Sebuah kontrakan bercat biru di Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, sudah tak berbentuk. Puing bangunan berserakan dalam rumah. Penghuninya, Herni, langsung dibawa ke rumah sakit usai insiden si melon meledak pada Minggu (3/7). LAGI-lagi kasus kebakaran akibat si melon kembali memakan korban. Insiden tabung gas meledak terjadi di sebuah rumah kontrakan yang ditempati Henri sekeluarga. Ada lima orang yang menempati kontrakan tersebut. Minggu, usai Magrib, jadi hari nahasnya akibat tabung gas tiga kilogram yang ngadat hingga meluluhlantakkan bangunan tempat tinggalnya. Ledakan itu mengakibatkan tiga dinding ruangan di rumah kontrakan tersebut ambruk dan melukai dua penghuninya. Kabid Penyelamatan dan Pemadaman Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor Ade Nugraha mengatakan, insiden ledakan tabung gas tersebut terjadi sekitar pukul 18:30 WIB. Tabung gas diduga meledak saat sedang digunakan memasak oleh penghuni rumah. ”Kebakarannya sudah padam, cuma dampaknya yang parah. Itu kejadian tabung gas meledak. Kejadiannya sepertinya ketika penghuni sedang masak itu. Makanya kan itu ada yang kena luka bakar,” kata Ade Nugraha, Minggu (3/7). Danru Damkar Sektor Yasmin Kota Bogor Soleh menuturkan, rumah kontrakan yang ambruk akibat ledakan tabung gas dihuni satu keluarga yang terdiri lima orang. Sehari-hari, keluarga tersebut membuka usaha menjual bubur. Saat kejadian, penghuni kontrakan tengah memasak. Diduga terjadi kebocoran gas hingga mengakibatkan kebakaran dan tabung gas ukuran tiga kilogram meledak. Ledakan tabung gas tersebut, lanjut Soleh, mengakibatkan dinding tiga ruangan di rumah kontrakan ambruk dan dua penghuninya mengalami luka bakar. ”Ada korban luka dua orang. Luka ringan atas nama Herni (35) dan Apip (20). Tadi dibawa ke rumah sakit, tapi sekarang sudah pulang. Luka di kaki dan tangan,” terangnya. ”Ledakan tabung gas juga mengakibatkan tiga ruangan ambruk dindingnya, merusak tiga unit motor. Rumah sudah tidak bisa dihuni, penghuni diungsikan sementara ke rumah tetangganya,” ujar Soleh. Kasus ledakan si melon kerap terjadi di Kota Bogor. Tiga bulan terakhir, ada saja kasus kebakaran akibat gas bocor. Bulan lalu, misalnya. Sekitar dua minggu, 20 Juni 2022, tiga rumah warga yang berada tak jauh dari Pasar Anyar, tepatnya di Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, ludes terbakar. Satu orang mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut. Kabid Pemadam dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor M Ade Nugraha mengatakan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 06:00 WIB. ”Api berasal dari tabung gas tiga kilogram yang bocor,” terang Ade, Senin (20/6). Kemudian pada 3 Mei 2022, kebakaran terjadi di sebuah rumah di Kelurahan Kebonpedes, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Kebakaran diakibatkan tabung gas bocor. Kasubsi Humas Polresta Bogor Kota Iptu Rachmat Gumilar mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi pada Selasa (3/5) saat seorang wanita yang merupakan penghuni rumah bernama Sulasmi sedang memasak. Akibatnya, Sulasi mengalami luka bakar di bagian kaki. ”Kebakaran terjadi di Kelurahan Kebonpedes, masuk wilayah Kecamatan Tanahsareal. Yang terbakar, rumah. Ada satu korban mengalami luka bakar atas nama Sulasmi, dia penghuni rumah,” kata Rachmat Gumilar, Selasa (3/5). Masih di bulan yang sama, yakni 9 Mei 2022. Tempat usaha dagang bakso milik warga juga rusak berat akibat dijilat api. Rumah makan bakso dua lantai yang berada di kawasan food court Bogor Nirwana Residence (BNR), Kota Bogor, ludes terbakar. Api diduga berasal dari selang regulator tabung gas yang bocor. Danru Dinas Damkar Kota Bogor Zaelani menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (8/5) sekitar pukul 20:00 WIB. Awalnya, karyawan bernama Dede Firmansyah tengah mengganti gas yang habis. ”Menurut karyawan (Dede Firmansyah, red), dirinya sedang mengganti gas yang habis. Lalu saat mengganti gas yang baru, gas tersebut menyembur dan membakar dapur,” kata Zaelani. Sementara itu, Peneliti Pusat Penelitian Metalurgi dan Material (PP2M) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yudi Nugraha Thaha menjelaskan tentang risiko tabung gas meledak yang dapat menghancurkan rumah. Yudi mengatakan, dalam kejadian ledakan tersebut harus dipastikan terlebih dulu apakah penyebabnya kegagalan material atau faktor human error. Jika penyebabnya kegagalan material maka harus dilakukan analisis secara detail. ”Harus dilakukan analisa secara detail, apakah ini akibat gas yang bocor dari tabung ataukah dari tabung yang rusak. Harus dilihat fisiknya,” ujar Yudi. Menurut Yudi, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab ledakan gas mulai dari kebocoran gas pada regulator hingga kerusakan pada tabung. Karena itu, harus dilakukan analisis kegagalan material untuk mengetahui detail penyebab ledakan tersebut. Meski ada potensi ledakan karena kerusakan tabung, Yudi menyebut bahwa kemasan tabung gas yang digunakan sekarang masih sangat aman. Namun, masyarakat perlu tetap berhati-hati saat menggunakan tabung gas untuk memasak. Yudi pun mengimbau masyarakat melakukan sejumlah langkah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akibat kebocoran gas. ”Untuk kasus kebocoran gas, ada baiknya sebelum memasak selalu memastikan apakah ada kebocoran atau tidak dari bau gas. Memastikan regulatornya oke. Melakukan pembersihan gas dan saluran ke kompornya baik. Penyimpanannya betul, seperti tidak ada air tergenang di bawah tabung gas. Karena dapat menyebabkan korosi dan lain-lain,” jelas Yudi. ”Maksudnya melakukan pembersihan selang gas secara rutin, terutama bagian konektor selang gas ke kompor,” tuntasnya. (de/cn/feb/run)