Wali Kota Bogor Bima Arya sudah ancang-ancang menggeser posisi anak buahnya. Rencananya, tahun baru nanti bakal ada penyegaran di tubuh dinas. Sekurang-kurangnya enam posisi bergeser. Jumat (29/12), Bima Arya akan memanggil sejumlah pejabat teras di Kota Bogor. BADAN Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor telah menyiapkan agenda bagi para kepala dinas bertatap muka langsung dengan Bima Arya. Salah satu agendanya adalah uji kompetensi pejabat yang hasilnya menjadi pertimbangan wali kota Bogor dalam menetapkan posisi baru bagi anak buahnya. Kepala BKPSDM Kota Bogor Taufik tidak menyebutkan rincian agenda yang berlangsung pada Jumat (30/12) itu. Taufik hanya mengatakan bahwa uji kompetensi tersebut sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS). ”Hanya pejabat Eselon II. Uji kompetensi dilakukan pansel, dan dilaksanakan satu hari di ruang sekda. Tim pansel terdiri dari ketua sekda ditambah unsur akademis,” kata Taufik. Jauh-jauh hari, Bima Arya sudah membocorkan soal rencana rotasi-mutasi pejabat Eselon II. Lalu, siapa saja yang posisinya akan bergeser? Sumber Metropolitan dari lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyebutkan ada beberapa pejabat yang bakal dilakukan rotasi dan mutasi. Mulai dari unsur kepala dinas, asisten, kabag, hingga para camat. Beberapa nama pun santer dikabarkan akan mengisi jabatan baru di dinas baru. Seperti kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) yang awalnya dijabat Chusnul Rozaqi akan digantikan Eko Prabowo yang saat ini masih menjabat kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor. Lalu, kepala Dinas Pendidikan (Disdik) dari Hanafi akan diganti Firdaus, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Kemudian, kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) dari Juniarti Estiningsih juga disebut bakal diganti posisinya. Termasuk, kabag Tata Pemerintahan pada Setda Kota Bogor yang awalnya dijabat Marse Hendra Saputra akan diganti Rena Da Frina, camat Bogor Timur. ”Infonya ada 14 pejabat yang akan diganti. Bukan cuma kepala dinas, tapi ada asisten sama kabag juga,” kata seorang pegawai yang bekerja di lingkup Pemkot Bogor. ”Soalnya ada beberapa pejabat juga yang sudah dan mau pensiun. Infonya tanggal 6 Januari (pelantikan, red),” sambungnya. Menanggapi soal nama nama itu, Bima Arya enggan menyebutkan nama pejabat yang akan dirotasi dan mutasi. Namun, ia menegaskan akan mengevaluasi semua dinas yang ada di lingkup Pemkot Bogor. ”Semuanya, semua dievaluasi. Januari,” tegas Bima Arya saat ditanya kapan pelantikan akan dilakukan. Jika ditilik ke belakang, ada sejumlah dinas yang menjadi sorotan Bima Arya saat inspeksi mendadak (sidak). Salah satunya, Disdik Kota Bogor. Saat sidak ke SD Negeri Bantarjati 9 pada Rabu (30/11/2022), Bima Arya kesal melihat bangunan kelas yang ambruk. Di sana Bima marah kepada Disdik yang dianggap lamban soal penanganan ruang kelas rusak. “Saya akan evaluasi Disdik secara keseluruhan. Kabid-kabidnya, terutama. Karena kabid yang langsung bertanggung jawab kepada fisik. Kalau tidak mampu ya nggak usah jadi kabid. Kalau nggak mampu turun ke bawah, nggak usah jadi kabid,” kata Bima saat sidak. Bukan hanya Disdik. Bima Arya juga sempat menyemprot kontraktor proyek pedestrian yang dianggap asal-asalan dalam pengerjaannya. Pada 17 Oktober 2022, Bima Arya mencak-mencak saat sidak pedestrian di sepanjang Jalan Pajajaran Indah V, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Bima tampak kesal saat melihat pengerjaan trotoar yang tidak rapi. ”Jelek-jelek banget ini begini, beda level (kualitas, red),” kata Bima sambil mengangkat ubin blok. Sebagai wali kota, Bima pun menegaskan tidak akan menandatangani pembayaran proyek jika kondisi pedestrian tidak memuaskan. ”Kalau nggak becus, saya blacklist kontraktornya. Orang-orangnya yang terlibat semua, saya catat. Saya blacklist. Kerjanya jelek semua kualitasnya,” kesal Bima. Selain itu, masih ada beberapa dinas yang sepanjang 2022 juga jadi sorotan orang nomor satu di Kota Bogor. Termasuk soal pengawasan dinas terhadap izin tempat usaha hingga pada awal Januari. Bima juga pernah marah karena ada kafe yang terbukti menjual alkohol di atas kadar 5 persen. Apakah dinas-dinas itu yang akan diganti pucuk pimpinannya? Bima Arya enggan menanggapi. Ia hanya menegaskan bahwa seluruh dinas akan dievaluasi. Rotasi-mutasi tidak hanya berlaku bagi pejabat eselon, tapi juga sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya. ”Iya (dilakukan uji kompetensi, red). BKPSDM yang mengatur teknisnya. Semuanya akan dievaluasi. Tahun depan itu saya kira masih bisa beberapa kali rotasi-mutasi lagi. Mungkin ada sekitar lima atau enam Eselon II yang akan saya ganti di tahun depan secara bertahap,” terang Bima Arya. Tak hanya Eselon II. Bima Arya juga mengaku akan melakukan evaluasi di seluruh dinas yang ada di lingkup Pemkot Bogor. Termasuk staf-staf dinas yang dilaporkan bekerja tidak amanah. “Semuanya saya evaluasi, tidak terkecuali. Seratus persen. Seluruh dinas saya evaluasi,” tegas Bima Arya. “Termasuk juga saya masih mendengar ada staf-staf dinas yang masih bermain-main. Ada laporan di bawah, ada yang tidak amanah. Yang pasti di tahun terakhir ini saya akan coba tertibkan semua,” jelasnya. Terpisah, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Mahpudi Ismail mengungkapkan sebenarnya untuk rotasi dan mutasi pejabat Eselon II, khususnya di tingkat kepala dinas, merupakan hak preogratif wali kota. Tetapi, ia tetap mengingatkan agar penempatan kepala dinas yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan orang-orang itu sendiri. ”Seyogyanya menempatkan orang-orang yang harus sesuai dengan kemampuannya. Utamakan objektivitas. Karena kemampuan kepala dinas akan menopang keberhasilan dinas yang dipimpinnya,” kata Mahpudi Ismail. Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor Anita Primasari Mongan menilai Wali Kota Bogor Bima Arya merupakan pemimpin yang cukup bijak dalam menentukan orang yang tepat di tempat yang tepat. Dengan itu, ia berharap orang-orang yang ditempatkan nanti dan di mana pun berada, mereka dapat menjaga amanah untuk kebaikan warga dan Pemkot Bogor. ”Semoga saja mereka adalah orang yang memiliki kapabilitas yang sesuai di tempat mereka ditugaskan, dan berintegritas. Sehingga dapat membantu pemerintah dan warga dalam mewujudkan Kota Bogor maju dan berkelanjutan,” tandasnya. (rez/feb/ run)