Senin, 22 Desember 2025

Tidak Ada Sinyal, Desa Banyuasih Terisolasi

- Sabtu, 4 Februari 2017 | 09:56 WIB

CIGUDEGDesa Banyuasih, Kecama­tan Cigudeg, masih membutuhkan penanganan ekstra terkait infrastruktur. Sebab, wajar saja jika wilayah ini sering dicap sebagai desa terisolasi dan kurang perhatian pemerintah daerah (pemda).

Bayangkan, untuk mendapatkan sinyal telepon seluler saja, warga di kampung ini harus mencarinya ke daerah lain, yakni Desa Rabak, Kecamatan Rumpin. “Kita minta dibangunkan tower peman­car, sehingga warga bisa berkomuni­kasi ke luar,” ujar Ardi, warga Kampung Jambe kepada Metropolitan, kemarin.

Ia mengaku, selama ini di kampungnya tidak ada jaringan tower pemancar atau Base Transceiver Station (BTS). Sehing­ga, telepon seluler yang dimilikinya tak bisa digunakan. “Sudah wilayahnya terpencil, terasingkan pula karena tidak ada sinyal. Seharusnya pemerintah peka akan kebutuhan warga,” kesalnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Banyuasih Mudis Sunardi mengaku, wilayahnya seperti daerah terasingkan. Sebab, banyak persoalan yang hingga kini masih menghantui warga, mulai dari transportasi, pendidikan hingga komunikasi. “Jalan sudah diajukan ke musrenbang desa untuk dilakukan pembangunan jalan. Sedangkan kebu­tuhan tower masih dalam mimpi,” keluh­nya.

Ia menambahkan, ketika ada infor­masi dari kecamatan ataupun pemda ke desa jadi terhambat. Sedangkan jika lewat pos harus menunggu hingga dua hari. Karena itu, tak adanya sinyal men­jadi penghambat informasi dari luar. Wajar saja Desa Banyuasih sering dicap desa terisolasi. ”Kami meminta disko­minfo membuat towernya agar komu­nikasi warga tidak terputus,” pungkas­nya.

(ads/b/yok/mg2/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X