Bagi investor jangka panjang, penurunan harga emas justru sering dianggap sebagai peluang emas untuk membeli (buying the dip).
Emas tetap memegang peranan vital sebagai aset safe haven dan lindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Baca Juga: Pemkab Lumajang Lantik 191 Pejabat, Bunda Indah Tekankan ASN Harus Melayani dengan Hati
Kapan Sebaiknya Beli Emas?
Untuk investor yang memiliki horizon waktu investasi jangka panjang (di atas 5 tahun):
- Lakukan Dollar Cost Averaging (DCA). Ketika harga turun, Anda secara otomatis akan mendapatkan lebih banyak gram emas. Penurunan harga hari ini adalah momen sempurna untuk menerapkan DCA.
- Jika Anda memiliki dana lebih, penurunan harga ini dapat dianggap sebagai diskon. Beli emas ketika harga terkoreksi untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih rendah.
Baca Juga: Fabio Quartararo Ancam Hengkang Jika Yamaha Tak Berikan Motor Kompetitif di MotoGP Musim Depan
Kapan Sebaiknya Jual Emas?
Untuk investor jangka pendek atau yang membutuhkan likuiditas mendesak:
- Jangan terburu-buru menjual hanya karena harga turun sebentar. Menjual saat harga buyback (Rp 22.600/0,01 gr) rendah bisa mengurangi potensi keuntungan.
- Jika Anda membeli emas di harga rendah beberapa waktu lalu dan penurunan saat ini masih di atas harga beli Anda, Anda bisa menjual sebagian untuk mengamankan keuntungan (profit taking) sebelum harga kembali terkoreksi lebih dalam, atau menunggu hingga harga mencapai target penjualan yang telah Anda tentukan.
Baca Juga: Anggotanya Dipolisikan Gegara Jual Beli Proyek, Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok: Kita Hormati Saja
Penurunan harga emas pada 24 Oktober 2025 adalah koreksi wajar di tengah tren kenaikan jangka panjang.
Bagi investor yang memegang prinsip investasi emas sebagai alat proteksi kekayaan, momen ini adalah kesempatan langka untuk mengakumulasi aset dengan harga yang lebih kompetitif.***