Masih banyaknya masyarakat di wilayah pelosok seperti Tenjo, Jasinga dan Parungpanjang hidup di bawah garis kemiskinan, hingga putus sekolah bahkan menderita penyakit kronis dan gizi buruk membuat tim relawan Bogor Barat yang di pimpin Dessy Suprihartini atau akrab disapa Uun melakukan blusukan ke kampung-kampung mengawal kesehatan, pendidikan dan kemiskinan warga.
UUN mengaku, hatinya tergerak karena pernah merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang dibantunya. Buruknya kesehatan ini disebabkan oleh kondisi sanitasi masyarakat yang tidak semestinya, lantaran tidak memiliki sumur. Apalagi, masyarakat di pelosok memanfaatkan air sungai kotor untuk mandi dan mencuci. Selain itu, warga juga memiliki kebiasaan buang hajat di kebun dekat rumah, kebiasaan tak sehat ini pun menyebabkan penyakit TBC, kaki gajah dan paru-paru.
“Pemerintah seakan-akan tidak pernah mau blusukan ke daerah, dengan beragam penyakit seperti itu,” ujar wanita yang pernah mendapatkan Tupperware She CAN Awards 2009 ini, kepada Metropolitan, kemarin
Kondisi seperti ini, sambungnya, bisa ditemukan di wilayah Tenjo. Baginya, program pengentasan rakyat miskin yang sering digemborkan seperti kata-kata yang diteriakkan oleh pahlawan kesiangan. Toh, nyatanya apa yang dilihatnya selama blusukan jauh dari harapan.
“Karena rakyat miskin yang saya lihat belum merasakan program dari pemerintah” katanya.
Oleh karena itu, ia ingin selalu menjemput bola lantaran itu merupakan cara yang efektif.
“Tiap hari saya masuk dari kampung ke kampung,” ungkap Uun.
Menurutnya, rakyat miskin itu butuh sentuhan kasih sayang, caranya adalah dengan mendatangai mereka satu persatu sebab dengan cara itu dapat mengetahui permasalahan yang ada.
“Saya saat blusukan bukan berarti tanpa kendala karena mensosilisasikan hidup sehat itu harus penuh kesabaran dan hati yang tulus,” bebernya.
Saat ini, untuk mobilisasi tim masih terkendala sarana kendaraan mengingat medan yang jauh.
”Kita harapkan adanya bantuan mobil siaga kesehatan untuk bisa lebih memaksimalkan layanan masyarakat,” pungkasnya.
(ads/b/yok/dit)