Menurutnya, pendapatan driver selama ini telah dipotong oleh biaya aplikasi dalam jumlah yang cukup besar, yakni hampir mencapai 50 persen dari setiap orderan yang mereka terima.
Baca Juga: Bupati Rudy Susmanto Temukan Banyak Kendaraan Dinas Berusia Tua, Ini Langkah yang Akan Dilakukan
Jika dihitung secara kasar, seorang pengemudi ojol dengan pendapatan bulanan sekitar Rp5 juta berarti telah memberikan kontribusi pendapatan sekitar Rp60 juta per tahun kepada aplikator.
Dengan jumlah setinggi itu, aplikasi penyedia layanan transportasi online tetap hanya memberikan BHR dalam jumlah yang sangat minim.
“Rata-rata pengemudi ojol sudah memberikan kontribusi besar bagi aplikator. Bahkan ada yang dalam setahun bisa mencapai Rp60 juta atau lebih. Namun, aplikator hanya memberikan BHR sebesar Rp50 ribu saja? Ini jelas sangat tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan oleh para mitra pengemudi,” tandasnya.