloh menambahkan, tak hanya jalan, sejumlah drainase yang dilintasi alat berat juga mengalami kerusakan akibat pembangunan rel ganda. Meski, sudah ada upaya perbaikan sementara yang dilakukan pelaksana proyek dengan penambalan. “Namun karena memang bangkitan lalu lintas di sini cukup padat, sehingga kondisinya tidak bisa lama,” ujarnya. Karena itu, ia berharap pelaksana pekerjaan sebagai komitmennya dapat memfungsikan jalan seperti semula, sebelum ada pekerjaan rel ganda. “Semuanya, baik lurah, aparat wilayah, semua komunikasi. Namun, saya lihat belum ada akselerasi saja pekerjaannya,” katanya. Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menargetkan jalur ganda Kereta Api (KA) Bogor–Sukabumi dilakukan uji coba pada 20 Maret 2022 mendatang, sehingga diharapkan akhir Maret sudah beroperasi. Target tersebut seiring progres pembangunan double track yang diklaim hampir rampung. Kepala Balai Besar Perkeretaapian Wilayah Jabar Erni Basri mengatakan, hingga Minggu (13/3), progres fisik proyek rel ganda segmen Stasiun Paledang sampai Stasiun Cicurug sudah mencapai 99,2 persen. ”Kini tinggal pemasangan balast atau tempat bantalan rel di kawasan Stasiun Batutulis, Bogor, dan fasilitas penunjang lainnya,” kata Erni. Setelah konstruksi rampung, selanjutnya dilaksanakan uji coba kelaikan rel ganda dan beban antara Stasiun Paledang sampai Stasiun Cicurug, yang dijadwalkan pada 20 Maret. Pengujian double track tersebut untuk memastikan keselamatan dan kelaikoperasian jalur, bangunan, maupun fasilitas operasi kereta api. ”Rencananya diuji coba 20 Maret, tapi kami masih berkoordinasi dengan PT KAI Daop 1 Jakarta terkait uji coba ini,” ujar Erni. Jika keseluruhan rangkaian pengujian berjalan lancar tanpa hambatan, tahapan operasional secara komersial untuk masyarakat umum dapat segera dilakukan. Rencananya, pengoperasian KA Bogor–Sukabumi dijadwalkan pada 28 Maret. ”Hanya saja pengoperasian nanti belum dapat difungsikan untuk jalur ganda, tapi masih single track,” terangnya. Pembangunan rel ganda KA Bogor–Sukabumi dibagi dua segmen. Yaitu, Paledang–Cicurug dan Cicurug–Sukabumi. Pembangunan Segmen I Paledang–Cicurug sepanjang 26,7 km dimulai pada 2019. Semula ditargetkan selesai pada 2021, namun melenceng dari perkiraan sebelumnya karena alasan pandemi dan sebagainya. Sedangkan untuk proyek Segmen II Cicurug–Sukabumi sepanjang 30,5 km, direncanakan akan mulai dikerjakan pada 2023. (rb/lip/feb/run)