Dilanjutkan dengan sesi kedua yang dibawakan oleh Melanie Sitinjak, Creative Director dan pendiri Batik Kartini, yang akan fokus pada kualitas produk, kemasan, harga, dan kontrol kualitas selama sekitar 1,5 jam.
Main Event di Edith Cowan University di Perth akan mencakup berbagai kegiatan untuk semua usia, seperti sesi foto, pertunjukan musik rakyat Indonesia, dan kuis Kahoot dengan hadiah.
Acara ini akan disiarkan secara langsung, dan mahasiswa LSPR akan mengirimkan catatan terima kasih serta mengumpulkan evaluasi untuk menilai dampaknya untuk proyek-proyek mendatang.
Pendiri & CEO LSPR Institute of Communication and Business Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan proyek mahasiswa yang telah melaksanakan program pengembangan komunitas di Kampung Cibuluh, Bogor.
Melalui serangkaian acara pre-event ini, workshop ini bisa menjadi langkah awal untuk mengembangkan potensi batik Cibuluh dan memperkenalkannya ke dunia internasional.
"Diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membantu mempromosikan warisan budaya Indonesia ke seluruh dunia," kata dia.
Kampung Batik Cibuluh yang terletak dekat Cibinong, Bogor, Jawa Barat, adalah rumah bagi delapan kelompok pengrajin batik berbakat, seperti Batik Melinda yang dikenal dengan produk batik berkualitas tinggi yang terbuat dari kain katun, rayon, dan Dolby.
Lalu Batik Gaziseri, kelompok lain yang turut menyumbangkan desain khas ke dunia batik lokal; dan Batik Cherry yang dikenal dengan pola batik tradisional dan inovatif.
Kelompok lainnya termasuk Batik Sadulur, Batik Melangit, Batik Bumiku, Batik Pancawati, Batik Irwanda, serta koperasi lokal yang memproduksi dan mempromosikan Batik.
Setiap kelompok pengrajin menciptakan beberapa desain batik, seperti simbol kujang dari Batik Melinda di Bogor, serta pola rubo batik dan Siliwangi Tiger dari artis lain.
Proses pembuatan batik menggabungkan metode tradisional dan modern, termasuk Batik Cap (batik cap) dan Batik Tulis (batik tulis tangan).
Kampung Batik Cibuluh menawarkan berbagai produk fashion, termasuk tas jinjing, selendang, dan aksesori kustom lainnya.
Merek “Bulora” akan berkolaborasi dengan Kampung Batik Cibuluh untuk memproduksi batik. Bulora sendiri berasal dari kata "Cibuluh" dan "Flora" yang mencerminkan keindahan alam.
"Dengan desain yang terinspirasi oleh alam, Bulora sangat cocok untuk produk ekowisata dan alam, yang menarik bagi pasar lokal dan global," tandas dia.
Mahasiswa LSPR Institute of Communication and Business akan memperkenalkan batik dari
Kampung Cibuluh ke pasar internasional di Perth, Australia.