Senin, 22 Desember 2025

Pengakuan Pelaku Bantai Anak Dan Istri, Saya Kesal nggak Dihargai Jadi Suami

- Kamis, 3 November 2022 | 10:01 WIB
PELAKU BANTAI ANAK DAN ISTRI
PELAKU BANTAI ANAK DAN ISTRI

Rizky Noviyandi Achmad, namanya mendadak populer menyusul peristiwa tragis yang dialami keluarganya. Di tangan Rizky-lah, putrinya, KCP (11), dibantai habis hingga nyawanya hilang. DI Mapolresta Depok, Riz­ky yang sudah mengenakan baju tahanan menangis lihat baju mendiang putrinya ber­simbah darah. Rizky tak bisa menutupi kesedihan sekaligus penyesa­lannya membunuh darah dagingnya sendiri. KCP meninggal dengan kondisi mengenaskan. Jari-jarinya putus ditebas golok sang ayah. Matanya pun di­cungkil hanya karena kesal sang anak tidak menjawab ucapan Rizky. Rizky menceritakan, sebe­lum tragedi pembantaian di rumahnya, ia lebih dulu cek­cok dengan istrinya, NI (31), yang meminta cerai. Saat itu, istrinya sudah mengemas barang untuk keluar dari ru­mah. NI juga sudah siap mengan­tarkan putrinya, KCP, be­rangkat sekolah. Namun, Rizky sepulang dari masjid mengaku kaget melihat istri­nya telah bersiap-siap hing­ga cekcok pun tak terhindar­kan. Saat itu, Rizky mencoba mengajak putrinya bicara terkait rencana istrinya yang hendak meminta pisah dan mau pulang ke rumah paman­nya. Namun, KCP malah merespons dengan membu­ang muka. ”Cekcok mulut sama istri pas dia mau pulang ke rumah. Saya tanya anak saya, KCP. ’KCP, dengar ayah, ayah mau bicara,’ tapi tidak dihiraukan. Dia cuek, juga sampai buang muka,” kata Rizky di Mapol­res Metro Depok, Rabu (2/11). Kerena itu, Rizky mengaku kecewa terhadap anaknya karena tak menghargainya sebagai seorang ayah. Rizky menganggap bahwa selama ini semua kebutuhan anaknya dalam pendidikan selalu dipenuhi. ”Itu dia (KCP, red) sudah saya sekolahkan dan didik dengan pengajian dan les segala macam, tapi selalu tidak menjawab kalau saya tanya,” ujarnya. Rizky juga merasa tak per­nah dihargai istrinya, pada­hal sudah berjuang untuk menafkahi keluarga. ”Tidak pernah dihargai, terus sering diinjak-injak (harga diri saya, red). Karena saya sebagai laki-laki punya harga diri.. Tetapi saya juga menga­ku salah,” ungkap Rizky. ”Jadi berapa pun saya kasih nilainya dan seberapa pun perjuangan saya, di mata dia tidak berharga. Selalu dia­cuhkanlah harga diri saya. Dan anak juga sama seperti itu,” sambungnya. Karena itu, emosi Rizky kemudian memuncak pada Selasa (1/11), sehingga mem­bantai anak perempuannya, KCP, dan istrinya, NI. Pembantaian itu menyebab­kan KCP tewas dalam kon­disi mengenaskan. Sedang­kan, NI mengalami luka bacok yang cukup serius. Putrinya telah beristirahat tenang. Pada Selasa (1/11), KCP langsung dimakamkan. Sedangkan istrinya, NI, ma­sih dalam perawatan inten­sif di Rumah Sakit Polri. Kapolres Metro Depok Kom­bes Imran Edwin Siregar mengatakan, saat ini keada­an istri tersangka masih di­rawat di rumah sakit. Saat mengunjungi korban tersebut, Imran menyebut yang bersangkutan sudah dapat membuka mata dan dalam keadaan sadar. “Pada saat saya kemarin ke sana, sudah bisa buka mata sih,” katanya kepada warta­wan, Rabu (2/11). Namun, sambungnya, hing­ga kini korban masih belum dapat berbicara karena keada­annya masih lemah setelah empat bagian tubuhnya ter­kena bacokan Rizky. “Masih kondisi lemah, ya. Sudah sadar. Sudah buka mata, tapi belum bisa bicara,” imbuhnya. Sementara itu, anak bung­su pelaku yang masih beru­mur 1,5 tahun, untuk semen­tara diurus paman korban. Pembacokan sadis yang dilakukan Rizky kepada anak dan istrinya di klaster Pondok Jatijajar, Tapos, Depok, mu­lanya diduga karena cekcok antara pelaku dengan istrinya. Imran menuturkan, sang istri yang jadi korban pem­bacokan kesal dengan sua­minya yang selalu pulang terlambat ke rumah. Dari cekcok tersebut, sang istri kemudian meminta ce­rai kepada Rizky. Sepulang dari masjid, ia melihat bahwa istri dan anaknya sudah beres-beres untuk keluar dari rumah. Anak pelaku yang berusia sebelas tahun sudah mengenakan seragam seko­lah. Rencananya, istri pelaku akan mengantar sang anak sekolah. Baru setelahnya pergi ke rumah pamannya. “Pelaku tidak terima. Se­hingga, terjadi cekcok mulut yang hebat. Pelaku mengam­bil golok yang ada di bawah meja, langsung membacok­kan kepada istri dan anaknya,” jelas Imran. Akibat sabetan golok pela­ku, putri kandungnya men­galami luka bacokan di se­kujur tubuh hingga mening­gal karena kehabisan darah. Sementara itu, istrinya di­bawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 44 ayat 2 dan 3 UU RI Nomor 23 Tahun 2004, dengan an­caman hukuman 15 tahun penjara. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X