Senin, 22 Desember 2025

Drawing Piala Dunia 2022, Apresiasi Para Peletak Fondasi

- Senin, 4 April 2022 | 10:10 WIB

METROPOLITAN - Fer­nando Santos dan Lionel Scaloni sama-sama meraih supremasi di level kontinen. Santos membawa Portugal kampiun Euro 2016. Sedang­kan Scaloni mengantarkan Argentina menang Copa Ame­rica 2021. Meski dua pelatih itu sukses menaklukkan Eropa dan Ame­rika Latin, ada ‘jejak’ pelatih-pelatih sebelumnya. Di skuat Santos ketika juara 2016 mis­alnya. Pelatih Portugal yang kini mengarsiteki Korea Selatan (Korsel), Paulo Bento, ‘me­wariskan’ pemain-pemain seperti Rui Patricio, William Carvalho, Andre Gomes, Luis Nani, Joao Moutinho, Eder, Vieirinha, dan Rafa Silva. Sedangkan Scaloni mewa­riskan winger Angel Correa yang notabene pemain orbi­tan pelatih Meksiko saat ini dan mantan pelatih Argen­tina Tata Martino. Jangan lupa penyerang Paulo Dy­bala juga bagian skuat Argen­tina era Martino. Nah, berdasar undian grup Piala Dunia 2022 kemarin (2/4), empat pelatih itu akan saling bertemu. Portugal ber­jumpa dengan Korsel di grup H. Sedangkan Argentina ber­sua dengan Meksiko di grup C. ”Hormat kami kepada Mar­tino. Sebab, bagaimanapun dia tetap sosok yang penting di timnas Argentina,” ucap Scaloni seperti dikutip laman El Universal. Martino mening­galkan Timnas Argentina pada 2016. Setelah Martino dan sebelum Scaloni, ada dua nama lain yang mengisi kursi kepelatihan tim juara dunia dua kali itu. Yakni Edgardo Bauza (2016– 2017) dan Jorge Sampaoli (2017–2018). Di tangan Mar­tino, Argentina ”hanya” jadi runner-up Copa America 2015 dan 2016. Karena itu, ketika seniornya tersebut dicibir publik Mek­siko sebelum lolos ke Piala Dunia 2022 ini, Scaloni pun turut prihatin. ”Aku tak tahu apakah me­reka sudah adil kepada Tata (Martino). Boleh saja meng­kritik, begitu pula aku ketika aku gagal menang. Asal yang terpenting timnya tidak ter­sisih. Toh, akhirnya Meksiko lolos ke Piala Dunia,” bela Scaloni. Scaloni sudah pernah me­nang adu taktik dengan Mar­tino dua tahun lalu. Saat itu El Tri (julukan Meksiko) kalah telak 0-4 di Dallas, AS. Tapi, Scaloni tetap waspada karena rekam jejak kepelatihan Mar­tino. ”Lagi pula, pemain kami dua tahun lalu berbeda dengan saat ini,” lanjutnya. Berbicara kepada program televisi Tiro Libre, Martino pun mencoba membuktikan kepada Scaloni kemampuan taktikalnya. Mantan entrenador FC Bar­celona itu menyebut perte­muan ini bukan soal nasio­nalisme. Bukan juga karena dia Argentino. ”Tetapi karena jiwa pelatih di dalam diriku yang ingin membentuk tim hebat. Tim yang bisa mengalahkan Ar­gentina,” koar Martino se­perti dikutip laman Infobae. Martino menyebut dulu di­rinya pergi dari timnas Ar­gentina juga dengan baik-baik. Di sisi lain, Santos mengang­gap, ketika ada Bento di Tae­geuk Warriors (julukan Tim­nas Korsel), dirinya menilai Bento dapat menemukan pemain-pemain hebat se­perti yang sudah diwariskan­nya kepadanya. ”Paulo (Bento) selalu bisa menanamkan sepak bola yang kuat kepada setiap pemainnya. Itu yang aku pikir bisa mem­buat Korsel akan lebih kuat di tangannya,” puji Santos yang datang ke A Seleccao –julukan timnas Portugal– sepeninggal Bento. Santos pun menilai Bento tentu akan berambisi besar menaklukkan Cristiano Ro­naldo dkk di Qatar nanti. Korsel berhasil membuat kejutan empat tahun yang lalu. Bersama Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia saat ini, Son Heung-min dkk menaklukkan juara bertahan Jerman di fase grup. (jp/feb/ run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X