PAMIJAHAN - Perhelatan akbar pesta demokrasi tingkat desa, yakni pilkades serentak di Kabupaten Bogor yang akan digelar pada 12 Maret 2017, tentu memiliki perbedaan tersendiri. Pasalnya, lawan politik tak lain merupakan keluarga dan warga sekitar.
Guna meredam perselisihan antarwarga, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamijahan menggelar seminar politik dan deklarasi damai di GOR Futsal Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, yang dihadiri para bakal calon dan muspika kecamatan.
Ketua PK KNPI Pamijahan Burhanudin mengatakan, dalam pilkades, semua elemen masyarakat terlibat di dalamnya. “Wajar jika dalam prosesnya terjadi indikasi gesekan yang menyebabkan perpecahan antarmasyarakat pendukung,” ujar Burhanudin kepada Metropolitan, kemarin.
Terlebih, sambungnya, antara keluarga bisa saja terjadi perselisihan. Belum lagi soal money politik yang menjadi budaya poltik tidak sehat menyebabkan demokrasi tercederai. “Jangan sampai masyarakat memilih karena paksaan dan iming-iming uang. Tetapi dari hati nurani dan sikap objektivitas masyarakat dalam memilih calon yang bisa memajukan desa,” katanya.
Kang Buang, sapaan akrabnya menerangkan, di Kecamatan Pamijahan ada tiga desa yang akan melaksanakan pilkades. Yakni Desa Ciasmara, Purwabakti dan Cibitung Wetan. “Semoga di pilkades kali ini bisa melahirkan pemimpin yang aman dan benar-benar memiliki jiwa membangun desa, tidak untuk kepentingan pribadi,” bebernya.
Ia menambahkan, dengan deklarasi damai ini, para calon kades, panitia, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan pihak lain yang terlibat bisa berkomitmen menjaga kedamaian, kekeluargaan dan kemanan pelaksanaan pilkades nanti.
(ads/c/yok/run)